Informasi yang telah kami edarkan melalui facebook Sahabat Insan (https://www.facebook.com/sahabat.insan.7?fref=ts) telah menggerakkan beberapa orang untuk menyatakan bela rasanya. Salah satunya, hari ini, 12 Desember 2013, bantuan datang dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Keuskupan Bogor.
Dua orang perempuan bernama Ibu Yanti dan Ibu Siska siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB datang ke kantor Sahabat Insan. Kedatangan mereka disambut oleh Romo Ismartono. Ibu Yanti pun memulai pembicaraan mengenai keprihatinan dirinya dan kawan-kawan atas kasus perdagangan manusia yang sekarang ini marak terjadi. Perbincangan mengenai persoalan kemanusiaan ini disambut antusias oleh Romo Is. Sampai Ibu Yanti menanyakan soal ke-24 calon TKI yang menjadi korban perdangan manusia tersebut. Kami pun memberi tahu berita tersebut yang sebelumnya kami telah edarkan di facebook sebagai berikut:
Halo para Sahabat,
Menurut relasi kami (Peduli Buruh Migran), ke-24 perempuan asal NTT ini adalah korban perdagangan manusia. Beberapa diantaranya masih dibawah umur. Mereka telah disekap di sebuah penampungan dalam rentang waktu yang beragam (3 minggu sampai 9 bulan). Rencananya mereka akan diberangkatkan ke Malaysia sebagai pekerja migran. Namun polisi berhasil menggerebek tempat tersebut, dan menampung calon-calon TKI ini di sebuah rumah singgah milik Pemerintah.
Saat ini, telah seminggu mereka berada di rumah singgah tersebut dengan bekal baju yang menempel di badan, karena semua milik mereka masih tertinggal di penampungan, termasuk dokumen-dokumen pengenal diri. Di sana, mereka ditempatkan dalam satu kamar. Tidak ada yang berani keluar dari kamar tersebut karena menurut penuturan mereka banyak pihak yang mengincar dan bahkan ada yang menawarkan pekerjaan dengan iming-iming gaji yang besar. Maka, gerak mereka pun menjadi sangat terbatas, bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sederhana seperti membeli pembalut, minyak angin, obat-obatan atau kebutuhan lainnya mereka tak mampu.
Oleh sebab itu, agar mereka dapat hidup dengan wajar selama di rumah singgah, maka kami mengharapkan uluran tangan para sahabat untuk dapat menyumbangkan pembalut, obat-obatan (minyak kayu putih, balsam, tolak angin, panadol, dll), kebutuhan untuk mandi (shampo, sabun) dan makanan/minuman (kopi, teh, biskuit) atau kebutuhan lainnya yang belum disebutkan di sini.
Bantuan tersebut dapat disampaikan kepada Sahabat Insan dengan memberi informasi melalui fb atau email
Dalam suasana kegembiraan menyambut Natal, marilah kita ajak saudari2 kita ini yang kebetulan semuanya beragama Kristen (Prostestan dan Katolik) untuk ikut merasakan kebahagiaan tersebut. Walaupun dalam suasana yang berbeda, namun biarlah mereka mengetahui bahwa mereka tidak menanggung penderitaan itu seorang diri, bahwa banyak saudara di luar sana yang masih peduli dan berkenan memberikan luapan kasih sayang yang menghidupkan kembali harapan mereka untuk berbahagia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada WKRI DPD Keuskupan Bogor melalui Ibu Yanti dan Ibu Siska yang telah mengumpulkan dana solidaritas ini dari kawan-kawan yang peduli untuk ke-24 calon TKI tersebut. Bahkan ketika tadi kami sedang mengobrol, seorang kawan Ibu Yanti mengirim pesan ingin membantu memberikan dana kembali, sehingga dana yang tadinya Rp2.700.000,00 bertambah lagi sebesar Rp200.000,00. Total dana yang terkumpul untuk mereka Rp2.900.000,00.
Semoga bantuan ini berguna bagi ke-24 calon TKI korban trafiking. Dan yang terpenting, mereka dapat kembali ke keluarga mereka masing-masing untuk merayakan Natal di kampung halaman. Marilah kita mendoakan mereka bersama.
Tuhan Memberkati.