Hari Jumat, 10 Desember 2021, relawan Sahabat Insan yang diwakili oleh Jeni Laamo dan Saras berkunjung ke Kantor ECPAT Indonesia yang terletak di daerah Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Di sana, para relawan bertemu dengan Ketua ECPAT Indonesia yaitu Mas Andy. Kantor ECPAT tidak tampak seperti kantor pada umumnya, namun lebih mirip seperti sebuah rumah tinggal yang dimodifikasi menjadi kantor. Di dalam ruangan kerja tampak ada beberapa peralatan yang dipergunakan untuk siaran podcast. Mas Andy adalah narasumber yang menjelaskan secara detail tentang ECPAT Indonesia.
ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking of Children for Sexual Purposes) Indonesia adalah sebuah organisasi jaringan nasional untuk menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA), meliputi perdagangan seks anak, pelacuran anak, pornografi anak, pariwisata seks anak serta dalam beberapa hal perkawinan anak. ECPAT Indonesia merupakan bagian dari ECPAT Internasional, yaitu sebuah jaringan global yang bekerja untuk menentang Eksploitasi Seksual Anak dengan lebih dari 84 grup di lebih dari 75 negara di seluruh dunia. ECPAT Indonesia adalah jaringan nasional dari dua puluh dua organisasi anggota dan dua individu di 11 provinsi dan bekerjasama untuk menghapuskan prostitusi, pornografi, dan perdagangan anak untuk tujuan seksual di Indonesia. Jaringan ini dimulai pada tahun 2000 oleh sejumlah professional dan organisasi yang berkomitmen untuk bekerjasama melawan eksploitasi seksual anak. Pada 2005 jaringan memulai kolaborasi dengan ECPAT Internasional yang bekerja di 98 negara di dunia. Pada 2012 jaringan terdaftar sebagai ECPAT Indonesia dan menjadi anggota resmi ECPAT Internasional dan secara aktif terlibat dalam implementasi berbagai insiatif yang menangani isu-isu utama di tingkat nasional dan regional.
Visi dari ECPAT
Indonesia adalah untuk memberikan kebebasan dan perlindungan bagi setiap anak
di Indonesia dari segara bentuk eksploitasi seksual, untuk memberikan hak-hak
dasar dan anak-anak dijamin oleh pemerintah dan masyarakat. Misi kepada anggota
yaitu berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dalam jaringan, memberikan
kapasitas yang memadai kepada anggota dan memperluas jaringan dalam setiap
upaya untuk memerangi eksploitasi seksual anak-anak. Misi kepada masyarakat
adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian umum dan perspektif kritis tentang
eksploitasi seksual anak, dengan berinvestasi dalam partisipasi oleh masyarakat
luas dan generasi muda sebagai fokus. Misi kepada pemerintah sebagai pendorong
agar pemerintah mengambil tindakan administrative dan hukum dalam memerangi
eksploitasi komersial anak-anak Indonesia.
Hal-hal yang
dilakukan oleh ECPAT Indonesia antara lain adalah advokasi dengan mendorong
pemerintah Indonesia dan sector swasta untuk membuat peraturan kebijakan yang
lebih baik untuk menghapuskan eksploitasi seksual anak, pencegahan dengan
menciptakan dan meningkatkan kesadaran public tentang eksploitasi seksual anak
di Indonesia, penelitian yang mana menginisiasi berbagai penelitian tentang
eksploitasi seksual anak.
Selain ECPAT
Indonesia, mitra lainnya yang bekerjasama dengan Sahabat Insan dan merupakan
organisasi yang lahir dari ECPAT Indonesia adalah Komunitas Orang Muda Anti
Perdagangan Anak dan Eksploitasi Sosial Anak atau KOMPAK Jakarta. Ini adalah
sebuah wadah partisipasi bagi anak dan orang muda untuk berperan aktif dalam
menyuarakan dan menetang isu perdagangan anak. Isu perdagangan orang khususnya
anak dan eksploitasi seksual komersial anak menjadi sangat penting untuk
disuarakan karena anak-anak kerap kali menjadi objek seksual orang dewasa yang
seharusnya melindungi anak-anak dari segala bentuka kekerasan dan eksploitasi.
KOMPAK Jakarta juga memiliki komitmen untuk terus melakukan aksi-aksi agar anak
dan orang muda dapat menyuarakan bahaya dan eksploitasi seksual komersial anak,
aktif dalam upaya pencegahan dan dapat meproteksi dirinya dari eksploitasi
seksual komersial.
