Tuesday, June 30, 2009

Seminar Fakultas Pertanian

Pada tanggal 16 Februari 2006, penerima beasiswa dari Fakultas Pertanian mengadakan seminar dengan tema Prospek Lahan Pertanian dan Perekonomian Pasca Tsunami, bertempat di multi purpose room Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Pembicara dalam seminar tersebut adalah Prof. Dr. Ir. HM Hasan Suud, Msc, Yusya Abubakar Dr, Ir dan Ir. Chairunas MS









Diskusi dan Buka Puasa Bersama : Seputar Kontroversi Penerapan Syariat Islam Di NAD

Pada tanggal 23 Oktober 2005, para penerima beasiswa menggelar acara Diskusi dan Buka Puasa Bersama, yang membahas tentang Seputar Kontroversi Penerapan Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam. Pemateri yang mengisi diskusi ini adalah Prof DR Syahrizal (Pembantu Dekan I Fak. Syariah IAIN Ar-Raniry), Ust. Gufron Harun, MA (Aktifis WAMY) serta Mhd Fakhri AW S, Ag (Kepala Bidang Operasi Waliyatul Hisbah Dinas Syariat Islam NAD). Setelah diskusi selesai, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama.








Saat Awal Pelaksanaan Beasiswa Keupula

Bagi semua program, saat-saat awal pelaksanaan merupakan masa yang paling berat, karena harus mencari bentuk yang sesuai. Begitu juga dengan pelaksanaan program Beasiswa Keupula ini. Photo-photo dibawah diambil pada bulan Juli 2005, pada saat program sudah berjalan dua bulan. Kami belum memiliki tempat khusus untuk pengumpulan laporan, sehingga untuk sementara laporan diterima di meja panjang dengan cara lesehan (tanpa kursi). Di gambar, tampak Dewi Kahina, staf pertama program ini, sedang menerima serta mengoreksi laporan jika ada kesalahan.

Kegiatan lain yang harus dilakukan pada awal program ini adalah sosialisasi kepada para mahasiswa tentang Standard Operating Prosedur (SOP) yang berlaku. Kegiatan sosialisasi ini mernjadi tanggung jawab Sdr. Rusdi, yang saat itu menjadi koordinator Divisi Beasiswa SEFA. Sosialisasi dilakukan per kelompok, agar pesannya dapat tersampaikan kepada setiap mahasiswa.








Pembagian Beasiswa Bulan April 2009

Start:     Jul 1, '09 10:00a

Kantor Pelayanan Beasiswa Keupula


Inilah tempat para mahasiswa penerima beasiswa keupula memusatkan kegiatannya, baik pelaporan maupun kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. 

Gedung ini merupakan kantor SEFA (Save Emergency For Aceh), yang terletak di Jalan Poteumeurohom No 16A (Simpang Pango), Dusun Tk Pagar Air, Desa Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh 23118. SEFA merupakan sebuah LSM lokal yang digerakkan oleh pemuda-pemuda Aceh. Lembaga ini menitikberatkan pelayanannya pada bidang Pendidikan Anak.

Kantor ini juga merupakan tempat bekerjanya staff beasiswa yang ada di Aceh, dari tahun 2005 (Dewi Kahina, Devitra), Iwan Mawardi, sampai staf terbaru yaitu Suryani. Setiap bulan, para mahasiswa mengumpulkan laporan bulanan penggunaan dana beasiswa di kantor ini. Laporan-laporan tersebut dikumpulkan oleh staf beasiswa, kemudian disusun rekap serta dijilid, selanjutnya dikirim ke Jakarta.


Program Beasiswa Keupula sendiri dilaksanakan dibawah koordinasi Divisi Volunteer SEFA.

Monday, June 29, 2009

Si Kembar Yang Mulai Tumbuh Besar

Hari Sabtu, 27 Juni 2008 pukul 11.00 Ibu Episanti dan bayi kembarnya didampingi Sr. Rina, RGS dan Saudari Chandra berkunjung ke kantor PKR KWI. Ibu Episanti adalah orang terbuang dari Malaysia yang pada bulan Desember 2008 lalu mendapat bantuan dana perawatan bagi bayi kembarnya dari PKR KWI . Bayi kembarnya, Dessy dan Denny lahir secara caesar di RS Koja pada tanggal 10 Desember 2008. Tiga hari kemudian Ibu dan bayi kembarnya diminta meninggalkan RS karena dinyatakan sehat oleh dokter yang merawat. Tanggal 15 Desember tubuh Denny dan Dessy membiru dan lemas maka mereka dibawa ke RS Carolus untuk mendapatkan perawatan.
Selama ini Denny dan Dessy dititipkan di Panti Asuhan Bojong, sementara ibu Episanti tinggal di Susteran Gembala Baik di Jatinegara. Disini ibu Episanti mendapat bimbingan dan ketrampilan menjahit.
Karena Ibu Episanti merasa sudah mendapatkan cukup bekal untuk meneruskan kehidupannya, maka ia ingin pulang ke Medan dengan membawa kedua bayinya. Untuk itu, saat ini Suster-suster RGS dan Ibu Lily Pudjiati sedang bekerja sama untuk menyusun proposal kepulangan mereka yang akan diajukan ke PKR KWI.





