Selama bulan Januari 2011, Rumah Singgah untuk Orang Terbuang yang dikelola oleh Peduli Buruh Migran telah memberikan pelayanan sebagai berikut:
1) Pada minggu pertama, tepatnya tgl 2 s/d 7 Januari 2011, menampung Sdri.Lina Sihombing (23 tahun), yang baru keluar dari RSJ Grogol. Korban mengalami depresi akibat penganiayaan dan pelecehan. Setelah seminggu beristirahat di Rumah Singgah, orang terbuang tersebut dipulangkan ke keluarganya di Medan.
2) Minggu kedua, tepatnya tanggal 6 s/d 9 Januari 2011, merawat Sumiati (30 tahun) beserta kedua anaknya Ibrahim (25 bulan) dan Saskia (60 hari). Wanita asal Blora, Jawa Tengah ini menderita demam pasca bersalin di penjara tanpa mendapatkan perawatan medis yang memadai. Sesampainya di Indonesia, keadaannya tidak memungkinkan untuk langsung pulang ke Jawa Tengah, sehingga menetap dulu di Rumah Singgah selama seminggu. Pada tanggal 9 Januari, ia beserta kedua anaknya dijemput Satgas dari Jawa Tengah untuk kembali ke keluarganya.
3) Pada minggu ketiga, Lisnawati (30 tahun) dan Sarah (24 tahun), TKI asal Cilacap, Jateng, baru tiba di Tanjung Priok dan merasa pusing serta demam. Mereka kemudian beristirahat untuk sementara di Rumah Singgah selama seminggu sampai kondisinya pulih kembali. Pada tanggal 11 Januari 2011, keduanya dijemput oleh Satgas Jawa Tengah untuk dipulangkan kepada keluarganya. Selain kedua wanita di atas, ada seorang TKI lagi yang ditampung di rumah tersebut, yaitu Untung. Pria berusia 36 tahun asal Medan ini positif mengidap HIV dan menjalani rawat inap di RS Koja selama satu minggu. Agar kondisinya benar-benar sehat, ia kemudian ditampung di rumah singgah selama seminggu untuk beristirahat, dan akhirnya diantarkan pulang ke Medan.
4) Di minggu terakhir, dua orang terbuang juga positif mengidap HIV, yaitu Yusnafi (34 tahun) dan Yusuf (26 tahun). Kedua orang ini kemudian menjalani pemulihan di rumah singgah selama seminggu. Sebelumnya Yusnafi menjalani rawat jalan, sedangkan Yusuf dirawat inap di RS Koja selama 10 hari. Setelah stamina mereka cukup kuat, mereka dikembalikan ke keluarganya masing-masing. Yusnafi dipulangkan ke Samarinda, dan Yusuf diantarkan pulang ke Bau-bau, Sulawesi Tenggara.
Selain orang-orang terbuang di atas, Rumah Singgah juga merawat seorang penderita AIDS yang sejak bulan September 2010 ditampung disitu karena tidak mau mengakui dimana keluarganya berasal. Remaja korban human trafficking ini sudah 6 bulan terakhir keluar masuk rumah sakit, antara lain RS Polri Kramat Jati, RSJ Grogol, RSP Sunter, dan yang terakhir di RS Persahabatan. Sayangnya remaja tersebut akhirnya meninggal dunia pada hari Selasa, 1 Februari 2011 karena kondisinya yang terus merosot. Jenazah kemudian dimakamkan di TPU Budhi Darma, CIlincing.