Pada
4 April 2021 lalu, tepatnya saat umat Kristiani merayakan Paskah, Nusa Tenggara
Timur di guncang oleh Badai Siklon Tropis Seroja. Hampir seluruh daratan Nusa
Tenggara Timur di hantam angin kencang dan hujan deras yang menyebabkan banjir
bandang dan longsor. Ratusan rumah warga hancur karena bencana alam ini, sumber
mata pencaharian mereka seperti kebun, sawah dan ternak pun rusak. Semua masyarakat
Nusa Tenggara Timur merasakan dampaknya. Oleh karena itu, para suster
Penyelenggara Ilahi menyalurkan kasih dari para donatur yang dengan hati tulus
ikhlas memberikan sumbangan kepada masyarakat yang menderita.
|
Kondisi di Naibonat |
Bantuan berupa sembako dan pakaian layak pakai diturunkan pertama kali di Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Aroma bangkai langsung tercium saat memasuki daerah tersebut, hal ini karena banyak ternak warga yang mati terbawa bandang dan mati. Ada yang terbawa sampai ke laut ada pula yang tersangkut di pepohonan dan sawah masyarakat. Tahun ini masyarakat Naibonat gagal panen padi. Tanaman padi rusak terendam banjir dan batu. Rumah-rumah hilang, yang tersisa hanya fondasi bahkan ada yang tinggal lantainya saja. Tiang listrik tumbang, kabel-kabel listrik melilit di pohon-pohon yang tumbang, sungguh menyakitkan melihat keadaan Naibonat yang rusak berat akibat bencana alam. Om Darius yang sudah lebih dulu mengecek lokasi bencana, beliau juga yang menyarankan untuk memberikan bantuan terlebih dulu kepada masyarakat Naibonat karena belum ada yang membawa sumbangan.
|
Penduduk yang rumahnya roboh di Naibonat |
|
Bantuan untuk masyarakat Naibonat |
Pembagian
pada hari pertama (08 April 2021) adalah di RT 01 dan RT 02. Bergandengan
dengan anak OMK kami turun lapangan pada siang hari pukul 01.00 WITW. Masyarakat
sudah menanti kedatangan kami karena hari sebelumnya kami sudah bertemu dengan
warga dan tokoh masyarakat di sana, memberitahukan maksud dan tujuan kami mendata
masyarakat yang terkena bencana alam. Sungguh, yang tersisa pada mereka hanya
pakaian yang mereka kenakan. Harta benda bahkan rumah hanyut terbawa banjir
sampai ke laut, sungguh memprihatinkan karena beberapa hari berlalu setelah
Badai Seroja pemerintah belum turun tangan untuk melihat masyarakat di
Naibonat. Pembagian sembako dan pakaian layak pakai berlangsung dengan baik,
meskipun ada beberapa masyarakat yang tidak sabar untuk mendapatkan bagiannya,
menunjukkan bahwa mereka sangat membutuhkan bantuan.
|
Pembagian sembako di Naibonat |
|
Pembagian sembako di Naibonat (2) |
|
Pembagian sembako di Naibonat (3)
|
Hari
kedua (09 April 2021), pembagian sembako berlangsung teratur di RT 03, RT 04,
RT 05. Warga lebih tertib menerima sumbangan sembako, masyarakat yang terdampak
tidak separah hari pertama. Sumbangan yang diberikan dikhususkan untuk warga
yang rumahnya hilang, rusak berat dan ringan. Selain Naibonat, warga yang terkena
dampak Badai Seroja berada di Desa Pukdale. Di Dusun Falakdale sebagian besar rumah
warga hilang terbawa banjir, sedangkan yang lainya dipenuhi lumpur sehingga
gereja membuka posko bencana untuk masyarakat dan dapur umum untuk masyarakat. Oleh
karena itu bantuan kami berikan kepada posko bencana di gereja.
|
Pembagian sembako di Naibonat (4)
| Bantuan di Falakdale |
|
Ucapan
terima kasih yang mereka haturkan sudah lebih dari cukup untuk menghilangkan lelah kami.
Tidak hanya untuk warga yang terkena badai yang diberikan bantuan, namun juga untuk pekerja lapangan dan teknisi yang setiap harinya bekerja memulihkan listrik di Kota Kupang juga akses jalan raya. Badai Siklon Tropis Seroja tidak hanya menghancurkan rumah masyarakat di Tanah Timor namun juga menumbangkan pepohonan dan tiang listrik, bahkan jembatan-jembatan banyak yang putus akibat banjir. Oleh sebab itu kami juga berbagi kasih kepada pekerja di lapangan dengan membagikan nasi bungkus. Dengan bantuan OMK KUB Benteng Daud, Susteran Penyelenggara Ilahi mampu menyiapkan 300 nasi bungkus dan dibagikan langsung kepada mereka yang sudah bekerja dari pagi sampai sore hari. Mereka menerima bungkusan nasi dengan senyuman lebar, ada yang langsung disantap ada yang menyimpan untuk di makan nanti.
Semua ini boleh terjadi atas perhatian dari sahabat-sahabat insan yang menunjukkan kasih kepada masyarakat yang terkena Badai Seroja, dengan mendonasikan uang. Kami yang berada di Biara Susteran Penyelenggara Ilahi hanya menyalurkan kasih dari para donatur.
