Pada Hari Jumat, 12 November 2021, Suster Laurentina, SDP memberikan sosialisasi di Desa Pukdale tentang Migrasi dan Perdagangan Manusia. Menurut wikipedia, Pukdale adalah desa di kecamatan Kupang Timur, NTT. Desa ini terbagi menjadi 4 dusun yaitu Pukdale, Pukdale BAwah, Tatebudale dan Felakdale. Daerah ini merupakan desa pertanian sebagai salah satu penghasil beras dan beberapa komoditas pertanian lainnya.
Sosialisasi kali ini selain diikuti oleh masyarakat Desa Pukdale, juga mahasiswa Universitas Cendana Kupang yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata di sini. Kegiatan ini dilangsungkan di Kantor Desa Pukdale. Persiapan sosialisasi hari ini dilakukan dengan matang sejak dua hari sebelumnya karena selain memberikan sosialisasi itu sendiri, juga akan direkam oleh Tim Kompas TV untuk kebutuhan pemberitaan yang rencananya tayang pada tanggal 23 November 2021.
Persiapan yang dilakukan mulai dari membuat surat pengantar kepada pihak desa, menyiapkan
makan siang untuk peserta sosialisasi, serta menyiapkan peralatan yang mendukung saat
sosialisasi pagi hari ini. Seluruh tim Suster menggunakan mobil ambulans JPIC Divina Providentia untuk sampai ke Desa Pukdale dan bertemu dengan Tim Kompas TV di titik yang
ditentukan, untuk kemudian bersama-sama mengarah ke Pustu Naibonat. Meskipun sudah beraspal,
jalan yang sempit memaksa kedua mobil tersebut untuk melaju perlahan. Kantor Desa
Pukdale berada tepat di puncak bukit. Tim Suster kemudian menyiapkan layar, proyektor dan sound system. Setelah peralatan yang
dibutuhkan terpasang, Sekretaris Desa Pukdale sebagai MC memulai kegiatan ini. Setelah sambutan yang disampaikan dengan hangat, Suster Laurentina, SDP dipersilakan
untuk memulai sosialisasi kepada peserta. Tim Kompas TV sibuk mengambil gambar
dan video, sedangkan Jeni bertugas menjalankan presentasi juga dokumentasi. Usai pemaparan
materi, Suster memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan pertama datang dari Tim Kompas TV yang berkaitan dengan
fakta bahwa ada korban yang sudah mengalami pahitnya menjadi PMI dan berhasil
dipulangkan, namun lebih memilih untuk pergi lagi bekerja di luar negeri. Pada
penjelasan yang disampaikan oleh Suster bahwa di satu sisi kita tidak bisa untuk
melarang orang pergi bekerja, jika seandainya mereka nekat untuk kembali
bekerja di luar negeri meskipun sudah mengalami pengalaman pahit artinya mereka
tidak memiliki pilihan lain, perekonomian keluarga biasanya menjadi alasan
utama. Selanjutnya dosen pembimbing mahasiswa Universitas Nusa Cendana yang
juga hadir dan mengikuti sosialisasi ini menyampaikan beberapa fakta terkait
isu TPPO yang semakin marak terjadi di Nusa Tenggara Timur.
Sosialisasi diakhiri dengan Doa Penutup oleh Suster Laurentina, SDP dilanjutkan dengan pembagian nasi kotak untuk makan siang peserta. Peralatan yang dipasang, dibongkar dan masukkan kembali ke dalam ambulans.
Suster Laurentina, SDP dan Tim Kompas TV melanjutkan proses syuting, dimulai dari Suster Laurentina, SDP turun dari ambulans sambil membawa laptop dan masuk ke dalam Aula Kantor Desa Pukdale dan diakhiri dengan wawancara di depan Kantor Desa Pukdale dan karena harus di-take beberapa kali.