Tuesday, March 30, 2010

Monday, March 22, 2010

Tiada henti pelayanan di pelosok Nanggroe Aceh Darussalam (Bagian kedua)

Patek

            Selama beberapa pekan di Banda Aceh, Sahabat Insan berkunjung ke kantor LPM Pesisir, 6 jam perjalanan dari Banda Aceh dilalui dengan angkutan umum. Kondisi jalan yang belum selesai membuat perjalanan harus dilakukan dengan hati-hati karena hari itu hujan turun membuat kondisi jalan berlumpur dan licin.

            Pada hari yang sama LPM Pesisir sedang mengadakan pelatihan guru yang bertujuan untuk memajukan kreatifitas guru dalam mengajar. Pelatihan mode pembelajaran partisipasif melalui pendekatan modul 3Rs dan SCREAM diharapkan guru mampu mengembangkan model pembelajaran yang inovatif sehingga murid dapat mengerti dengan baik. Selama ini guru mengajar terlalu monoton sehingga membuat murid bosan dengan cara belajar yang sama. Pelatihan ini sudah pernah dijalankan di kabupaten Aceh Timur dengan model pembelajaran yang sama, kali ini Sahabat Insan dan LPM Pesisir mengadakan pelatihan di Kabupaten Aceh Jaya agar setiap guru yang mengajar di pelosok dusun dapat memahami metode pembelajaran yang inovatif.

Keesokan harinya tim bersama rekan-rekan LPM Pesisir, tim melakukan pembagian bantuan langsung perlengkapan di dua sekolah. Sekolah pertama yang tim datangi adalah SDN Gunong Menasah, sebanyak 36 siswa menerima paket bantuan berupa perlengkapan sekolah.  Ibu Wakil Bupati  Aceh Jaya pada hari tersebut juga membantu membagikan dan memberikan bantuan transportasi untuk tim, bantuan kendaraan  mudahkan akomodasi pembagian yang terletak di pelosok. Sebagai mantan seorang guru Ibu Wakil Bupati sangat bersimpati dengan bantuan ini, harapannya semoga dengan bantuan ini anak-anak di pelosok dapt terbantu, karena saat ini siswa di pelosok sangat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan penunjang belajar karena jauh dari permukiman.

Beranjak dari SDN Gunong Menasah, tim bersama dengan Ibu wakil Bupati berangkat menuju SDN UPT 2 Patek B. Jarak antara SDN Gunong Menasah dengan SDN UPT 2 Patek memakan waktu perjalanan 20 menit.  Terletak diantara pematang sawah berdiri sekolah yang tidak terawat, beberapa siswa mengenakan pakaian seadanya dan tanpa alas kaki sambil belajar. Setibanya kami disekolah disambut oleh kepala sekolah dan guru beserta siswa yang melihat kehadiran tim, sebanyak 32 siswa di SD ini mendapat bantuan yang sama. Sasaran beasiswa berupa bantuan perlengkapan sekolah saat ini merupakan pertama kali di kecamatan Setia Bakti. Anak-anak terlihat antusias saat kedatangan tim, beberapa murid yang menerima langsung membuka dan melihat peralatan sekolah yang mereka terima.

Bersama dengan LPM Pesisir, pelayanan Sahabat Insan bergerak menuju kabupaten Aceh Jaya berpindah dari kabupaten Aceh Timur. Pelayanan di kabupaten Aceh Jaya melanjutkan program beasiswa dengan membantu sebanyak 3000 siswa SD yang terbagi di 6 kecamatan yang terdapat di kabupaten Aceh Jaya.

  

Friday, March 19, 2010

Pendampingan Keupula

sedang berlangsung: Pendampingan Sosial Intelektual Mahasiswa Penerima Beasiswa Keupula, Jumat- Minggu 19-21 Maret 2010

Hari ini 19 Maret 2010, dua puluh tiga orang mahasiswa penerima Beasiswa Keupula mengikuti kegiatan pendampingan yang dibawakan oleh Tim Personal Growth. Pertemuan yang akan berlangsung hingga Minggu ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya pada Desember 2009 lalu.