Tuesday, June 23, 2009

Peta Penerima Beasiswa Anak Aceh

Dibawah ini gambar wilayah-wilayah pemberian beasiswa Sahabat Insan pada tahun 2009 untuk anak-anak Aceh usia sekolah korban tsunami. Terdapat 3 daerah yang dilayani yaitu Banda Aceh, Lhoknga dan Simpang Ulim. Di masing-masing daerah, Sahabat Insan memiliki mitra yang membantu koordinasi dengan para murid yang kesemuanya berjumlah 1373 orang.



Thursday, June 18, 2009

Ringkasan Pemberian Beasiswa Anak Tahun 2009

Dibawah ini ringkasan kegiatan pemberian beasiswa untuk anak usia sekolah korban tsunami Aceh pada tahun 2009:
Bulan Februari 2009
Pada bulan ini, dilakukan survey lokasi dan pendataan calon penerima beasiswa. Survey lokasi dilakukan di Banda Aceh, Lhoknga dan Simpang Ulim. Banda Aceh dan Lhoknga pada periode sebelumnya juga menjadi lokasi penerima beasiswa. Sedangkan Simpang Ulim baru tahun ini dijadikan daerah penerima beasiswa menggantikan Patek. Perubahan lokasi ini dilakukan karena daerah Patek mulai mengalami kemajuan dengan dibangunnya sekolah-sekolah serta adanya pendidikan gratis disana, sedangkan di Simpang Ulim banyak anak yang masih membutuhkan bantuan. Proses ini dilakukan selama 12 hari, mulai tanggal 7 s/d 12 Februari 2009. Tim Sahabat Insan terdiri atas Sr Eugenia, PBHK dan Sdri. Corry, sedangkan tiga lembaga lokal diwakili oleh Sr Firmina SCMM, Sdr. Rinaldi (CC Lhoknga) dan Sdri. Nonong Mailufar (LPMP). Untuk mendukung administrasi, CC Lhoknga pada bulan ini mengajukan pembelian komputer. Permohonan ini disetujui oleh Sahabat Insan dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp. 5.200.000.
Bulan Maret 2009
Setelah hasil pendataan didapatkan, maka Sahabat Insan mulai menentukan siapa saja yang berhak menerima beasiswa. Pemilihan dilakukan berdasarkan data dari lembaga lokal, serta penyusunan laporan masing-masing anak pada periode sebelumnya. Setelah jumlahnya ditentukan, maka pada tanggal 11 Maret 2009 dilakukan pengiriman beasiswa pertama tahun 2009, dengan rincian Susteran Rp. 15.700.000, CC Lhoknga Rp.. 59.950.000, dan LPMP Rp. 100.000.000.
Bulan April 2009
Pengiriman beasiswa pada bulan berikutnya dilaksanakan setelah laporan dari masing-masing lembaga diterima. Pada tanggal 2 April 2009, Sahabat Insan mengirimkan beasiswa bulan ke-2 untuk Susteran sebesar Rp. 16.050.000. Jumlah beasiswa bertambah, karena pada bulan pertama ada anak yang belum terdata. Beasiswa bulan ke-2 untuk LPMP dikirimkan pada tanggal 22 April 2009 sebesar Rp. 100.000.000. Pada bulan ini tidak ada pengiriman untuk CC Lhoknga karena laporan dari mereka belum diterima.
Bulan Mei 2009
Pada bulan Mei, Sahabat Insan mengirimkan beasiswa bulan ke-3 sebesar Rp. 16.050.000 untuk Susteran, serta beasiswa bulan ke-2 sebesar Rp. 70.150.000 untuk CC Lhoknga. Dana tersebut dikirimkan pada tanggal 8 Mei 2009. Dana yang dikirimkan untuk CC Lhoknga bertambah karena ada beberapa anak yang belum lengkap datanya. Pada bulan ini tidak ada pengiriman untuk LPMP karena laporan bulan sebelumnya belum diterima.
Bulan Juni 2009
Pada awal bulan Juni 2009, Sahabat Insan mengirimkan dana beasiswa bulan ke-4 untuk Susteran sebesar Rp. 16.050.000 dan beasiswa bulan ke-3 untuk LPMP sebesar Rp. 100.000.000. Pada bulan ini Sahabat Insan belum mengirimkan beasiswa ke CC Lhoknga, karena laporan bulan sebelumnya belum diterima.

