Di
seluruh dunia, orang katolik sedang merawat Ibu Bumi, Rumah kita bersama
berdasarkan semangat Laudato Si.
Di
seluruh dunia, orang katolik sedang merawat Ibu Bumi, Rumah kita bersama
berdasarkan semangat Laudato Si.
Pulau Flores, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena banyak warganya yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Dari desa-desa di Larantuka, Maumere, Bajawa, hingga Ruteng, kisah anak muda Flores yang merantau ke luar negeri untuk mencari penghidupan lebih baik sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial. Lalu, mengapa banyak orang Flores menjadi PMI? Dan pekerjaan apa saja yang mereka lakukan di luar negeri?
— Sebuah Laporan Khusus dari Diskusi
@america: “Trafficked into Crime – A Global Blind Spot”
Jakarta, 4 Agustus 2025 -
Pada Selasa, 29 Juli 2025, diskusi publik yang diselenggarakan oleh @america
Jakarta bekerjasama dengan LSM Anti TPPO, Kementrian Luar Negeri Republik
Indonesia, IJMI dan United Nations Office on Drugs and Crime menggagas isu
penting: cyber scam trafficking dan eksploitasinya terhadap warga
Indonesia di luar negeri. Talkshow ini menghadirkan empat narasumber utama
yaitu Rina Komaria – Wakil Direktur Kawasan Asia Tenggara, Direktorat
Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Raden Andrean Sangabie Sancaya – Staf
Program Nasional untuk Perdagangan Manusia dan Penyelundupan Migran UNODC,
Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo – Ketua Jaringan Nasional Anti Perdagangan
Manusia dan Try Harysantoso – Direktur Eksekutif, Yayasan Integritas Justitia
Madani Indonesia (IJMI) dan dimoderatori oleh Political Officer U.S. Embassy
Jakarta, Frederick Hawkins.
Foto oleh: Saraswati
Kampanye 16 HAKTP
adalah bagian dari gerakan global yang berlangsung tiap 25 November hingga 10
Desember. Di Indonesia, sejak diinisiasi Komnas Perempuan tahun 2001, kampanye
ini menjadi salah satu pilar penting advokasi hak asasi perempuan dan penghapusan
kekerasan berbasis gender.
Jakarta, 21 Juni 2025 — Peringatan Hari Pengungsi Sedunia 2025 menghadirkan sebuah perayaan yang sarat makna dan harapan bertajuk "Refugee Voices: A Month of Stories and Solidarity". Bertempat di M Bloc Space, Jakarta Selatan, kegiatan ini menjadi ruang aman yang mempertemukan para pengungsi, komunitas lokal, aktivis kemanusiaan, serta masyarakat umum dalam suasana penuh semangat solidaritas.
![]() |
https://www.christianbook.com/ethic-for-enemies-forgiveness-in-politics/donald-shriver/9780195119169/pd/119169 |
Mass Layoffs and Their Impact on Indonesian Migrant Workers Mass layoffs in Indonesia have increased in recent years, particularly in labor-intensive sectors such as textiles and manufacturing. The impact is deeply felt by young workers and women, many of whom have lost their primary source of income. In the midst of household economic crises, a significant number of these individuals turn to migration and become Indonesian Migrant Workers (PMI) as an alternative means of survival. Unfortunately, not a few fall into irregular migration paths and become victims of human trafficking. One of the tragic cases that came to light is the story of Meriance Kabu, a PMI from East Nusa Tenggara (NTT), who was tortured by her employer in Malaysia. Her fate is not an exception. In 2024 alone, 124 coffins of PMI from NTT were repatriated to Indonesia, most of them victims of exploitation and abuse. Disturbingly, human trafficking syndicates often involve state officials and community leaders who are supposed to protect citizens. The main drivers of this phenomenon are structural unemployment and weak social protection for those affected by layoffs. When severance benefits are inadequate and vocational training programs are irrelevant to labor market needs, migration becomes the only perceived option. The children of migrant workers are also affected, particularly in their limited access to education in host countries. Efforts from international organizations such as the ILO through the Decent Work Country Programmes have not been fully effective without strong national law enforcement. To address this issue, preventive measures are needed through public education, regionally based job training, and strengthened immigration oversight. The shooting of five Indonesian migrant workers in Malaysia in early 2025 illustrates the weak protection the state provides its citizens abroad. Although the Indonesian Ministry of Foreign Affairs has lodged a protest, justice for the victims remains elusive. In some cases, victims must face their traffickers in foreign courts while enduring significant psychological trauma. The state must take a more proactive role in creating dignified employment opportunities at home and systematically dismantling trafficking syndicates. Unresolved mass layoffs only push impoverished citizens further into the traps of high-risk migration. This is not merely an economic issue but a humanitarian crisis and a moral test for the Indonesian nation. It is time for the state to show up—not just as a bystander, but as a true protector of its people's dignity. |
![]() |
Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi kenyataan pahit bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2024 mencapai 5,45 persen, naik dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa sektor industri padat karya seperti tekstil, elektronik, dan manufaktur dilaporkan melakukan PHK karena tekanan global, otomasi, serta perpindahan investasi ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah.