Jika pada pertemuan pertama para penerima beasiswa dibantu untuk semakin mengenal diri pribadi, kali ini mereka diajak untuk mengenal kesuksesan dan cara mencapainya. Pada pertemuan ini pula mereka didorong untuk lebih aktif dalam berekspresi dan mengemukakan pendapat.  Hampir semua sesi akan diisi dengan sharing, diskusi dan presentasi.

Sebelum masuk ke materi, penerima beasiswa diminta untuk menyampaikan harapan dan kecemasan mereka atas pertemuan pendampingan ini. Kemudian pada sesi pertama, Ratih Ibrahim, salah satu anggota Tim Personal Growth menjelaskan kepada penerima beasiswa bahwa sebagai calon pemimpin Aceh mereka harus dapat mempengaruhi dunia lewat setiap hal kecil maupun besar yang mereka lakukan. Impact The World, Touch The Future!
(vic)


sedang berlangsung: Pendampingan Sosial Intelektual Mahasiswa Penerima Beasiswa Keupula, Jumat- Minggu 19-21 Maret 2010. Semoga semakin memberi manfaat bagi para pemimpin Aceh masa depan. Impact The World, Touch The Future

Pendampingan Penerima Beasiswa Keupula

IMPACT THE WORLD
Yellow House, 19-21 Maret 2010
Pendampingan dilakukan oleh tim fasilitator dari Personal Growth http://www.facebook.com/personal.growth









Thursday, March 11, 2010

Tiada henti pelayanan di pelosok Nanggroe Aceh Darussalam (Bagian pertama)

Bertemu langsung dengan murid calon penerima bantuan Sahabat Insan, merupakan agenda perjalanan Sahabat Insan ke Aceh di bulan Februari. Sepuluh hari tim Sahabat Insan, Suster Eugenia PBHK bersama Nino mengunjungi anak-anak penerima beasiswa Sahabat Insan di kota Banda Aceh, Lhoknga dan Patek.  Mengawali kunjungan di kota Banda Aceh kali ini, Sahabat Insan mengawali pertemuan dengan penerima beasiswa dari lembaga peguruan katolik yang dikelola oleh para suster SCMM.

 Di tahun 2010 terdapat perubahan anak-anak calon penerima beasiswa yang dikelola oleh perguruan katolik dimana anak yang duduk di kelas 3 SMU tidak mendapatkan beasiswa dan diganti calon penerima beasiswa yang baru. Perubahan tersebut dikarenakan pihak lembaga ingin memberi kesempatan kepada anak-anak yang masih kekurangan. Total penerima beasiswa dari lembaga perguruan katolik tahun ini sebanyak 110 anak yang mencakup SD, SMP, dan SMU dari sekolah katolik maupun diluar sekolah katolik.

Kamis (18/03), bertempat di aula TK Karya Budi, suster Fermina  SCMM selaku pimpinan lembaga perguruan katolik membuka acara dengan memberikan penjelasan mengenai persyaratan yang harus dilakukan oleh calon penerima beasiswa. Suster Fermina juga menyampaikan agar dalam pengumpulan laporan hendaknya tepat waktu sehingga bulan selanjutnya dapat menerima beasiswa. Bersama dengan suster Eugenia dari Sahabat Insan melakukan pembagian perdana untuk anak-anak penerima beasiswa Sahabat Insan. Dalam sambutannya suster Eugenia menekankan dalam pembuatan laporan, anak-anak diajak untuk belajar membuat laporan keuangan dan bertanggungjawab atas apa yang mereka gunakan.

