Gambar 1: Gerak Jalan dengan barisan depan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ditjen Bimas Katolik dan Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI)
Dalam semangat kebersamaan dan cinta lingkungan, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik (Ditjen Bimas Katolik) Kementerian Agama RI bersama Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) menggelar Jalan Sehat Kerukunan di Gedung Ditjen Bimas Katolik Bimas Katolik Kemenag RI yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta pada Minggu (9/11/2025). Kegiatan yang mengusung tema “Berjalan Bersama dalam Pengharapan: Mumpuni dan Melayani dalam Kerukunan” ini diikuti sekitar 950 peserta dari berbagai kalangan, termasuk komunitas lintas agama, ASN Kemenag, dosen, mahasiswa aktivis lingkungan GLSI dan kongregasi religious biarawan dan biarawati.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Agama
Nasaruddin Umar dengan pengibaran bendera start yang disambut tepuk tangan riuh
peserta. Rute gerak jalan dimulai dari halaman Gedung Kemenag, melintasi
kawasan M.H. Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia, lalu kembali ke titik
awal. Dentuman semangat dari drum band Tarakanita mengiringi langkah peserta,
menandai suasana sukacita dan harmoni di tengah jantung ibu kota.
Dalam sambutannya,
Menag menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya merawat kerukunan dan
cinta terhadap sesama serta alam semesta. Ia juga berbagi kisah pribadinya saat
berziarah ke makam mendiang Paus Fransiskus di Vatikan, yang disebutnya sebagai
pengalaman spiritual tak terlupakan. “Mari kita terus hidup dalam kerukunan
tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan ras, serta menjaga harmoni dengan alam,”
ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Keterlibatan Gerakan Laudato Si’ Indonesia
(GLSI) menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan ini. Sebagai
implementasi nyata program ekoteologi Kemenag, tim GLSI
berpartisipasi aktif sepanjang acara. GLSI berjalan membawa poster-poster
bertema pelestarian lingkungan, membawa trash bag untuk memungut sampah
sepanjang rute gerak jalan, serta mengedukasi peserta untuk memilah sampah di
empat titik utama. Sebagian anggota GLSI juga siaga di area kegiatan untuk
memastikan pengelolaan sampah berjalan tertib, dibantu personel dari Kemenag
dan Dinas Lingkungan Hidup.
Dirjen Bimas Katolik, Suparman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar olahraga bersama, tetapi juga bentuk nyata cinta terhadap alam dan sesama. “Jalan sehat ini mencerminkan semangat Asta Protas Kemenag dan nilai ekoteologi, sejalan dengan perayaan Tahun Yubileum yang disebut Paus Fransiskus sebagai Tahun Peziarah Pengharapan,” ungkapnya.
Selepas kegiatan, peserta juga mendapatkan
layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara,
yang meliputi pemeriksaan darah, komposisi tubuh, hingga konsultasi kesehatan
umum.
Melalui Jalan Sehat Kerukunan ini, semangat Laudato Si’ kembali digaungkan: berjalan
bersama dalam pengharapan, membangun kerukunan, serta meneguhkan kasih kepada manusia
dan alam ciptaan.
Gambar 3: GSLI bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar, Ditjen Bimas Katolik dan semua peserta Jalan Sehat Kerukunan



