Saturday, January 15, 2022

Dua Jenazah Di Bulan Pertama Tahun 2022

Tahun baru saja berganti. Hiruk pikuk pergantian tahun belum sirna, namun kegiatan di Bandara El-Tari Kupang, NTT tidak pernah berganti, khususnya di Terminal Kargo Bandara El-Tari Kupang.

Hari Selasa tanggal 11 Januari 2022, Jeni Laamo dan Suster Sari, SDP menjemput dua jenazah PMI non-prosedural yang dipulangkan dari Malaysia. Mereka berdua mendampingi keluarga-keluarga jenazah dan menguatkan mereka yang akan menerima kedatangan saudaranya dalam keadaan tak bernyawa.  

Jenazah pertama adalah seorang pria berusia 31 tahun asal Worombera, Kabupaten Ende. Sudah enam tahun lamanya Ia merantau ke Malaysia, dengan pekerjaan terakhir adalah kuli bangunan, sementara istri dan anaknya sudah pulang ke Indonesia tiga bulan yang lalu. Ia meninggal dunia pada tanggal 5 Januari 2022 pukul 15.20 waktu Malaysia karena kecelakaan lalu lintas. Jenazah dipulangkan pada tanggal 10 Januari 2022 dari Kuala Lumpur ke Jakarta, dan pada tanggal 11 Januari 2022 diterbangkan dari Jakarta ke Kupang. Sesampainya di Bandara El-Tari dan keluar dari kargo, jenazah didoakan bersama-sama dengan keluarga yang sudah hadir, dan dipimpin oleh Suster Sari, SDP.  Kemudian jenazah diantarkan oleh mobil jenazah JPIC Divina Providentia menuju rumah sakit umum Kota Kupang untuk disemayamkan terlebih dahulu sampai hari Jumat.  

Hari Jumat, 14 Januari 2022, jenazah diberangkatkan menuju ke Pelabuhan Tenau dengan menggunakan ambulans rumah sakit. Sesampai di Pelabuhan, sudah menunggu tim anti human trafficking, termasuk di antaranya Jeni dan Suster Sari, SDP. Peti jenazah kemudian diturunkan dari ambulans dan diletakkan di atas jaring pengangkut barang yang akan mengangkatnya naik ke atas kapal. 


Setelah peti berhasil diturunkan dan diletakkan di tengah-tengah jaring, tim anti human trafficking dan seluruh keluarga serta kerabat yang hadir di situ berkumpul di sekitarnya. Sebelum jaring diangkat, mereka bersama-sama mendoakan agar perjalanan pulang ke rumah duka lancar serta jenazah tiba di kampung halamannya dengan selamat. 

Setelah selesai didoakan, jaring yang berisi peti jenazah perlahan diangkat dengan menggunakan derek jangkung (crane) menuju ke atas anjungan Kapal Bukit Siguntang, yang akan membawa jenazah ke kampung halamannya. 



~ ooo ~

Jenazah kedua adalah seorang pria berusia 53 tahun yang berasal dari Kabupaten Malaka. Ia sudah sepuluh tahun bekerja di Malaysia. Pekerjaan terakhirnya adalah buruh pertanian. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa di kebun sayur oleh teman kerjanya. Ia meninggal dunia pada tanggal 4 Januari 2022 dengan sebab kematian Coronary Artery Disease. Jenazah dipulangkan dari Kuala Lumpur ke Jakarta tanggal 10 Januari 2022 dan kemudian diterbangkan ke Kupang keesokan harinya. 



Keluarga jenazah datang bergerombolan dengan menggunakan mobil pick-up. Saat peti sudah keluar dari kargo, jenazah disambut oleh dua anaknya yang sudah dewasa. Salah satu anaknya akan diwisuda pada bulan Maret 2022 mendatang. Tangisan pilu terdengar dari kedua anaknya kala peti jenazah dipindahkan ke mobil jenazah dari kereta kargo. Ini adalah cobaan berat bagi mereka, ditinggalkan oleh ayah mereka yang bahkan selama sepuluh tahun tidak pernah kembali ke Indonesia. Demi menyekolahkan anak-anaknya, jenazah membanting tulang di negeri orang. Keringatnya membuahkan hasil sehingga anaknya bisa wisuda, namun Tuhan lebih menyayanginya sehingga dipanggil pulang terlebih dahulu. Dari kargo bandara, jenazah kemudian langsung diantar ke rumah duka dengan menggunakan mobil jenazah BP2MI Kupang. 
  
Semoga Allah Bapa memberkati keluarga yang ditinggalkan. Semoga mereka dimampukan untuk melewati peristiwa duka yang tidak terhindarkan ini. Amin.*