          Setelah membagikan beasiswa bersama lembaga perguruan katolik, tim Sahabat Insan memasuki daerah Lhoknga. Dua tahun sebelumnya Sahabat Insan dan CC Lhoknga telah bekerjasama dan menyalurkan beasiswa dengan memasuki setiap gampong daerah tersebut. Namun 2 tahun berjalannya program beasiswa banyak ditemui kendala karena tiap gampong jaraknya yang berjauhan sehingga beasiswa tidak berjalan efektif.. Setelah mengevaluasi, tahun ke tiga ini CC Lhoknga memutuskan untuk menyalurkan bantuan melalui sekolah agar pelaksanaan dan pengumpulan laporan dapat berjalan dengan lancar. Kunjungan selama dua hari di daerah Lhoknga, tim mengunjungi beberapa sekolah dan calon penerima beasiswa Sahabat Insan.

Hari pertama tim mendatangi tujuh sekolah diantaranya MIN Lampuuk, SDN Srimusim, SMP 2 Lhoknga, SDN 1 Lamlhom, MIN lamlhom, SDN 2 Tanjong, dan  SDN 1 Tanjong. Selama perjalanan menggunakan sepeda motor, tim bersama rekan dari CC Lhoknga menjelajahi daerah yang dahulu termasuk daerah konflik.

Saat berkunjung, sambutan hangat diberikan kepada tim yang datang dengan maksud menjelaskan persayaratan beasiswa yang harus dijalankan. Terdapat beberapa sekolah yang menghendaki melalui beasiswa ini, tidak hanya pendidikannya namun anak-anak juga dapat terpenuhi kesehatannya. Beberapa sekolah akan melakukan perbaikan gizi untuk anak-anak dengan program setiap 3-4 bulan memberikan makan yang bergizi bagi anak-anak. Saat ini proses beasiswa diserahkan sepenuhnya kepada CC Lhoknga dan bekerjasama dengan sekolah untuk memnuhi kebutuhan pendidikan maupun kesehatannya.  

Hari kedua tim mendatangi delapan sekolah diantaranya SDN 1 Lhoknga, MTSN Lhoknga, SDN Maimun Saleh, SMAN 1 Lhoknga, SMP 1 Lhoknga, SD Kreung Raba, MIN Lhoknga, dan SD Keude Bieng. Sesampainya di SMP 1 Lhoknga, tim disambut oleh kepala sekolah dan mengatakan ”selama ini bentuk beasiswa seperti ini yang saya tunggu”, itulah sepenggal ungkapan yang diucapkan membuat tim bersemangat untuk bekerja lebih baik lagi.

Memang beasiswa kali ini diperuntukkan bagi anak-anak yang berperestasi,  Sahabat Insan menghargai usaha yang dilakukan anak-anak untuk belajar dengan harapan dapat membangun Aceh dikemudian hari. Hal senada juga disampaikan oleh kepala sekolah SMAN 1 Lhoknga, menurutnya “Kasian yang sudah berusaha belajar dan berprestasi tidak dihargai dengan bantuan beasiswa, selama ini bantuan atau beasiswa hanya diberikan kepada anak yang kurang mampu dan yatim”. Kepala sekolah sangat berterimakasih kepada Sahabat Insan yang memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi, karena selama ini bantuan dari lembaga sosial lain hanya membantu anak yatim. Namun akibat yang ditimbulkan diluar dugaan, banyak anak yatim mendapat bantuan tidak melanjutkan sekolah karena sudah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Hal tersebut disayangkan kepala sekolah, karena anak-anak yang sering mendapat bantuan tidak mempunyai semangat untuk belajar.

Agar beasiswa tidak salah sasaran, Sahabat Insan selalu mendata anak-anak dengan mengunjungi langsung dengan anak-anak. Selama ini Sahabat Insan juga melakukan pendekatan kekeluargaan terhadap penerima beasiswa agar anak-anak dapat mengenal Sahabat Insan lebih dekat. 

Monday, March 8, 2010

Pengepakan Bantuan Langsung Tahap II

Sahabat Insan sedang menyiapkan barang-barang yang akan dikirim ke Aceh Jaya. Barang-barang yang dikirim berupa sepatu, kaos kaki, seragam sekolah, kerudung dan tas dengan alat tulisnya. Barang bantuan ini dikirim melalui jasa pengiriman ELTEHA, Tanah Abang.