Pada tanggal 23 April 2009, PKR KWI memberikan sumbangan dana untuk pembelian ban ambulan milik Peduli Buruh Migran (PBM).
Ban kiri ambulan tersebut pecah pada saat PBM menjemput seorang pasien dari RSUD Koja menuju tempat penampungan. Akibatnya, pasien tersebut harus dievakuasi ke mobil lain. Mereka kemudian mengganti ban tersebut dengan dengan ban cadangan. Namun karena semua ban yang ada sudah 5 tahun dan tidak pernah diganti, maka ban kemudian pecah kembali.
Mengingat pentingnya ambulan ini untuk PBM, dan untuk menghindari kejadian yang sama terulang kembali, maka PBM berencana untuk mengganti semua ban ambulan. Ambulan ini sangat dibutuhkan untuk operasional membantu orang yang dibuang, baik dari pelabuhan Tanjung Priok, di shelter maupun yang sedang dirawat di PK Sint Carolus. Untuk itu, PBM mengajukan pembelian 5 buah ban (terdiri dari 4 ban dan 1 ban cadangan). Biaya yang dibutuhkan sebenarnya adalah sekitar Rp. 4.500.000. Namun, PBM sudah mendapatkan bantuan dari Yayasan Nurani Dunia sebesar Rp. 1.800.000, sehingga permohonan yang diajukan ke PKR KWI adalah kekurangannya sebesar Rp. 2.700.000.
Setelah ban dipasang, maka ambulan milik PBM dapat kembali menjalankan fungsinya tanpa rasa khawatir mengalami pecah ban lagi.