Tuesday, September 17, 2013

Kunjungan Sahabat Insan ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC)

Hari Rabu, 11 September 2013, Sahabat Insan berkesempatan untuk berkunjung ke Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). RPTC adalah Rumah aman yang dibuat oleh Kementerian Sosial. Rumah ini memang khusus dipakai sebagai tempat tinggal sementara para TKI yang dideportasi, sebelum mereka kembali ke kampung halaman masing-masing. RPTC bertempat tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Kurang lebih 25 orang mantan TKI yang telah dideportasi berkumpul bersama di sebuah ruangan yang cukup besar di sana. Kami memulai acara dengan berkenalan dan berbagi cerita. Tak perlu terlalu detail bertanya mengenai peristiwa apa yang menimpa mereka selama bekerja. Karena dari raut wajah mereka sudah tampak guratan kesedihan dan trauma yang membekas di sana. Berbagai getir kehidupan di negeri orang telah mereka alami.


Kebanyakan dari mereka berasal dari Indonesia  timur: Flores, Maumere, Manggarai, dsb..  Sebagian besar mereka bekerja di Malaysia dan memiliki keinginan besar untuk kembali lagi ke sana. Mengapa demikian? Mengapa mereka tidak mencari saja pekerjaan di kampung halaman mereka? Mereka mengatakan bahwa mereka justru mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan di kampung halaman. Maka, mereka pun pergi dengan harapan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang  besar. Ada juga seorang ibu yang ingin kembali ke Malaysia karena memiliki suami dan anak di sana.

Namun, yang dialami di negeri orang sungguh tak mereka kira sebelumnya. Beberapa di antaranya dianiaya oleh majikan, ditangkap oleh polisi, dan mendapatkan hukuman cambuk. Lalu, apa yang membuat mereka bertahan, bahkan ingin kembali? Mereka berkata bahwa mereka merasa begitu bahagia apabila mendapatkan uang dan dapat mengirimkan kepada keluarga di kampung halaman. Sharing tersebut ditutup dengan menyanyikan lagu-lagu rohani bersama-sama.


Kunjungan ke RPTC biasa dilakukan oleh Suster Vincent sebagai upaya pendampingan rohani bagi saudara-saudari kita, para mantan TKI, yang beragama Kristiani. Hari itu terasa lebih istimewa dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Beberapa orang Romo dan Frater dari Flores diajak Suster Vincent untuk ikut berkunjung ke RPTC. Mereka pun memfasilitasi para mantan TKI itu, untuk melakukan pengakuan dosa. Usai pengakuan dosa, Romo Koko dari KWI merayakan Ekaristi bagi mereka. Betapa menyedihkan karena ternyata selama bekerja, bertahun-tahun lamanya, mereka tidak berkesempatan merayakan Ekaristi atau pun Sakramen Tobat.

Semua mengikuti Misa dengan penuh khidmat. Beberapa kudapan kemudian kami santap dengan sukacita. Sebelum kami mengakhiri kunjungan, tak lupa kami berfoto bersama. Mereka terlihat begitu bersemangat mengeluarkan handphone dan mengajak kami untuk foto. Walaupun hanya sebentar, kunjungan para Romo, Suster, Frater, dan Sahabat Insan semoga membawa penghiburan bagi mereka di RPTC.