Bakti Sosial kali ini mengambil tema: Rakyat Sehat, Negara Kuat. Tema ini diambil karena saat ini jaminan atas kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi seluruh masyarakat, terutama yang menyadari akan pentingnya kesehatan dan menjaga diri serta lingkungannya dari berbagai macam penyakit. Sementara, walaupun Pemerintah telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk pelayanan jaminan kesehatan rakyat, tetapi dalam praktiknya masyarakat masih kesulitan mengakses jaminan tersebut. Oleh sebab itu, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) mengorganisir untuk melakukan bakti sosial yang meliputi pelayanan : pengobatan dan periksa kesehatan gratis, akupuntur, cukur rambut gratis, penjualan sandang murah, dan dialog publik mengenai jaminan kesehatan bagi masyarakat.
Selain Sahabat Insan, LSM lain yang mendukung kegiatan sosial ini adalah Yayasan Bina Mandiri Sunter serta pemuda-pemuda dari Karang Taruna RW 007 Utan Panjang. Sahabat Insan berpartisipsi dalam pengadaan tenda, spanduk dan keamanan. Sedangkan Bina Mandiri menyediakan layanan masyarakatnya yang meliputi pengobatan, akupuntur dan cukur rambut. Bakti sosial kali ini berhasil melayani 150 warga untuk pengobatan dan periksa kesehatan gratis, 30 warga untuk pelayanan akupuntur dan 50 warga yang memperoleh pelayanan gunting rambut.
Selain itu, puluhan warga lainnya mengikuti dialog publik “Rakyat Sehat Negara Kuat” dengan pembicara Walikota Jakarta Pusat, Bpk. Drs. H. Saefullah, M. Pd yang mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Siti Fadillah Supari, Anggota DPD DKI Jakarta, AM. Fatwa, Anggota DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, Perwakilan dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y. Thohari. Dalam dialog ini dikemukakan tentang upaya dalam menanggapi keluhan pelayanan jaminan sosial di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Pusat. Undang-undang telah disusun dengan bagus, namun kenyataan di lapangan, sering kali masyarakat tidak dapat merasakannya secara leluasa dan merata di berbagai rumah sakit.
Dalam mengikuti bakti sosial ini, terlihat bahwa masih banyak masyarakat, terutama di daerah Jakarta Pusat, yang masih memerlukan jaminan kesehatan. Antusiasme penduduk yang datang untuk berobat dan terlibat dalam diskusi mengisyaratkan bahwa mereka sangat merindukan terpenuhinya hak mereka dalam memperoleh akses kesehatan. Harapan masyarakat akan perbaikan sistem pelayanan yang lebih singkat kiranya dapat segera terwujud. Peningkatan kepercayaan rumah sakit terhadap pemerintah juga harus segera diupayakan sehingga mempermudah penerimaan pelayanan kesehatan masyarakat. Usaha swadaya masyarakat juga perlu ditingkatkan dengan mengaktifkan RW siaga terutama yang berada di kawasan RW kumuh.