Prof. Francisia Saveria Sika Ery Seda dari Universitas Indonesia (kanan), Ignasius Jonan (Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia | tengah), Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty (Ketua Umum PGI | tengah), Siti Musdah Mulia (Cendekiawan Muslim | tengah), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC (Ketua Presidium KWI | kiri) | Foto: Saras
Jesuit Among Muslims in Asia (JAMIA) Asembly 25 July - 29 July, 2023, Jakarta, Indonesia Jesuit Conference of Asia Pacific (JCAP)
Dalam era digital yang sarat dengan arus informasi tak terbendung, literasi digital menjadi kunci utama dalam membentuk masyarakat yang cerdas dan beradab. Menyadari pentingnya peran pendidik dalam menghadapi tantangan ini, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) bekerja sama dengan Harian Kompas (Kompas.id), 5P Global Movement, serta Pusat Riset dan Advokasi Serikat Jesus (PRAKSIS) menggelar diskusi bertajuk "Tangkal Hoaks dan Fake News". Acara ini berlangsung pada Jumat, 2 Mei 2025, pukul 12.00–16.00 WIB, di Graha Pemuda Lantai 4, Kompleks Gereja Katedral Jakarta.
Jakarta, 27 April 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Bumi
2025, Universitas Katolik Atma Jaya bersama ATMI (Akademik Teknik Mesin dan
Industri). di Jakarta menggelar acara bertajuk SMILE NOW – Fun Walk Waste
Free Day. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 27 April 2025 di jalur Hari
Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Jakarta. Tema besar Hari Bumi tahun ini adalah
“Daya Kita, Planet Kita” yang menekankan pentingnya menjaga Bumi sebagai sumber
kehidupan. Melalui jalan santai sambil memungut sampah, para peserta
berkomitmen membuat perubahan sederhana namun bermakna. Semangat ini menjadi
jawaban nyata atas ajakan menjaga keberlanjutan planet tercinta.
Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, berdiri sebuah komunitas yang menjadi oase bagi perempuan pengungsi dari berbagai negara. The Sisterhood Indonesia, didirikan pada Hari Perempuan Internasional tahun 2018 oleh empat perempuan pengungsi—Bahar, Kalsoom, Nimo, dan Waheeda—merupakan ruang aman pertama dan satu-satunya di Jakarta yang dikelola oleh dan untuk perempuan pengungsi. Sejak berdiri, lebih dari 1.200 perempuan telah mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun kepercayaan diri, keterampilan dan solidaritas di antara sesama.
Mengenal The Sisterhood
The Sisterhood Indonesia adalah komunitas yang didirikan dan dipimpin oleh perempuan pengungsi, berkomitmen untuk memperkuat ikatan persaudaraan antarperempuan dari berbagai latar belakang dan mempromosikan hak serta kesejahteraan perempuan pengungsi di Indonesia. Anggotanya berasal dari berbagai negara seperti Afghanistan, Kamerun, Eritrea, Iran, Irak, Palestina, Pakistan, Somalia, dan Yaman.
Yang terkasih rekan-rekan Sahabat Insan dan para simpatisannya,
Earth Hour 2025 akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat. Pada waktu tersebut, individu, komunitas, dan bisnis di seluruh dunia diajak untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak esensial selama satu jam sebagai simbol dukungan terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Earth Hour biasanya dilaksanakan pada Sabtu terakhir bulan Maret. Namun, pada tahun 2025, acara ini dijadwalkan pada 22 Maret, bukan 29 Maret.