Wednesday, June 17, 2009

Daftar Alumni Beasiswa Keupula

Terlampir adalah nama-nama mahasiswa penerima beasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya. Jumlah alumni sampai saat ini adalah 49 mahasiswa, yang berasal dari berbagai universitas dan berbagai jurusan.
Attachment: Alumni BS 2009.pdf

Tuesday, June 16, 2009

Beasiswa untuk Anak Sekolah Korban Tsunami

Pada tahun 2008, Sahabat Insan (SI) telah memberikan beasiswa kepada 1581 anak usia sekolah (SD s/d SMU) yang menjadi korban tsunami Aceh 2004. Pada tahun itu, SI bekerja sama dengan tiga lembaga lokal setempat, yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (LPMP), CC Lhok Nga dan Peu Weu Seumangat (PWS). Program ini berakhir pada bulan Desember 2008.

Pada awal tahun 2009, SI mengadakan evaluasi pelaksanaan beasiswa tersebut, mengunjungi tempat-tempat beasiswa diberikan, serta mendata ulang para penerima beasiswa. Dari hasil kunjungan, didapatkan kenyataan bahwa banyak anak yang masih membutuhkan bantuan biaya pendidikan, karena kondisi ekonomi orang tuanya yang sulit. Oleh sebab itu, pada bulan Februari 2009, SI memutuskan untuk melanjutkan kembali program ini. Untuk pelaksanaan tahun ini, SI bekerja sama dengan 3 mitra kerja, yaitu Susteran SCMM, CC Lhoknga, dan LPMP.

LPMP memutuskan untuk mengadakan pelayanan di kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur. Dana beasiswa hanya diberikan kepada Siswa SD saja, mengingat banyaknya siswa di kecamatan Simpang Ulim. Daerah ini dulunya merupakan basis GAM. Penduduk sebagian besar adalah korban konflik dan sekitar 10% merupakan korban konflik sekaligus korban tsunami. Suster SCMM melayani anak-anak yang bersekolah di sekitar Banda Aceh. Sedangkan CC Lhok Nga tetap melayani anak-anak yatim piatu di kecamatan Peukan Bada dan kecamatan Lhok Nga.

Pelaksanaan beasiswa dimulai pada bulan Maret 2009. Untuk pelaksanaan tahun 2009 ini, jumlah total beasiswa yang diberikan adalah sebesar Rp. 186.200.000. Jumlah total anak yang diberi bantuan adalah 1373 anak, dengan rincian 1178 siswa SD, 102 siswa SMP dan 93 siswa SMU.

 

Prosedur pengiriman dan pembagian dana masih sama dengan yang dilakukan pada tahun lalu. SI mengirimkan dana ke rekening masing-masing mitra kerja. Kemudian mitra kerja membagikan dana tersebut kepada murid-murid yang telah terdaftar. Pada bulan selanjutnya, SI akan mengirimkan dana beasiswa jika telah menerima laporan dari lembaga setempat. Demikian juga, beasiswa diberikan kepada siswa yang telah memberikan laporan penggunaan dana beasiswa pada bulan sebelumnya.

 

 

 

Pelaksanaan Beasiswa untuk Mahasiswa Korban Tsunami Tahun 2009

Pada tahun 2009, pelaksanaan program pemberian beasiswa untuk mahasiswa korban tsunami Aceh kembali dilanjutkan. Program ini direncanakan selesai pada bulan Juni 2009. Karena tahun ini merupakan periode terakhir, maka pelaksanaan program difokuskan kepada proses kelulusan para mahasiswa serta penyusunan dokumentasi.

Pada awal tahun, SEFA sebagai pelaksana program di Aceh merekrut seorang staf bernama Suryani. Suryani menggantikan staff lama, yaitu Iwan Mawardi yang mendapatkan beasiswa untuk menuntut ilmu di Malaysia. Suryani merupakan lulusan IAIN Ar-Raniry jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Suryani diikat kontrak selama 6 bulan, yaitu Januari - Juni 2009.

