Monday, July 27, 2009

TIM RELAWAN BELA RASA KITA (BRK) PKR-KWI

Indonesia merupakan sebuah negeri yang rawan bencana. Bencana itu berwujud bencana alam maupun bencana buatan manusia atau gabungan dari keduanya. Bencana alam seperti gempa dan tsunami merupakan bencana yang terjadi semata-mata karena tingkah laku alam yang berada di luar kemampuan manusia untuk mengontrolnya. Untuk bencana seperti itu, manusia hanya dapat menyiapkan diri atau berusaha sedapat mungkin mengurangi korban yang ditimbulkannya, hal itu dilakukan misalnya dalam kegiatan yang disebut social rescue. Memang ada bencana alam yang terjadi karena kelalaian manusia dalam mengelola alam, misalnya tanah longsor yang diakibatkan oleh penggundulan hutan. Tetapi ada juga bencana yang terjadi semata-mata karena ulah manusia, seperti pertikaian antar golongan atau kelompok sebagai akibat penindasan dari pemegang kekuasaan.

 

Berdasarkan visi utamanya, PKR KWI adalah sebuah bagian dari Konferensi Waligereja Indonesia yang didirikan oleh para uskup pada tanggal 7 Januari, 1999 melalui Surat Keputusan No. 005/II/Pres.K/1999 untuk menanggapi krisis yang dialami oleh bangsa kita. Tujuan PKR-KWI adalah untuk menolong korban dan mereka yang selamat di dalam berbagai bencana dan kekerasan politik di Indonesia berdasarkan cinta kasih, kebenaran dan keadilan. Dalam menjalankan tugasnya, PKR-KWI senantiasa menjaga sifatnya yang independen, lintas agama, non-partisan, terbuka, konstitusional, cinta pada sesamanya secara utuh. Sebagai sebuah lembaga pelayanan kemanusiaan, PKR KWI tidak membedakan dalam menolong korban (tidak memandang suku, ras, agama dan golongan apapun), berpegang teguh pada prinsip-prinsip Gerakan Aktif Tanpa Kekerasan. PKR KWI secara konsisten akan selalu terlibat aktif dalam mewujudnyatakan proses rekonsiliasi sejati dalam bangsa dan negara kita, sebagai bagian substansial dari agenda jangka panjang kemanusiaan kita: penghormatan hak-hak asasi manusia, demokrasi dan perdamaian di tanah air tercinta ini. Sebagai gerakan masyarakat sipil yang tengah melancarkan ikhtiar-ikhtiar penguatan perjuangan kemanusiaan dan hak-hak asasinya, PKR KWI senantiasa berusaha berpegang-teguh pada prinsip-prinsip self-help/self-advocacy, solidarity networking, otonomi, sustainability dan prinsip “gerakan aktif tanpa kekerasan” (active non-violence movement).

 

Fokus dalam proses penanganan bencana, PKR KWI sebagai crisis center selalu didukung oleh relawan-relawan yang senantiasa siap membantu untuk merencanakan dan melaksanakan program kerja PKR KWI tanpa mengenal lelah, waktu, dan tempat. Selama proses kerja sama dengan para relawan tersebut berjalan, suka dan duka selama hadir di tengah-tengah para korban dan keluarga korban telah mempersatukan dan mempererat persaudaraan sesama relawan. Dalam bekerjasama sebagai saudara ini kami saling belajar mengamati dengan cermat mana lessons learned yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki pelayanan. Lalu seiring berjalannya waktu dan kebutuhan PKR-KWI membentuk Tim Relawan yang bernama Bela rasa kita yang disingkat (BRK). BRK dibentuk dari sekelompok para mahasiswa yang memiliki interest dan keprihatinan yang sama terhadap bencana dan kepedulian sosial. Terhadap sesama mereka yang menjadi korban Beberapa para mahasiswa dan relawan ini memiliki pengalaman di daerah bencana seperti Tsunami Aceh 2005, Gempa Jogja 2006 dan Banjir Jakarta 2007.

 

Kegiatan-kegiatan BRK

 

Tentunya bencana tidak terjadi pada setiap hari, dan bukan keinginan kita untuk adanya bencana. Untuk mengisi kekosongan waktu, kelompok relawan ini tetap melakukan kegiatan rutin seperti pertemuan dan pelatihan pada setiap bulannya. Pertemuan untuk memperkuat interaksi diantara anggota dan pelatihan untuk terus mengingat ilmu pengetahuan plus keahlian yang pernah diikuti. Bila terjadi bencana alam dan kemungkinan besar kita bisa menjangkau, sangat dipastikan tim bencana ini ikut berpartisipasi. Secara tentatif BRK juga ikut berpartisipasi dalam masalah-masalah sosial kemasyarakatan yang ada, selain itu BRK juga ikut dalam beberapa acara yang merupakan undangan dari beberapa lembaga yang membahas tentang disaster respons. Berikut ini beberapa kegiatan yang pernah diikuti oleh BRK:

-          Banjir Jawa-Timur

-          Banjir Jakarta

-          Penggusuran Taman BMW di Sunter

-          Membantu kesehatan korban lapindo yang berada di Jakarta

-          Jebolnya Tanggul Situ Gintung 

-          Mengunjungi salah satu panti asuhan di Kawasan Pasar Minggu, dll

 

Harapannya semoga dengan hadirnya BRK sebagai tim relawan di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi arti bagi yang lain terutama bagi mereka yang menjadi korban baik bencana maupun masalah sosial.