Visi dari KOMPAK
Jakarta adalah berdaya peduli, dan aktif dalam perlindungan anak terhadap
eksploitasi seksual komersial. Misanya adalah menjadi wadah bagi anak dan orang
muda untuk aktif berpartisipasi membangun kesadaran masyarakat terhadap
eksploitasi seksual komersial anak dengan berkolaborasi bersama para pemangku
kepentingan (seperti pemerintah, organisasi, masyarakat sipil, dan komunitas
orang muda). Program-program yang dijalankan oleh KOMPAK Jakarta ada beberapa 3
yaitu Society Outreach (sosialisasi, pembangunan kapasitas, kampanye kreatif ke
institusi pendidikan, RPTRA, institusi pemerintah, organisasi nonpemerintah,
car free day dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran public tentang ESKA dan
mengajak mereka menyuarakan, mencegah, dan menyebarkan kampanye ESKA), Kakak
Curhat (wadah online untuk anak dan orang muda untuk membagikan cerita mereka
secara personal tentang tindakan kekerasan dari orang lain dan jika mereka
membutuhkan bantuan yang lebih serius, maka KOMPAK Jakarta akan melaporkan hal
tersebut ke partnernya yaitu ECPAT Indonesia), dan Youth Studies (wadah bagi
anak, orang muda, dan public untuk mengetahui lebih banyak mengenai ESKA
melalui artikel, jurnal atau berita yang dapat diakses di website KOMPAK
Jakarta. Beberapa aktivitas yang dilakukan KOMPAK Jakarta adalah berkunjung dan
berdiskusi dengan remaja di Desa Neglawangi, Bandung mengenai tiga isu yaitu
pernikahan anak, kehamilan anak, dan partisipasi anak muda juga mengikuti Safer
Internet Day 2016-We Care to Make a Better Internet for Children.
Pada saat kunjungan, ECPAT Indonesia dan KOMPAK Jakarta sedang mempersiapkan untuk
kegiatan Pelatihan AMAN Project 2021
“Aku Muda Aku Nyaman”. Anggotanya sibuk menghubungi tempat dan orang-orang.
Meskipun demikian Mas Andy masih terus berbincang dengan para relawan Sahabat Insan.
Mas Andy mengisahkan pengalamannya bertemu dengan
seorang korban Perdagangan Manusia yang adalah seorang mantan anggota KEMPO.
Orang tersebut dipaksa untuk bekerja, menjual barang-barang rumah tangga
plastik dengan menggunakan mobil tapi orang itu tidak mendapatkan gaji sama
sekali bahkan untuk uang makan saat berjualan itu pun tidak diperolehnya. Ia
mendapatkan hasil dengan menjual barang-barang itu dengan cara melebihkan harga
dari harga yang ditentukan oleh pemiliknya. Setiap hari ia menjajakan itu. Oleh
karena itu Mas Andy berpikir untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada
perkumpulan-perkumpulan KEMPO dan Mas Andy tertarik untuk melakukannya di NTT
karena cukup banyak perkumpulan bela diri di NTT, apalagi baru-baru ini peraih
penghargaan PON cabang bela diri paling banyak dari NTT.
Itu masih hanya dalam bayangan Mas Andy, namun gagasan ini sungguh luar
biasa karena sosialisasi dan edukasi itu bisa masuk lewat mana saja. Jika
biasanya di NTT Suster Laurentina SDP bersama Tim Unit Anti Human
Trafficking memberikan sosialisasi kepada masyarakat kelas bawah melalui gereja
dan juga kepada para calon imam, terkadang melakukan sosialisasi di
kantor-kantor desa adalah sebuah hal yang baik dan patut saat sosialisasi dan
edukasi tentang TPPO itu bisa masuk di komunitas-komunitas masyarakat yang ada
di NTT karena mereka pun sebenarnya rentan menjadi korban.
Pada saat kunjungan, terlihat kekompakan antara ketua dan anggotanya di ECPAT Indonesia ini. Pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien, mereka tahu akan tugas dan tanggungjawab masing-masing dan jika ada kendala mereka saling membantu satu sama lain. Selain itu juga mereka cepat tanggap, apa yang dibutuhkan sebisa mungkin mereka penuhi, tidak melempar tanggungjawab namun berusaha untuk memenuhinya. Kerja sama yang tercipta begitu harmonis dan komunikasi adalah hal paling utama.