Disadari atau
tidak fenomena migran perantau akan semakin intensif di waktu yang akan datang.
Gereja memandang gelisah hal tersebut dan terutama sejak Eropa mengalami krisis
pengungsi terbesar dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia Barat. Bapa Suci secara
khusus membentuk Migrant and Refugee Section sebagai tanggapan mendalam gereja
terhadap arus besar pergerakan anak manusia mempertahankan kehidupannya.
Pengungsi terus saja hadir akibat revolusi Arab Spring, kekerasan oleh dan
terkait dengan ISIS, kekerasan kepada Rohingya, berbagai konflik di Afrika,
hingga ancaman krisis di Myanmar yang mengancam lahirnya lembar krisis migran
baru pasca manusia perahu di Vietnam. Menjadi lebih peka dan tanggap akan hal
itu, menjawab panggilan Paus Fransiskus untuk “Menyambut, Melindungi,
Mempromosikan, Mengintegrasikan,” IOMK Indonesia bekerja sama dengan KKP-PMP
KWI urusan Migran dan Perantau, KKP-PMP Keuskupan Pangkal Pinang, Chaplain for
Indonesia Migrants in Hong Kong, UPPKA KAS, dan YISA Project menyelenggarakan
webinar, “OMK dan Tantangan Pengungsi, Migran, dan Perantau: Panggilan Untuk Bertindak" yang diselenggarakan pada hari Minggu, 20 Juni 2021 pukul 20.00 WITA.
Webinar ini dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Mas Lilik dan dilanjutkan dengan ucapan selamat datang kepada yang hadir, dan perkenalan empat orang pembicara yaitu Suster Laurentina, PI (KKP-PMP KWI bagian Pastoral Migran dan Perantau), Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, Pr (KKP-PMP Keuskupan Pangkal Pinang), Romo Heri Ha, SVD (Chaplain for Indonesia Migrants in Hong Kong, Koordinator JPIC China Province), dan Valentina Wiji (Staf JRS).