Januari 2010 Sahabat Insan memulai program baru yaitu memberikan bantuan langsung perlengkapan sekolah kepada anak-anak Sekolah Dasar korban tsunami dan konflik. Program pemberian bantuan langsung ini dilaksanakan berdasarkan permohonan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesisir ( LPM Pesisir) yang disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya. Sebelum pelaksanaan permohonan tersebut kami juga melakukan survai lapangan apakah memang benar anak-anak memerlukan bantuan yang diusulkan. Bantuan langsung yang mereka usulkan berupa: seragam sekolah merah putih dan pramuka beserta kerudung, sepatu dan kaos kaki, tas sekolah, tempat pensil, pena, pensil, pengaris, penghapus dan buku tulis serta beberapa sepeda.
Untuk melaksanakan program yang diusulkan kami minta lembaga memberikan data lengkap, pasphoto, fotocopy raport dari masing-masing anak disertai dengan
Proses penyampaiaan bantuan kepada anak adalah demikian: Setelah kelengkapan data anak kami terima. Barang-barang kami hitung ditempat pemasanan sesuai dengan jumlah pesanan lalu kami kirimkan ke Banda Aceh melalui jasa pengiriman ELTEHA. Kurang lebih sepuluh hari barang-barang tersebut sampai di ELTEHA Banda Aceh. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pesisir mengambil barang-barang tersebut di Banda Aceh dan membawanya ke Patek. Perjalanan ke Patek ditempuh dalam waktu kurang lebih 5-6 jam. Teman-teman dari LPM Pesisir akan mengepak barang-barang sesuai dengan ukuran dan jenis kelamin yang terdapat dalam daftar penerima pada tahap tersebut. LPM Pesisir akan mengantarkan barang-barang tersebut ke sekolah-sekolah penerima bantuan. Anak-anak penerima bantuan akan membubuhkan jam jempol dalam bukti penerimaan bantuan. Setelah anak-anak yang terdaftar dalam tahap pertama menerima semuanya, maka LPM Pesisir akan mengirimkan bukti penerimaan bantuan kepada kami di Jakarta. Kami akan memeriksa laporan tersebut dan mengirimkan barang untuk tahap berikutnya, begitu seterusnya.
Beberapa kendala yang kami alami dalam penyaluran bantuan antara lain jarak tempuh dari kantor ke sekolah-sekolah yang lumayan jauh ditambah dengan kondisi jalan yang sedang dalam perbaikan. Panas dan debu yang kerap menemani kami dalam perjalanan. Daerah terpencil yang tidak ada sinyal juga menyulitkan kami mengadakan komunikasi dengan pihak sekolah. Kadang kami sudah datang ke sekolah tetapi anak-anaknya sudah pulang. Apabila muridnya hanya sedikit guru atau warga sekitar yang mempunyai kendaraan akan menjemput anak-anak. Kalau muridnya banyak dan jarak rumahnya jauh tidak mungkin akan dijemput, itu berarti kami harus kembali lagi untuk meenyerahkan bantuan. Untuk mencapai beberapa sekolah kami harus mengunakan rakit penyebrangan karena melewati sungai yang lebar dan berarus deras. Ada juga sekolah yang tidak bisa dicapai dengan kendaraan roda empat sehingga harus berjalan kaki dan barang-barang diangkut dengan sepeda motor. Syukur bahwa pemerintah daerah mendukung program ini sehingga melibatkan dinas-dinas terkait dan masyarakat setempat untuk membantu penyaluran bantuan sampai ke sekolah-sekolah yang sulit dijangkau. Kendala yang selama ini tidak bisa teratasi adalah bila terjadi banjir, bila situasi demikian maka kami akan menunda pengiriman bantuan.
Tentang bantuan sepeda. Kami melakukan pemesanan sepeda di Banda Aceh dengan pertimbangan lebih praktis dan aman. Sepeda yang kami pesan adalah 50 unit, 27 sepeda putri dan 23 sepeda putra. Pembagian bantuan sepeda dilaksanakan pada bulan Maret di kantor LPM Pesisir. Kriteria penerima sepeda adalah anak dari keluarga kurang mampu yang jarak tempuh dari sekolah kerumahnya lebih dari 1,5 kilometer.
Bulan Februari sampai Juni kami telah menyalurkan bantuan langsung perlengkapan sekolah kepada 3.000 (tiga ribu) anak SD/MIN yang tersebar di 52 sekolah dalam 6 Kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya. Dengan rincian sebagai berikut: Kecamatan Jaya; 14 Sekolah jumlah siswa 869 anak, Kecamatan Sampoiniet; 6 Sekolah jumlah siswa 279 anak, Kecamatan Krueng Sabee; 5 Sekolah jumlah siswa 283 anak, Kecamatan Setia Bakti; 11 Sekolah jumlah siswa 603 anak, Kecamatan Panga; 5 Sekolah jumlah siswa 262 anak, Kecamatan Teunom; 11 Sekolah jumlah siswa 704 anak.