Wednesday, June 15, 2016

Bantuan Buku Untuk Taman Bacaan Anak TKI Di Ponorogo

Dalam sebuah kesempatan, Mba Iweng sebagai koordinator sebuah lembaga sosial untuk buruh migran, Kabar Bumi, meminta kepada Romo Benny SJ untuk membantu mengumpulkan buku-buku untuk anak-anak TKI yang ada di Ponorogo. Buku-buku ini akan dipakai untuk mengisi perpustakaan atau taman bacaan anak yang rencananya akan didirikan di sebuah rumah milik orang tua mantan TKI yang kebetulan memiliki halaman yang cukup luas. 

Sahabat Insan kemudian menghubungi beberapa rekan untuk mengumpulkan buku-buku tersebut. Tercatat ada beberapa majalah, buku cerita dan komik yang disumbangkan oleh para penderma. Ada seorang penderma yang tidak bisa menyumbangkan buku, tapi ia memberikan 50 boneka tangan agar anak-anak dapat berkreasi menciptakan sebuah dongeng dari boneka-boneka tersebut. 




Hari Jumat tanggal 3 Juni 2016, Sahabat Insan mengantarkan bantuan tersebut kepada Mbak Jen, salah satu pengurus Kabar Bumi, yang ditemui di sebuah kantor lembaga sosial di Jakarta Pusat.

Sahabat Insan kemudian menyerahkan bantuan yang sudah terkumpul. Kepada SI, Mbak Jen bercerita bahwa ide untuk mendirikan Taman Bacaan Anak ini bermula saat Kabar Bumi mengadakan acara di Ponorogo untuk memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2016. Kabar Bumi yang memang menfokuskan diri untuk menolong para pekerja migran, terutama perempuan, menyelenggarakan sebuah kegiatan peningkatan kesadaran untuk masyarakat kampung yang seringkali memandang pekerja migran dengan sebelah mata, dan juga menghakimi keluarga mereka yang sedang dipenjara atau bermasalah di negeri orang secara sepihak, tanpa tahu apa masalah sebenarnya. Akibatnya, banyak keluarga migran yang merasa tertekan, apalagi anak-anak yang ditinggal bekerja oleh orang tuanya. Padahal, dalam banyak kasus masalah itu timbul akibat kebijakan yang merugikan atau sistem hukum yang tidak adil. Untuk itulah acara pada hari Kartini tersebut diadakan, yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak mengucilkan keluarga migran dengan segala isu-isu yang beredar, namun harus mendukungnya karena masalah yang mereka hadapi itu adalah musibah dan bukan kejahatan.

Kabar Bumi sendiri adalah sebuah lembaga sosial yang menghimpun calon, mantan dan anggota keluarga, simpatisan buruh migran di Indonesia. Diresmikan pada tahun 2015, Kabar Bumi bertujuan untuk turut berjuang mewujudkan perlindungan sejati bagi hak-hak BMI di luar negeri dan keluarganya di Indonesia. Kabar Bumi menjadi jembatan antara keluarga di dalam negeri dan BMI di luar negeri, serta menggalang kerja sama dan dukungan berbagai kelompok / lembaga / tokoh masyarakat peduli BMI di Indonesia untuk bersama-sama memajukan kesejahteraan BMI.

Sejak berdiri, Kabar Bumi banyak melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
  1. Pendampingan kasus, termasuk kasus-kasus kekerasan, buruh migran korban PHK, pemulangan, kematian dll.
  2. Pemberdayaan masyarakat dengan menggelar penyuluhan terkait syarat dan prosedur menjadi buruh migran sesuai perundang-undangan Indonesia, tentang kondisi dan aturan negara penempatan dan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat. 
  3. Pelatihan untuk mantan dan keluarga tentang hak-hak buruh migran berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah Indonesia lainnya, bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang kompeten. 
  4. Advokasi kebijakan dengan aktif berpartisipasi dalam diskusi revisi UUPTKLN dan aturan-aturan lainnya.
  5. Kampanye untuk kasus, isu dan perubahan kebijakan yang merugikan buruh migran dan keluarganya.
  6. Kegiatan Bakti Sosial di basis Kabar Bumi seperti menyalurkan pembagian sumbangan kepada fakir miskin dan kegiatan sosial lainnya seperti lomba menggambar anak-anak BMI, arisan bulanan dll.