Hari Rabu, 11
September 2013, Sahabat Insan berkesempatan untuk berkunjung ke Rumah
Perlindungan Trauma Center (RPTC). RPTC adalah Rumah aman yang dibuat oleh Kementerian
Sosial. Rumah ini memang khusus dipakai sebagai tempat tinggal sementara para
TKI yang dideportasi, sebelum mereka kembali ke kampung halaman masing-masing. RPTC bertempat tak jauh dari Taman Mini
Indonesia Indah (TMII).
Kurang lebih 25
orang mantan TKI yang telah dideportasi berkumpul bersama di sebuah ruangan
yang cukup besar di sana. Kami memulai acara dengan berkenalan dan berbagi
cerita. Tak perlu terlalu detail bertanya mengenai peristiwa apa yang menimpa
mereka selama bekerja. Karena dari raut wajah mereka sudah tampak guratan
kesedihan dan trauma yang membekas di sana. Berbagai getir kehidupan di negeri
orang telah mereka alami.
A path on the hillsby *sharkbite1414http://sharkbite1414.deviantart.com/art/A-path-on-the-hills-151744708 |
Kebanyakan dari
mereka berasal dari Indonesia timur:
Flores, Maumere, Manggarai, dsb.. Sebagian
besar mereka bekerja di Malaysia dan memiliki keinginan besar untuk kembali lagi ke
sana. Mengapa demikian? Mengapa mereka tidak mencari saja pekerjaan di kampung
halaman mereka? Mereka mengatakan bahwa mereka justru mengalami kesulitan untuk
mencari pekerjaan di kampung halaman. Maka, mereka pun pergi dengan harapan
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar. Ada juga seorang ibu yang ingin kembali
ke Malaysia karena memiliki suami dan anak di sana.
Namun, yang
dialami di negeri orang sungguh tak mereka kira sebelumnya. Beberapa di antaranya
dianiaya oleh majikan, ditangkap oleh polisi, dan mendapatkan hukuman cambuk. Lalu,
apa yang membuat mereka bertahan, bahkan ingin kembali? Mereka berkata bahwa
mereka merasa begitu bahagia apabila mendapatkan uang dan dapat mengirimkan
kepada keluarga di kampung halaman. Sharing
tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu-lagu rohani bersama-sama.
Kunjungan ke RPTC
biasa dilakukan oleh Suster Vincent sebagai upaya pendampingan rohani bagi
saudara-saudari kita, para mantan TKI, yang beragama Kristiani. Hari itu
terasa lebih istimewa dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Beberapa orang Romo
dan Frater dari Flores diajak Suster Vincent untuk ikut berkunjung ke RPTC. Mereka pun memfasilitasi para mantan TKI
itu, untuk melakukan pengakuan dosa. Usai pengakuan dosa, Romo Koko dari KWI merayakan
Ekaristi bagi mereka. Betapa menyedihkan karena ternyata selama bekerja,
bertahun-tahun lamanya, mereka tidak berkesempatan merayakan Ekaristi atau pun
Sakramen Tobat.
Semua mengikuti
Misa dengan penuh khidmat. Beberapa kudapan kemudian kami santap dengan
sukacita. Sebelum kami mengakhiri kunjungan, tak lupa kami berfoto bersama. Mereka terlihat begitu bersemangat
mengeluarkan handphone dan mengajak kami untuk foto. Walaupun hanya sebentar,
kunjungan para Romo, Suster, Frater, dan Sahabat Insan semoga membawa
penghiburan bagi mereka di RPTC.