Sudah tiga minggu Ibu Anita Ernawati berada di Shelter
Sahabat Insan. Keadaannya semakin pulih dari hari ke hari. Setiap Senin, dia
diterapi oleh Pak Yanto yang biasa
mengobati mantan buruh migran dan warga sekitar di shelter Sahabat Insan.
Ketika Jumat 6 September 2014 yang lalu, kami kembali berjumpa
dengan Ibu yang telah berusia 40 tahun itu. Ibu Anita kembali menumpahkan segala
isi pikiran dan perasaannya. Dengan penuh kesabaran, kami mendengarkannya.
Rupa-rupanya Ibu Arnita masih berharap PT yang merekrutnya bertanggung jawab
dengan membayarkan gaji selama ia bekerja di Saudi.
Ibu Anita, mantan buruh migran yang pernah bekerja di Saudi
tersebut adalah perempuan yang tangguh. Dia bekerja selama empat bulan pada
majikan yang pertama, tetapi gajinya tak sepeser pun dibayarkan. Kemudian,
majikannya menjualnya kepada orang lain—majikan kedua. Majikan keduanya ini
rupanya ayah dari majikannya yang pertama. Ibu Anita bekerja hingga kontraknya hampir selesai, yaitu 2
tahun. Lalu, karena rindu pada keluarga di kampung, ibu Anita pun meminta izin untuk pulang ke Indonesia .
Pengobatan
kemudian diusakan oleh keluarganya sendiri. Karena dia masih sulit berjalan dan
seringkali demam tinggi karena sakit nyeri yang luar biasa di punggung dan tengkuknya maka Mbak Lili dari Peduli Buruh Migran berinisiatif untuk membantunya
berobat sampai dia pulih.
Ibu Anita
mengatakan bahwa setelah tiga kali diterapi oleh Pak Yanto dia sudah jauh lebih baik. Jika dulu berjalan dengan tegak, menengok ke kanan atau kiri saja kesulitan, kini sudah tidak lagi. Nyeri pada tulang punggung dan tengkuk yang menerjang,
berangsur-angsur hilang.
Kini Bu Anita masih di Shelter Sahabat Insan. Sesekali dia membantu Mbak Lili di dapur. Dia masih memiliki harapan yang besar gajinya dibayar. Sampai kini, setidaknya, keadaan Ibu Anita sudah membaik. Kami pun ikut bergembira karenanya. Doa kami selanjutnya, semoga Ibu Anita sungguh dapat beraktivitas seperti semula dan hak-haknya yang direnggut, digantikan dengan berkat yang lain oleh Sang Pencipta.
Kini Bu Anita masih di Shelter Sahabat Insan. Sesekali dia membantu Mbak Lili di dapur. Dia masih memiliki harapan yang besar gajinya dibayar. Sampai kini, setidaknya, keadaan Ibu Anita sudah membaik. Kami pun ikut bergembira karenanya. Doa kami selanjutnya, semoga Ibu Anita sungguh dapat beraktivitas seperti semula dan hak-haknya yang direnggut, digantikan dengan berkat yang lain oleh Sang Pencipta.