Laporan Jeny Laamo dari Kupang
Pagi hari ini, Minggu 1 November 2020 di Paroki Putain, aku dan Suster Laurentina, SDP bersama Kakak Decky dan Romo Patris, Pr menikmati sarapan sambil berbincang-bincang. Kami lalu bersiap-siap untuk mengikuti misa pagi di gereja St. Columba. Umat Allah yang ada di Paroki Putain sudah memenuhi gereja dan siap untuk merayakan ekaristi. Perayaan ekaristi berjalan dengan khusyuk, dan di akhir misa, Romo Patris, Pr mengijinkan kami untuk memperkenalkan diri kepada umat Allah dan menyampaikan maksud tujuan kedatangan kami. Syukur kepada Allah karena umat Allah menerima kami dan menyambut kami dengan hangat. Usai misa, kami bersiap untuk memberikan sosialisasi. Kakak Decky bersama beberapa OMK menyiapkan layar dan sound system sementara itu aku bersama Suster Laurentina SDP bermain bersama anak-anak SEKAMI. Kami bernyanyi dan bermain dengan riang, aku mengajarkan kepada mereka beberapa buah lagu dengan gerakannya. Mereka sangat aktif dan senang dengan lagu serta gerakan yang baru mereka pelajari.
Setelah puas bermain dan bernyanyi, suster membagikan permen dan pakaian layak pakai yang dibawa dari Kupang kepada anak-anak. Memastikan semua anak sudah mendapatkan bagian, kami kembali masuk ke dalam gereja dan suster mulai memberikan sosialisasi tentang Bahaya Perdagangan Manusia. Saat suster meminta ijin untuk memberikan sosialisasi kepada umat beberapa hari yang lalu, sebelum kedatangan kami ke Desa Putain, Romo Patris menyambutnya dengan sukacita karena cukup banyak pemuda dan pemudi yang pergi merantau ke luar negeri, bahkan PL-nya berasal dari Desa Putain dan merupakan umat di Paroki Putain. Romo Patris juga menceritakan tentang pencekalan 16 orang pemuda yang akan dikirimkan ke Malaysia tahun lalu. Jadi saat suster meminta ijin untuk sosialisasi, Romo Patris sangat senang.
Sosialisasi berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan
pemutaran video Kabar Dari Medan, umat yang melihat video ini tidak bisa
menyembunyikan kesedihan mereka. Beberapa orangtua sampai meneteskan airmata.
Lalu suster juga meminta kepada umat Allah untuk memberitahukan kepada romo
jika ada yang sudah merantau bertahun-tahun namun tidak ada kabar sama sekali,
nanti romo bisa meneruskan informasi tersebut kepada suster Laurentina SDP,
mungkin saja suster bisa membantu.
Sosialisasi ditutup dengan doa dan berkat oleh Romo Patris, PR dilanjutkan dengan foto bersama umat dan selanjutnya pembagian Rosario yang sudah diberkati oleh romo saat misa. Umat sangat senang saat suster membagikan kalung Rosario, mereka mengurumuni suster di depan pintu masuk gereja. Suster yang kecil tertutup oleh mereka. Usai pembagian kalung dilanjutkan dengan pembagian pakaian layak pakai untuk orang dewasa.
Berbagi itu indah, berbagi itu menyenangkan. Melihat
umat Allah yang menerima pemberian kami dengan penuh sukacita membuat kami ikut
bahagia. Mereka kembali ke rumah masing-masing dengan membawa beberapa lembar
pakaian yang dibagikan. Tidak semua pakaian layak pakai ini dibagikan pada umat
di gereja St. Columba, sisanya akan dibagikan di beberapa stasi. Romo yang
nantinya akan membagikan pakaian itu saat memberikan pelayanan.
Hari sudah siang, hampir pukul dua belas. Romo
mempersilakan kami masuk untuk makan siang bersama. Selama kami di sini, kami
dilayani dengan sangat baik. Bahkan saat kami berpamitan kembali ke Kupang pun,
romo dan beberapa umat yang setia menunggu kami memberikan perpisahan yang
hangat. Kami pulang membawa oleh-oleh dari umat Paroki Putain berupa pisang dua
tandan, jagung, dan ubi. Mereka memberi lebih banyak daripada yang kami
berikan. Keramahan dan kebaikan hati mereka membuat hatiku merasa hangat,
seolah aku memiliki keluarga baru lagi di Desa Putain. Hal yang membuatku
menyukai bepergian ke desa-desa adalah karena jiwa gotong royong dan mereka
ringan untuk memberi, mungkin hal inilah yang menjadikan mereka mudah untuk
dibawa pergi bekerja ke Malaysia. Hal yang baik dimanfaatkan untuk kepentingan
oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Semoga sosialisasi yang diberikan hari ini
membawa dampak yang baik kepada umat Allah di Paroki Putain, yaitu mereka bisa sadar
akan bahaya Perdagangan Manusia yang merajalela di seluruh dunia. Semoga Allah
yang Maha Kuasa memimpin dan menyertai kami semua. Amin.