Pertemuan
ini dihadiri oleh beberapa tarekat antara lain RGS, PI, FMM, SsPS, SJ dan Komisi
Migran dan Perantauan Keuskupan Ende, Pangkal Pinang serta perwakilan dari CWTC. Dalam
pertemuan tersebut kami sharing tentang pendampingan para korban perdagangan manusia dari berbagai tempat seperti Hongkong, Malaysia,
Jakarta, Batam, Ende, Surabaya dan Manila. Masing-masing mengungkapkan apa yang
telah diperjuangkan dalam mendampingi para korban tersebut dengan berbagai
macam persoalan yang mereka hadapi di lapangan. Persoalan-persoalan tersebut
diantaranya adalah: tidak
adanya layanan kesehatan, anak-anak lahir tanpa identitas kewarganegaraan, para
pekerja memegang identitas palsu, untuk mengurus identitas resmi dibebani
1000-3000 Ringgit, banyak ditemukan pekerja di bawah umur, bahasa tidak
dipersiapkan dengan baik dan banyak pekerja overstay, tidak menerima gaji 3-6
bulan, PT yang bermasalah masih beroperasi. Setelah kami mengungkapkan persoalan kami juga mempunyai harapan pada
ibu Nihayatul Wafiroh selaku Anggota DPR RI Fraksi PKB maupun Bapak Hanif Dhakiri agar dapat membantu menyelesaikan
persoalan tersebut.
Beberapa tanggapan
dari Menteri Tenaga Kerja :
- Menindak lanjuti PT-PT yang bermasalah terutama yang masih beroperasi sampai saat ini.
- Mengawasi agen-agen yang ada di luar negeri
- Untuk TKI/TKW dari provinsi Nusa Tenggara Timur akan dibuat kebijakan secara khusus .
- Penempatan TKI ke Malaysia mengunakan 1 jalur karena pintu masuk ke Malaysia di pulau Kalimantan saja ada 106 jalur tikus.
- Untuk gugus tugas anti trafficking dikonsolidasi ulang.
Sedangkan untuk negara Timur Tengah akan ditutup dan pemerintah tidak akan mengirimkan para TKI/TKW lagi, karena banyak buruh migran yang ada di sana diperlakukan dengan tidak adil bahkan lebih sadis dari Malaysia. Dalam minggu ini saudari kita Siti Zaenab asal Madura dan Karni TKW asal Brebes sudah dieksekusi tanpa sepengetahuan pemerintah Indonesia. Pada tanggal 17 April 2015 kami mengadakan aksi damai di depan Kedutaan Saudi Arabia dan pada sore harinya di depan Istana Presiden. Menurut data Migran Care Buruh Migran ada 212 kasus di Malaysia,36 di Saudi,27 cina,1 orang ada di Qatar,1 orang Singapura dan 1 orang Iran jadi jumlah seluruhnya ada 278 kasus.Yang telah divonis tetap ada 59 orang yaitu 49 orang di Malaysia,5 orang di Arab,1 orang Qatar dan 9 orang di Cina.Dan ada 37 orang yang menanti hukuman mati di Saudi. Maka dalam demo kemarin salah satu tuntutan adalah Presiden harus memimpin pembebasan buruh migran dari Hukuman mati dan mengusir kedubes Saudi Arab dari Indonesia.Inilah keprihatinan kita bersama dalam mengemban misi kemanusiaan yang kita hadapi bersama. Marilah kita bersatu untuk merapatkan barisan dengan bantuan usaha dan doa-doa kita semua pasti ada jalan yang terbaik untuk para korban yang teraniaya dan kita juga mendoakan keluarga Siti Zaenab dan Saudari Karni agar kuat untuk menghadapi cobaan yang berat ini.
Salam Perjuangan
Berkah Dalem
Sr. Laurentina PI