Karena pergantian staff, maka dibutuhkan waktu untuk memberikan pelatihan kepada staff tersebut untuk mempelajari sistem yang digunakan dalam program ini. Hal ini menyebabkan pengiriman beasiswa pada bulan Januari 2009 tidak dapat dilaksanakan, karena PKR KWI belum menerima laporan dari Aceh. Pengiriman baru dilakukan kembali pada bulan Februari 2009.

PAda bulan Februari dan seterusnya, ringkasan pelaksanaan beasiswa selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Bulan Februari 2009 : Pada tanggal 22 Feb 2009, PKR KWI menerima kiriman dari APTIK sbesar Rp. 330.000.000. Dana ini kemudian dipergunakan untuk memberikan beasiswa bulan Desember 2008 kepada 92 mahasiswa @ Rp. 1.000.000 pada tanggal 24 Februari 2009. Pada bulan ini, ada dua orang mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya, yaitu Herawati (Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala) serta Maisarah (Politeknik Kesehatan Depkes). Sementara itu, terdapat satu orang mahasiswa baru, yaitu Riski HAfnida dari Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.

Bulan Maret 2009 : Pada tanggal 24 Maret 2009, dilakukan pengiriman beasiswa bulan Januari 2009 untuk 88 orang mahasiswa @ Rp. 1.000.000. Pada bulan ini terdapat empat orang mahasiswa yang lulus, yaitu: Herry Juanda (Fakultas Teknik Syiah Kuala), Ridwan Ibrahim (FKIP Serambi Mekkah), Arifzan (Fakultas Pertanian Syiah Kuala), dan M Syahril (Fakultas Teknik Syiah Kuala)

Bulan April 2009 : Pengiriman beasiswa untuk bulan Februari 2009 dilakukan pada tanggal 29 April 2009. Jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa pada bulan ini adalah 88 orang @ Rp. 1.000.000. Pada bulan ini tidak ada mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya.

Bulan Mei 2009 : Bulan ini tidak ada pengiriman beasiswa, karena persiapan administratif yang belum lengkap.

Bulan Juni 2009: Karena dana beasiswa belum juga tersedia, sementara para mahasiswa penerima beasiswa sangat membutuhkannya, maka pada bulan Juni 2009 PKR KWI memutuskan untuk memberikan dana pinjaman (talangan) untuk program ini. Akhirnya, beasiswa untuk bulan Maret 2009 dikirimkan pada tanggal 16 Juni 2009. Pada bulan ini, jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa adalah 87 orang, dan ada satu mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliahnya, yaitu Erlinawati, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Serambi Mekkah.

Monday, June 8, 2009

Pemulangan Jenazah asal Lombok

Pada awal bulan Juni 2009, berdasarkan surat permohonan dari Sdr Lili Pudjiati (PBM), Sahabat Insan membantu pemulangan jenazah tenaga kerja Indonesia dari Malaysia, Ismail (38 tahun) , yang meninggal pada Kamis malam tanggal 4 Juni 2009 di RSUD Koja, Jakarta Utara pada pukul 22.00

Di Malaysia, Ismail bekerja sebagai pemetik kelapa sawit. Pada suatu hari, Ia ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia dengan tuduhan tidak memiliki surat-surat dan dokumen yang lengkap. Selama di penjara, Ia disiksa sampai kondisinya melemah dan mengalami batuk darah. Karena kesehatannya semakin memburuk, sebelum masa penahanannya berakhir, Ia dipulangkan ke Indonesia lewat Pasir Gudang, Tanjung Pinang dan terakhir di pelabuhan TAnjung Priok dalam kondisi sakit parah. BAdannya tinggal tulang dan penuh dengan bintik-bintik hitam, sedangkan kedua kakinya tidak dapat digerakkan, bahkan berbicara pun sulit karena lidahnya terasa kaku.

Sesampainya di Indonesia, oleh pihak pelabuhan, Ismail dirujuk ke RSUD Koja Jakarta Utara. Namun, apa boleh buat, dalam kondisi fisiknya yang memang sangat lemah, akhirnya Ismail menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Untuk pemulangan jenazah, Departemen Sosial RI memberikan dana bantuan sebesar Rp. 4.500.000. Dana ini tidak mencukupi, karena selain biaya kargo pesawat, masih ada biaya lain yang harus dikeluarkan yaitu biaya memandikan, kafan dan peti, serta tiket untuk keluarga dan pendamping. Oleh sebab itu, PBM mengajukan permohonan bantuan kepada Sahabat Insan untuk menutup kekurangan tersebut, dan telah disetujui.

