Friday, January 6, 2017

MEMBERI SAMBIL MENEMPA DIRI

Lari Marathon?   Untuk apa?
Bolehkah Sahabat Insan mendapat prosentase? Kita juga membutuhkan donasi.
Apa bisa?


Semua mengejutkan. Benar banyak Sekolah – sekolah Dasar yang nyaris ditutup, entah karena kurang peminat ataupun bangunan sekolah yang terancam rubuh. Suatu pemandangan yang biasa di daerah Jawa Tengah dan mungkin demikian juga di daerah lain di bumi pertiwi. Biasa dan lalu biasa saja.

Ketika kita berhadapan dengan korban trafficking, bergelut untuk mendapatkan hak – hak mereka, bersitatap dengan kemiskinan dan batin….. bertemu dengan kebodohan. Ketika mendesak Pemerintah  untuk perlindungan, maju berjuang untuk mendapatkan keadilan bagi mereka, badan terusik dengan anak yang berkeliaran di jalan dan anak yang berhadapan dengan hukum. Bagaikan mata rantai yang tak berpangkal dan tak berujung. Profesimu pun tak dapat memotong tuk mengangkat sebagian. Tinta penamu habis tak mencukupi menulisi berlembar-lembar kertas gugatan, permohonan bahkan himbauan. Suaramu serak meninggalkan telinga-telinga tertutup dan langkahmu terseok nyaris melewati wajah-wajah yang berpaling.

Setelah itu dan saat itu, Sekolah-sekolah Dasar yang biasa itu menarik perhatianmu, diam dan menunggu. Seandainya mereka pernah di sana, jumlah korban trafficking akan meluncur turun. Seandainya mereka di sana, peluh buruh migran kan bersinar bak permata. Dan seandainya mereka di sana, bangsa ini akan menjadi tuan di rumahnya sendiri dan melanglang sebagai ahli atau paling tidak tenaga professional.

Ya ….. ini perjuangan yang harus dan perlu diperjuangkan. Membuka dompet atau pergi ke sentra ATM sangat mudah, mengeluarkan kertas – kertas berwarna biru atau merah tidaklah susah. Namun tidak itu maksudnya; perjuangan membutuhkan usaha, juga mengolah hidup dan menempa diri. Aku bukan pelari dan aku tidak pernah atau sangat  - sangat jarang berlari. Namun untuk anak – anak itu, untuk pekerja – pekerja perempuan di masa datang itu, untuk peluh dan air mata perempuan – perempuan di masa lalu dan masa kini, aku kan berlari. Berencana dan berlatih, memusatkan perhatian dan menguatkan tekad hanya untuk berlari di saat itu nanti.

Sangat sadar akan kekuatan cosmis, tekad dan perjuangan akan menyebar mempengaruhi manusia lainnya. Entah untuk menyemangati atau tersentuh tujuan mulia, donasi pun mengalir mengisi pundi – pundi tuk merenovasi Sekolah Dasar Murukan. Memang ada pepatah, untuk apa dibuat susah bila dapat diselesaikan dengan gampang? Namun sepertinya masyarakat menjelang jenuh dengan bermacam – macam keperluan dan kepentingan, sehingga mungkin sudah saatnya untuk menempuh cara yang sulit demi menggapai tujuan mulia.


Kami sudah mencoba; apakah dirimu berminat?