Untuk meningkatkan ketrampilan relawannya dalam mendokumentasikan sebuah peristiwa, terutama dalam bentuk gambar bergerak/video, tahun ini Sahabat Insan kembali mengirimkan salah satu relawannya untuk mengikuti training di Studio Audio Visual Puskat, Yogyakarta.
Saras, relawan Sahabat
Insan yang ditugaskan untuk mengikuti pelatihan tersebut, saat ini sedang menimba ilmu di Fakultas Ekonomika dan Bisnis - Prodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, Jakarta. Training yang diikuti adalah Produksi Program TV/Video. Pelatihan diadakan selama 21 hari , mulai tanggal 3 sampai dengan 24 Agustus 2015. Kegiatan ini
sangat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan
relawan yang akan digunakan untuk mengembangkan pelayanan Sahabat Insan
dalam memberikan pertolongan untuk orang-orang terbuang yang membututhkan perhatian. Pelatihan kali ini diikuti oleh 18 peserta dari berbagai latar belakang, yaitu 15 orang dari TV nasional Timor Leste, 1 orang dari LAI, 1 orang dari KOMSOS Bandung, dan 1 orang dari Sahabat Insan.
Selama dalam pelatihan, peserta dibimbing untuk belajar mengembangkan pemahaman dan kemampuan seorang programmaker dalam memproduksi program TV/Video, dengan melibatkan semua aspek produksi baik konsep, operasional dan teamwork, sehingga dapat membuat sebuah program yang komunikatif dan tepat sasaran.
Selama dalam pelatihan, peserta dibimbing untuk belajar mengembangkan pemahaman dan kemampuan seorang programmaker dalam memproduksi program TV/Video, dengan melibatkan semua aspek produksi baik konsep, operasional dan teamwork, sehingga dapat membuat sebuah program yang komunikatif dan tepat sasaran.
Materi – materi yang diajarkan
antara lain:
- Prinsip Sinematografi, Fotografi dan Kamera Video, Audio Recording, Lighting, Tata Artistik, Editing, Standar Operation Procedure, Script Writing, Multi Camera Shooting, Single Camera Shooting dan Directing;
- Latihan Produksi Program TV: Talkshow, Musical Show, Dance Show, Spot, Field Interview, Video Klip, Dokumenter
Setelah
mempelajari tahapan – tahapan dalam pembuatan program atau acara TV, para
peserta bersama – sama mencoba mempraktekkan ilmu yang baru didapatnya. Pada kesempatan ini, tayangan yang dibuat adalah talk show dan dance show. Saras mendapat kelompok yang membuat program talk show.
Talk show
“Bincang Sore” ini membahas tentang media TV di mata para seniman, yang
menghadirkan narasumber Pak Thejo Badut sebagai seorang seniman dan Mas Gentong
sebagai seorang praktisi pembuat program TV. Di program ini, Saras mendapat tugas sebagai mc atau host. Karena ini merupakan pengalaman pertamanya bertugas sebagai host dalam sebuah tayangan yang langsung disiarkan, maka ia merasa gugup dari awal sampai akhir pembuatan program ini. Untuk menunjang acara ini, peserta juga diajarkan cara memilih baju dan make up yang sesuai dengan kebutuhan
pembuatan program TV. Praktek
pembuatan talk show ini berlangsung selama dua jam dan berakhir dengan sukses.
Selain program acara talk show, peserta juga dibimbing untuk membuat program 'Bilik Usaha". Bilik
Usaha adalah program TV, yang memiliki tujuan untuk mengangkat berbagai jenis UKM
(Usaha Kecil – Menengah). Salah satu UKM tersebut adalah usaha budidaya jamur
tiram yang dikelola oleh Pak Anto di Sleman Yogyakarta. Dalam pembuatan program kali ini, Saras kembali ditunjuk sebagai host untuk menjelaskan tentang UKM yang akan dibahas dalam tayangan tersebut.
Pelatihan selanjutnya yang diberikan adalah pembuatan film dokumenter. Kali ini peserta dibawa menuju Kasongan yang menjadi pusat produksi gerabah di Yogyakarta. Peserta dibagi menjadi beberapa grup, dan pada kesempatan ini, Saras ditunjuk untuk menjadi sutradara. Di sini ia belajar untuk mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip. Film dokumenter yang dibuat oleh grup ini diberi judul: “Kasongan Dari Masa Ke Masa”, yang mengangkat kisah sejarah perkembangan
Desa Kasongan. Desa ini dulunya hanya membuat gerabah polos untuk keperluan rumah
tangga. Dengan mulai datangnya para seniman, para pengrajin mulai belajar membuat gerabah yang memiliki nilai seni tinggi sehingga mulai banyak diminati. Dengan banyaknya peminat gerabah pada saat ini, para pengrajin mulai memikirkan nilai
bisnis yang dapat menguntungkan mereka.
Pelatihan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat, serta foto bersama dengan Direktur SAV, Romo Y.I. Iswarahadi SJ, semua pelatih dan peserta.
Pelatihan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat, serta foto bersama dengan Direktur SAV, Romo Y.I. Iswarahadi SJ, semua pelatih dan peserta.