Setelah mendapat bantuan dari Sahabat Insan, keesokan harinya jenazah baru bisa dimandikan, dikafani dan dimasukkan dalam peti mati. Untuk pemulangan ke Lombok, Batavia Airlines memberikan keringanan biaya untuk kargonya. Akhirnya jenazah Ismail bisa dipulangkan pada hari Jumat tanggal 5 Juni 2009 pukul 17.30 dn sampai di Mataram pada pukul 21.00 waktu setempat. Sesampai di rumah duka, yaitu di Kampung Pertanian, Desa Batu Mekar, kecamatan Lingsar, Lombok Barat, keluara langsung menyambut dengan isak tangis. Ismail meninggalkan dua orang anak yang berumur 12 tahun dan 4 tahun.

 

 

Bantuan untuk Pengangkatan Tumor Jinak seorang Balita

Seperti telah tertulis sebelumnya, M Risman adalah seorang anak dari pekerja Indonesia di Malaysia yang memiliki benjolan di leher dan ketiaknya. Penderitaan ini membuatnya kesakitan dan tidak mau makan.

Berdasarkan permohonan Sdri Lili Pujiati dari PBM, PKR KWI memberikan bantuan untuk pengobatan anak tersebut. Pada awalnya, M Risman menjalani serangkaian pemeriksaan di RS Sint Carolus untuk mengetahui secara pasti kondisinya, serta kesiapannya untuk menjalani operasi. Setelah beberapa kali ke Carolus untuk rawat jalan, akhirnya dokter menyatakan bahwa M Risman siap dioperasi.

Risman masuk Rumah Sakit St. Carolus pada hari Selasa tanggal 2 Juni 2009 pukul 13.00 WIB, dan langsung masuk ke gedung Semar ruang Yohanes, dengan didampingi Peduli Buruh Migran dan ibunya.

Hari Rabu tanggal 3 Juni pukul 11.00 WIB Risman masuk ruang operasi di lantai 4. Dokter yang menanggani Risman adalah seorang dokter spesialis bedah anak yaitu dokter Amir Tayeb. Tepat pukul 13.00 WIB Risman sudah selesai menjalani operasi dan dibawa keruang perawatan. Kondisi pasca operasi cukup baik, dan kedua tumornya sudah diangkat.

Saat ini Risman masih dirawat diruang Yohanes dan dijaga ibunya.


Berikut email dari Peduli Buruh Migran yang ditujukan kepada Sahabat Insan:

Dari: "peduli buruh migran"
Kepada: ismartono@hotmail.com
Lampiran S5030556.JPG (182KB), S5030557.JPG (191KB)

Romo Is yang baik, terimakasih telah membantu Risman sehingga bisa menjalani operasi Tumor Jinak hari Rabu tanggal 3 Juni 2009 Pukul 10.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

Kondisi Risman pasca operasi cukup baik.

Salam, 
Peduli Buruh Migran

Risman didampingi Ibunya dan Sdri Lili Pudjiati

 


 

Thursday, June 4, 2009

Ceria setelah Tumor Jinak diangkat

Pasca operasi pengangkatan benjolan di leher dan ketiaknya, kondisi M Risman, bayi 2,5 tahun semakin hari semakin membaik. Kondisinya yang dulu selalu kesakitan dan tidak mau makan kini berangsur pulih.
Pada Jumat sore tanggal 5 Juni 2009 Sr Eugenia, PBHK berkesempatan untuk menjenguk balita tersebut. Menurut Suster, saat ini leher dan ketiak M Risman masih dibalut perban karena masih dalam masa pemulihan pasca operasi. Namun, berbeda dengan kondisi sebelum operasi, saat ini Risman sudah ceria seperti layaknya anak-anak seusianya. Balita tersebut sudah bisa bermain dengan bonekanya dan bercanda. Bahkan, pada saat dijenguk, Risman sudah bisa duduk dan mau makan.







Monday, June 1, 2009

Orang terbuang Asal Lombok Barat

Minggu lalu, Sdri Lili Pudiati dari Peduli Buruh Migran mengirimkan email kepada Sahabat Insan sebagai berikut:
Romo Is yang baik,
Saat ini kami memang sangat membutuhkan sekali rumah singgah, karena ada orang yang dibuang sekarang menjalani perawatan di Koja. kedua orang tersebut berasal dari Lombok barat.
1. Mail (asal dari Desa Pertanian, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat),
kami sudah bisa mendatangkan keluarganya dari Lombok, namun kendala kami tidak ada tempat untuk istirahat keluarga yang menjaganya. untuk sementara kami titipkan.
2. Rosilawati (asal Lombok Tengah)
untuk sementara kami sedang melacak keberadaan keluarga korban.
Terima kasih

Lili
Peduli Buruh Migran