Setelah membantu
korban bencana banjir bandang di Naibonat dan daerah sekitarnya. Kami turun
ke daerah Amarasi (15
April 2021), atas informasi dari Kakak Melki bahwa ada masyarakat di Desa Tunbaun yang rumahnya
terkena longsor. Menjawab informasi dari Kakak Melki, Tim Distribusi Bantuan
Biara Susteran Penyelenggara Ilahi langsung berkunjung ke lokasi longsor
dengan membawa bantuan berupa sembako dan
|
| Longsor di Desa Tunbaun |
|
pakaian layak pakai. Sungguh miris dan menyakitkan hati melihat rumah masyarakat yang sudah tidak karuan karena longsor. Rumah
mereka terbawa sampai ke ujung sungai, selama beberapa hari mereka mengungsi di gereja. Suatu kebahagiaan melihat warga yang menerima bantuan yang kami bawa dengan senyuman, sungguh berbagi dengan sesama apalagi dalam keadaan sulit seperti merupakan suatu anugerah dari Allah Bapa Yang Maha Kuasa. |
Bantuan untuk masyarakat Desa Tunbaun |
Akan selalu ada orang berhati
malaikat yang Tuhan kirimkan untuk membantu sesama yang membutuhkan, tidak
hanya donatur yang mengirimkan sumbangan dari luar NTT namun juga kami bertemu
dengan donatur di Kota Kupang yang mau menyumbangkan beras, minyak goreng,
bahkan tas dan peralatan tulis menulis untuk masyarakat Naibonat dan daerah
sekitarnya. Bahkan ikut turun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan. Sungguh,
pengalaman iman luar biasa yang Tuhan ijinkan terjadi bagi kami semua.
| Bantuan untuk Alor |
|
Kami selalu bersemangat untuk
menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, selain daerah
Naibonat kami juga pergi ke daerah Penfui Timur, Oebufu, bahkan ke Kabupaten
Sabu Raijua (17-18 April 2021) dan Kabupaten Alor (25-27 April 2021). Di Sabu
Raijua, Badai Siklon Tropis Seroja menyebabkan rumah rusak, bahkan ada yang
hilang sama sekali karena terbawa angin dan banjir bandang sedangkan di Alor
ada sekitar 8 desa yang terdampak baik angin kencang, banjir karena
|
tingginya curah hujan, longsor yang menyebabkan 28 orang meninggal dunia, sedangkan 13 orang belum ditemukan sampai sekarang ini. Masyarakat juga menderita karena rumah mereka yang tersapu bersih banjir, tertutup longsor, bahkan perkebunan yang tidak tersisa sama sekali. 8 desa tersebut antara lain Lipang, Mapiting, Malipea, Bere Selatan, Tulen, Tamalabang, Bungabali, Nule, Tamak.
|
Bantuan untuk masyarakat Alor |
Bantuan dibawa dari
Kupang dibawa dengan menggunakan kapal, dari pelabuhan langsung menuju
pastoran terdekat. Di Sabu, kami bersama Romo Kanis dan teman-teman relawan
di Sabu membagikan bantuan kepada masyarakat di beberapa desa yaitu Raeloro,
Tulaika, sedangkan untuk Depe, Raedewa, Ledeana dan Eiwow Romo
Kanis bekerjasama dengan tentara untuk menurunkan bantuan karena akses jalan
yang terputus.
|
| Jembatan putus di Mainang
|
|
Sedangkan di Kabupaten Alor, kami bersama Romo Marcell menyalurkan bantuan ke Maipiting, Malipea, Tominuku, Kelurahan Moru.
Meskipun sudah tiga minggu berlalu, sisa-sisa bencana masih terlihat dengan jelas, kesedihan masih sangat terasa. Namun masyarakat yang terdampak sudah bangkit dan mulai membangun kembali tempat tinggal mereka. Mereka bekerja gotong royong memperbaiki rumah yang rusak. Bantuan datang dari mana-mana, syukur kepada Allah karena kami pun bisa menyalurkan bantuan untuk mereka. Kami berharap kehadiran suster dan teman-teman relawan di tengah-tengah mereka membakar semangat mereka untuk terus berusaha dan bekerja memulihkan diri dan tempat tinggal serta sumber penghidupan mereka yaitu kebun-kebun yang tidak berbekas itu. |
Bantuan untuk Maipiting
|
|
Longsor di Mainang |
|
Longsor di Mainang (1) |
|
Longsor di Mainang (2) |
Terimakasih untuk para donatur yang
dengan kebaikan hati sudah memberikan bantuan kepada masyarakat di Nusa
Tenggara Timur, bantuan-bantuan itu memungkinkan untuk memulihkan Nusa Tenggara
Timur dari Bencana Alam Badai Seroja ini. Nusa Tenggara Timur sudah jauh lebih
baik dan masyarakatnya pun sudah bangkit, semua ini tidak terlepas dari uluran
tangan para malaikat. Terimakasih karena tidak membiarkan Nusa Tenggara Timur
berusaha sendirian, terimakasih untuk hati yang peka dan penuh belas kasih
untuk Nusa Tenggara Timur. Kami selalu mendoakan para donatur agar Allah Bapa
Sumber Hidup itu senantiasa memberkati dan menyertai. Amin.