Program Beasiswa Sahabat Insan merupakan program pemberian bantuan pendidikan kepada anak-anak Aceh usia sekolah (SD, SMP dan SMU) yang merupakan korban bencana tsunami mau pun korban konflik. Program ini dilaksanakan di bawah nama Program Sahabat Insan. Prgram ini dimulai, direncanakan dan dilaksanakan karena PKR-KWI diminta oleh lembaga-lembaga penolong setempat untuk membantu anak-anak korban Tsunami dan korban konflik yang ditinggalkan begitu saja oleh para penolongnya. Mereka ini tinggal di wilayah pantai barat yang mengalami kerusakan paling parah. Di sana masih banyak orang belum tertolong.
Tiga lembaga yang selama ini memberikan pertolongan kepada anak-anak menyampaikan permohonan agar Crisis Center/PKR-KWI memberikan pertolongan kepada anak-anak terlantar itu sejauh memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Penerima bantuan adalah anak-anak usia sekolah yang tidak sedang menerima bantuan dari lembaga lain. Hal ini disyaratkan agar tidak menciptakan ketergantungan anak-anak tersebut (pada donor, pada mekanisme luar, dan sebagainya), tidak dituduh mengambil alih karya orang/lembaga lain serta tidak tumpang tindih sehingga mengabaikan survivors/korban lain yang juga memerlukan bantuan.
2) Untuk memberdayakan lembaga lokal, maka pemberian bantuan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan LSM setempat yang selama ini telah bergerak di bidang pendidikan dan memiliki data anak yang memerlukan bantuan pendidikan.
Sebagai langkah awal, Crisis Center /PKR-KWI meminta data lembaga lokal yang memenuhi syarat tersebut diatas, dan lembaga tersebut diminta mengirimkan profil lembaganya sehingga Crisis Center/PKR-KWI memiliki gambaran singkat tentang lembaga yang akan diajak bekerjasama dan bisa memastikan bahwa lembaga tersebut memiliki kemampuan untuk membantu menjalankan program ini.
Setelah data terkumpul, terpilih tiga lembaga lokal yaitu Children Center Lhoknga (CC Lhoknga), Peu Weu Seumangat (PWS), dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (LPMP). Masing-masing lembaga lokal tersebut mengajukan jumlah penerima bantuan (SD, SMP dan SMU) dan dilakukan pendataan atas masing-masing anak. Setelah melakukan survey atas masing-masing lembaga, ditentukan jumlah dana beasiswa yang akan diterima, yaitu untuk murid SD Rp. 150.000, murid SMP Rp. 250.000 dan murid SMU Rp. 350.000 tiap bulan.
Disamping kegiatan inti, yaitu pemberian dana beasiswa, lembaga lokal diharapkan secara kreatif memberikan usulan tentang kegiatan-kegiatan kelompok yang dapat menunjang proses pendidikan anak-anak yang dibantu. Kegiatan tersebut antara lain pelatihan, pendirian perpustakaan/taman bacaan, atau hal lainnya. Selain itu, diharapkan juga kegiatan pemberian beasiswa ini dapat bekerjasama dengan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan yang sedang dilakukan oleh lembaga lokal, sehingga anak-anak tersebut tidak terlalu tergantung pada bantuan donor, dan pada saat program beasiswa ini selesai, pendidikan mereka dapat dibiayai sendiri oleh keluarganya atau lembaga bantuan setempat.