Friday, October 23, 2020
Monday, October 5, 2020
Rentetan Cerita Duka Di Bulan September 2020
Pada pertengahan sampai akhir bulan September 2020, kabar duka seolah tak pernah berhenti menyapa tanah NTT. Jenazah demi jenazah tetap berdatangan di Terminal Kargo Bandara El-Tari. Tercatat sebanyak delapan jenazah diterima dengan cerita yang berbeda-beda. Dua dari delapan jenazah tersebut merupakan jenazah pekerja yang mencari nafkah di dalam negeri, yang lebih dikenal dengan AKAD (antar kota antar daerah).
Berbagai kisah mengiringi kepergian para pekerja migran ini. Seperti seorang pria yang tiba pada tanggal 14 September 2020 ini. Ia bekerja secara non-prosedural di kapal penangkapan ikan di pelabuhan kecil Sibu, Sarawak Malaysia. Mirisnya, pria berusia 30 tahun ini diduga meninggal karena dibunuh. Penyebab kematian reminya tertulis Ligature Strangulation (suatu strangulasi berupa tekanan pada leher korban akibat suatu jeratan dan menjadi erat karena kekuatan lain bukan karena berat badan korban). Jenazahnya ditemukan oleh pekerja kapal beberapa hari setelah kematiannya dalam kondisi rusak dan wajahnya sulit dikenali karena sudah berhari-hari dalam air. Hal ini menyebabkan pemulangannya memakan waktu cukup lama, kurang lebih setahun, karena adanya pengecekan DNA dan juga adanya pandemi. Jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil jenazah JPIC. Ini menjadi pertama kalinya mobil jenazah JPIC mengangkut jenazah migran. Hari ini dia menunaikan tugas pertamanya untuk mengantarkan korban menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan.