Friday, March 25, 2011
Pelatihan Identifikasi Korban Trafficking
Tuesday, March 22, 2011
Pelatihan 'Identifikasi Korban Trafficking'
Semakin maraknya perdagangan orang dan penyelundupan manusia serta tindak kekerasan di Indonesia, mendorong para aktivis untuk meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti berbagai pelatihan yang terkait. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan ”Identifikasi Korban Trafficking” yang diadakan oleh International Organization for Migration (IOM) pada 9 Maret 2011 lalu bertempat di gedung Muhammadiyah, Jakarta Pusat. Pelatihan ini dihadiri oleh Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus dalam pendampingan anak, korban kekerasan, dan HAM. Salah satunya ialah Peduli Buruh Migran, Lily Pujiati bersama relawan Sahabat Insan, Arini Endah.
Tujuan pelatihan ini adalah: untuk mengerti unsur-unsur utama dalam Trafficking manusia, mengerti cara mengidentifikasi korban-korban Trafficking, membedakan korban Trafficking dewasa dan anak, dan mengetahui mitos dan kenyataan Trafficking serta membedakan dengan jenis korban kekerasan lain seperti KDRT, kekerasan seksual dan penyelundupan.
Pelatihan ini dilakukan dengan pemberian materi perihal undang-undang yang melarang perdagangan orang dan cara untuk mengidentifikasi korban sesuai beberapa unsur perdagangan orang menurut PBB. Bagi korban dewasa/diatas 18 tahun meliputi 3 unsur, yaitu: proses atau pergerakan, cara perekrutan, dan tujuan eksploitasi. Sedangkan bagi korban dibawah usia 18 tahun meliputi 2 unsur, yaitu: proses atau pergerakan dan tujuan perdagangan. Selain itu, juga dikemukakan kondisi yang terjadi di lapangan yang menyebutkan bahwa kasus trafficking ini dapat terjadi dalam kondisi apapun dan dimanapun dengan berbagai proses, cara dan tujuan. Pemahaman mengenai perbedaan antara perdagangan orang dan penyelundupan manusia, serta kekerasan lain juga dipaparkan sehingga membantu para relawan/aktivis untuk mengenali kondisi korban yang dibantu.
Disamping itu, dalam melakukan pengidentifikasian korban hal yang penting untuk dikuasai ialah teknik wawancara yang baik dan sesuai. Dengan menguasai teknik wawancara ini diharapkan tercipta kepercayaan antara pewawancara dan korban sehingga dapat digali informasi yang lebih dalam mengenal ketiga unsur perdagangan orang yang dialami korban.
Dengan mengikuti pelatihan Trafficking ini, semakin membuka wawasan Sahabat Insan dan Peduli Buruh Migran mengenali kebutuhan kondisi para korban dalam upaya membantu mereka untuk melewati dan bangkit dari kondisinya saat ini.
Tujuan pelatihan ini adalah: untuk mengerti unsur-unsur utama dalam Trafficking manusia, mengerti cara mengidentifikasi korban-korban Trafficking, membedakan korban Trafficking dewasa dan anak, dan mengetahui mitos dan kenyataan Trafficking serta membedakan dengan jenis korban kekerasan lain seperti KDRT, kekerasan seksual dan penyelundupan.
Pelatihan ini dilakukan dengan pemberian materi perihal undang-undang yang melarang perdagangan orang dan cara untuk mengidentifikasi korban sesuai beberapa unsur perdagangan orang menurut PBB. Bagi korban dewasa/diatas 18 tahun meliputi 3 unsur, yaitu: proses atau pergerakan, cara perekrutan, dan tujuan eksploitasi. Sedangkan bagi korban dibawah usia 18 tahun meliputi 2 unsur, yaitu: proses atau pergerakan dan tujuan perdagangan. Selain itu, juga dikemukakan kondisi yang terjadi di lapangan yang menyebutkan bahwa kasus trafficking ini dapat terjadi dalam kondisi apapun dan dimanapun dengan berbagai proses, cara dan tujuan. Pemahaman mengenai perbedaan antara perdagangan orang dan penyelundupan manusia, serta kekerasan lain juga dipaparkan sehingga membantu para relawan/aktivis untuk mengenali kondisi korban yang dibantu.
Disamping itu, dalam melakukan pengidentifikasian korban hal yang penting untuk dikuasai ialah teknik wawancara yang baik dan sesuai. Dengan menguasai teknik wawancara ini diharapkan tercipta kepercayaan antara pewawancara dan korban sehingga dapat digali informasi yang lebih dalam mengenal ketiga unsur perdagangan orang yang dialami korban.
Dengan mengikuti pelatihan Trafficking ini, semakin membuka wawasan Sahabat Insan dan Peduli Buruh Migran mengenali kebutuhan kondisi para korban dalam upaya membantu mereka untuk melewati dan bangkit dari kondisinya saat ini.
Pelatihan Komputer di Patek periode Feb 2011
Wednesday, March 16, 2011
Pelatihan Komputer LPM Pesisir
Salah satu program Sahabat Insan pada tahun 2011 ini adalah mengadakan pelatihan komputer bagi para guru dan siswa di Aceh Jaya, bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (LPM Pesisir) yang berpusat di Patek, Aceh Jaya.
Pelatihan yang rencananya akan diadakan selama bulan Februari s/d Desember 2011 ini, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa di Aceh Jaya dalam mengoperasikan komputer. Saat ini, sekolah-sekolah di sana sudah mulai menggunakan komputer untuk mengelola administrasinya. Akan tetapi, banyak guru yang belum mahir mengoperasikan komputer. Minimnya pelatihan komputer di daerah tersebut juga menyebabkan siswa setingkat SMU di kabupaten Aceh Jaya tidak mengenal komputer dengan baik. Hal ini dikhawatirkan akan memberikan efek kurang baik kepada mereka saat memasuki jenjang kuliah nanti.
Persiapan pelatihan yang telah dilakukan sejak awal Februari dimulai dari persiapan tempat pelatihan, penyusunan modul, perbaikan kabel-kabel (instalasi) listrik, dan pembelian unit komputer yang akan digunakan. Pelatihan yang diadakan di kantor LPM Pesisir, Patek ini menggunakan 3 unit komputer bantuan dari Sahabat Insan, dan setiap sesi dibimbing secara bergantian oleh Nonong Mailufar dan Ilham yang merupakan pengurus LPM Pesisir.
Pada bulan Februari 2011, telah diadakan 3 kali sesi pelatihan pada tanggal 17 s/d 18 Februari 2011 dan diikuti oleh beberapa siswa SMK Sampoiniet, beberapa guru SD Patek, Guru SMP 4 Sampoiniet, dan Aparatur Desa. Dalam pelatihan pertama ini diberikan materi pengenalan program Microsoft Word (MW) 2007, yang terdiri atas sub materi: Menjalankan MW 2007, Pengenalan Interface / Tampilan MW 2007, Mengaktifkan Menu-menu pada MW 2007, Membuat Dokumen Baru, Menyimpan Dokumen Kerja, dan menutup Dokumen Kerja.
Pelatihan selanjutnya akan diadakan pada tanggal 2 s/d 3 Maret dan 9 s/d 10 Maret 2011 di tempat yang sama.
Pelatihan yang rencananya akan diadakan selama bulan Februari s/d Desember 2011 ini, bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa di Aceh Jaya dalam mengoperasikan komputer. Saat ini, sekolah-sekolah di sana sudah mulai menggunakan komputer untuk mengelola administrasinya. Akan tetapi, banyak guru yang belum mahir mengoperasikan komputer. Minimnya pelatihan komputer di daerah tersebut juga menyebabkan siswa setingkat SMU di kabupaten Aceh Jaya tidak mengenal komputer dengan baik. Hal ini dikhawatirkan akan memberikan efek kurang baik kepada mereka saat memasuki jenjang kuliah nanti.
Persiapan pelatihan yang telah dilakukan sejak awal Februari dimulai dari persiapan tempat pelatihan, penyusunan modul, perbaikan kabel-kabel (instalasi) listrik, dan pembelian unit komputer yang akan digunakan. Pelatihan yang diadakan di kantor LPM Pesisir, Patek ini menggunakan 3 unit komputer bantuan dari Sahabat Insan, dan setiap sesi dibimbing secara bergantian oleh Nonong Mailufar dan Ilham yang merupakan pengurus LPM Pesisir.
Pada bulan Februari 2011, telah diadakan 3 kali sesi pelatihan pada tanggal 17 s/d 18 Februari 2011 dan diikuti oleh beberapa siswa SMK Sampoiniet, beberapa guru SD Patek, Guru SMP 4 Sampoiniet, dan Aparatur Desa. Dalam pelatihan pertama ini diberikan materi pengenalan program Microsoft Word (MW) 2007, yang terdiri atas sub materi: Menjalankan MW 2007, Pengenalan Interface / Tampilan MW 2007, Mengaktifkan Menu-menu pada MW 2007, Membuat Dokumen Baru, Menyimpan Dokumen Kerja, dan menutup Dokumen Kerja.
Pelatihan selanjutnya akan diadakan pada tanggal 2 s/d 3 Maret dan 9 s/d 10 Maret 2011 di tempat yang sama.
Tuesday, March 8, 2011
Kunjungan ke Ruang Rawat Jiwa
Pada hari itu, terdapat sekitar 20 pasien yang sedang dirawat di Ruang Ebony. Ruang ini memang dikhususkan untuk wanita. Menurut Pak Kus, Kepala Ruangan Ebony, mereka pada umumnya mengalami tekanan saat mencari nafkah di negeri orang. Kondisi pasien pun berbeda-beda, ada yang hampir sembuh dan ada yang baru masuk. Masih menurut kepala ruangan tersebut, yang paling dibutuhkan oleh orang-orang ini adalah perhatian, entah hanya berupa tepukan, pelukan, maupun berbincang-bincang. Sementara sebagian besar pasien tidak diketahui keberadaan keluarganya, sehingga mereka cenderung sendirian. Oleh sebab itu, kunjungan dari orang-orang yang peduli sangat dibutuhkan untuk membantu kesembuhan mereka.
Thursday, March 3, 2011
Bantuan Komputer untuk Peduli Buruh Migran
Subscribe to:
Posts (Atom)