Sahabat Insan memberikan bantuan biaya operasional kepada
Komunitas Anak Belajar untuk mendukung kegiatan belajar mengajar mereka.
Komunitas Anak Belajar merupakan komunitas yang berbasis pada
pendidikan alternatif bagi anak-anak yang berlokasi di pinggiran wilayah
Jakarta, seperti Cakung, Jakarta Timur dan Muara Baru, Jakarta Utara, serta
satu lokasi yang baru berdiri sejak Februari 2015 di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Anak-anak komunitas berasal dari
keluarga miskin dimana orang tua mereka mencari nafkah dengan mengusahakan
lahan kosong untuk pertanian, pedagang kaki lima, pedagang keliling dan sayur
di pasar, buruh pabrik, penjual ikan, maupun supir ojek motor.
Pendidikan formal yang tidak mendukung sepenuhnya
perkembangan anak, membuat komunitas ini berinisiatif untuk mengusahakan
pengembangan pendidikan alternatif, khususnya dalam pendidikan dasar dan budi pekerti,
serta pengetahuan umum. Anak-anak lahir
dari orang tua yang berpendidikan rendah dan prioritas perjuangan hidup orang
tua hanya untuk menghidupi keluarga, kesejahteraan anak-anak dalam hal
pendidikan menjadi teabaikan. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran warga
untuk memperbaiki diri meningkatkan pengetahuan membuat anak-anak tidak mampu
menghadapi arus modernisasi yang merajalela hingga ke pinggiran kota Jakarta.
Banyak anak putus sekolah dan tidak memiliki motivasi untuk maju. Kondisi ini mendorong
hati dan pikiran para fasilitator untuk berbuat seusatu bagi anak-anak ini yang
adalah masa depan bangsa.
Program pendidikan alternatif dimulai di wilayah Cakung Timur
sejak tahun 2006 dengan kegiatan belajar rutin baca-tulis-berhitung-bicara. Pada
tahun 2008, kegiatan belajar dikembangkan dengan pengetahuan teoritis dan
praktis berupa ketrampilan berorganisasi dalam kegiatan pendidikan. Kegiatan
ini membuka kesadaran dan pemahaman di antara anak-anak dan orang tua mengenai
pentingnya pendidikan.
Tahun 2009, anak-anak kategori akhir mulai ikut aktif
mendukung kegiatan para relawan. Mereka memfasilitasi kegiatan belajar bagi
adik-adik mereka di kategori awal. Anak-anak remaja membangun usaha ketrampilan
dengan belajar wirausaha. Produksi ketrampilan mereka seperti kreasi daur
ulang, kartu paper quilling, karya rajutan, kreasi manik-manik, kreasi bungkus
kopi, dan membuat coklat dan biskuit untuk dijual pada saat hari raya untuk
tabungan masa depan mereka.
|
tas dari bungkus kopi |
|
tatakan gelas |
Pada November 2011, lahan kosong yang biasanya dipakai warga
untuk mengusahakan pertanian, digusur demi kepentingan pembangunan. Ganti rugi
sebesar Rp. 500.000,00 akhirnya mereka terima. Sebagian pindah mencari lahan
kosong yang tersisa, sebagian lagi pulang ke kampung halaman. Sebagai antisipasi
penggusuran lahan warga, akhirnya disewa sebuah rumah untuk perpustakaan dan
pelatihan ketrampilan, sementara kegiatan belajar dilakukan di atas puing-puing
tempat lama dengan menggunakan tenda yang disebut ‘Tenda Belajar’. Akhir Juli
2012 kegiatan belajar seluruhnya
berpindah ke rumah kontrakan, yang mereka sebut ‘Rumah Belajar’.
Pada bulan September 2011, kegiatan dikembangkan di Muara
Baru, Jakarta Utara dan pada bulan Februari 2015, dikembangkan lagi di wilayah
Sarang Tupai, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Kondisi kedua lokasi tersebut
tidak jauh berbeda dengan lokasi sebelumnya.
Saat ini, kegiatan rutin mereka di masing-masing wilayah adalah:
- Cakung: kegiatan akademis berupa kegiatan belajar dan pengembangan ketrampilan, serta kegiatan program berupa perpustakaan, peningkatan gizi anak, wirausaha 'Usaha Mandiri' dan beasiswa,
- Muara Baru: kegiatan belajar dan perpustakaan,
- Sarang Tupai: kegiatan belajar dan peningkatan gizi anak.
Seluruh kegiatan komunitas anak belajar bisa diakses melalui
webblog www.cakungchildrencommunity.blogspot.com, sedangkan produksi
ketrampilan para remaja dan kaum Ibu dapat diakses dalam blog
www.cakungchildrencreation.blogspot.com.