Tuesday, April 16, 2019

Perdagangan Manusia Merusak Kemanusiaan

Paus: perdagangan manusia suatu kejahatan “komersialisasi terhadap orang lain”
Paus Fransiskus pada 11 April berpidato di hadapan para peserta dalam konferensi Vatikan yang meneliti implementasi Orientasi Pastoral mengenai Perdagangan Manusia.
Paus Fransiskus pada hari Kamis mengutuk perdagangan manusia sebagai salah satu manifestasi paling dramatis dari “komersialisasi terhadap orang lain”, kejahatan terhadap kemanusiaan yang menodai baik para korban maupun mereka yang melakukannya.
“Mereka yang melakukan kejahatan ini tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga diri mereka sendiri. Dalam banyak bentuknya, hal tersebut merupakan luka ‘dalam tubuh kemanusiaan modern’, luka mendalam pada kemanusiaan dari mereka yang menderita dan mereka yang melakukannya,” kata Paus kepada para peserta konferensi yang mempelajari implementasi Orientasi Pastoral tentang Perdagangan Manusia oleh Bagian Migran dan Pengungsi Vatikan.
Komersialisasi terhadap orang-orang
Bapa Suci menyesalkan “pertumbuhan individualisme dan egosentrisitas” di zaman kita, yang cenderung menganggap orang lain hanya dalam perspektif manfaat, menghubungkan nilai kepada mereka sesuai dengan kriteria kenyamanan dan keuntungan pribadi. Ini pada dasarnya adalah pertanyaan tentang “kecenderungan komersialisasi terhadap orang lain,” yang Paus katakan berulang kali dikecam. Dan “di antara manifestasi paling dramatis dari komersialisasi ini adalah perdagangan manusia,” kata Paus.
Menggunakan kata-kata Yesus dalam Injil Yohanes sebagai tolok ukur misi belas kasih Gereja – “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10) – Paus Fransiskus berkata bahwa “perdagangan manusia merusak kemanusiaan dari para korban, menyinggung kebebasan dan martabat orang tersebut.” “Pada saat yang sama, hal tersebut merendahkan manusia yang melakukannya, meniadakan jalan masuk mereka menuju ‘kehidupan yang berkelimpahan’.”
Paus menjelaskan bahwa perdagangan manusia merupakan pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan dari kebebasan dan martabat manusia yang dihendaki dan diciptakan oleh Tuhan. Untuk alasan ini, kata Paus, perdagangan itu harus dianggap sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Memerangi perdagangan
Sebaliknya, semua tindakan yang ditujukan untuk memulihkan dan meningkatkan martabat orang-orang yang selamat dari perdagangan sejalan dengan misi penyelamatan Kristus dan Gereja-Nya. Ini, kata Paus, bermanfaat bagi kemanusiaan kita sendiri, membuka jalan menuju kepenuhan hidup, tujuan akhir dari keberadaan kita.
Bapa Suci menyatakan kekagumannya kepada mereka yang ada di Gereja-gereja lokal dan kongregasi-kongregasi religius yang bekerja, termasuk berjejaring dengan yang lain, untuk memerangi momok ini.
Paus mencatat bahwa banyak yang telah dilakukan dan sedang dilakukan dalam perang melawan perdagangan manusia, tetapi masih banyak yang harus dilakukan. Paus mendorong koordinasi berbagai prakarsa pastoral, baik di tingkat lokal maupun internasional, dan mendorong mereka bergabung untuk mengatasi masalah di negara-negara asal, negara-negara transit, dan negara-negara tujuan orang-orang yang diperdagangkan.
Agar lebih efektif, kata Paus, Gereja perlu juga menerima bantuan dari aktor-aktor politik dan sosial lainnya.
11 April 2019
Oleh: Robin Gomes
Sumber: Vatican News