Melalui Asrama Villa Shalom Episanti mengajukan permohonan kepada PKR KWI supaya bisa pulang kembali ke kampung halaman. Setelah tujuh bulan mendapat pelatihan ketrampilan menjahit dan pendampingan khusus dari Sr. Rina RGS. Episanti merasa sudah cukup menpunyai bekal untuk kehidupan dan karena ayahnya juga mulai sakit-sakitan maka ia memutuskan untuk pulang bersama bayi kembarnya.
Episanti adalah anak ke 3 dari 6 bersaudara dari pasangan bapak Kasimen dan ibu Ngatiyem. Keluarganya berasal dari Jawa dan sudah lama menetap di Medan sebagai pendatang. Mereka tinggal di rumah yang kecil dan sangat sederhana terbuat dari papan dengan lantai dari semen. Rumah ini ditempati oleh ayah, ibu, satu abang, tiga orang adik dan dua anak kakak yang masih kecil juga anak pertama Episanti yang berumur 4 tahun. Dengan kedatangan Episanti dan bayi kembarnya berarti rumah ini akan bertambah pula penghuninya. Ayahnya dulu sebagai penarik becak tetapi sekarang sudah tidak mampu bekerja lagi karena sakit. Beliau menderita penyakit paru-paru. Ibunya sebagai buruh pencuci baju di rumah tetangga. Dari penghasilan sebagai buruh mencuci itulah keluarga ini hidup. Harapan kami, Episanti nantinya mampu membantu ekonomi keluarga.
Kehadiran kami disambut baik oleh keluarga. Sr. Rina RGS mewakili kami yang menjadi juru bicara, menyerahkan Episanti, Denny dan Dessy kepada ayah dan ibunya. Mereka sangat senang dan berterima kasih karena anak dan cucunya diantar pulang dengan selamat dan sehat.
Tanggal 31 Juli kami mendapat kabar dari Sr. Rina RGS, bahwa Bapak Kasimen, ayah Episanti dipanggil Tuhan. Setelah bertemu dengan anak dan cucunya, beliau “pergi”. Semoga arwahnya diterima disisi Tuhan. Amin.