Wednesday, March 4, 2009

PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PASCA BANJIR 2007

A.                     TENTANG PROGRAM

Salah satu daerah di Jakarta yang paling parah terkena dampak banjir Jakarta 2007 adalah Tanjung Lengkong, Bidaracina. Hal ini disebabkan karena letak wilayah mereka yang berada di pinggir kali Ciliwung. Diawali dengan hujan yang turun selama dua hari berturut-turut, wilayah ini akhirnya terendam air dengan ketinggian 3 – 7 meter. Sebagian besar penduduk diungsikan di tenda pengungsian lapangan Urip Sumoharjo, Jatinegara, Jakarta Timur.  Selama tiga pekan, puluhan warga belum juga bisa kembali ke tempat tinggalnya, karena rumah mereka sudah ambruk diterjang banjir.

PKR-KWI diminta oleh relawan setempat untuk memberikan pertolongan secara langsung.  Setelah memberi informasi kepada lembaga-lembaga terkait, seperti LDD dan Paroki di mana tempat itu terletak, maka dibuatlah sebuah pembicaraan dan perencanaan bersama orang-orang setempat. Dengan demi-kian pertolongan ini tidak hanya diberikan kepada korban, tetapi sedapat mungkin melibatkan masyarakat korban atau lebih tepatnya masyarakat yang bertahan (survivors) untuk membantu diri sendiri.

Dari seluruh wilayah Tanjung Lengkong, kerusakan terbesar dialami oleh RW 007. Kawasan ini diapit oleh sungai Ciliwung dan Citarum, sehingga pada sa-at banjir datang, air dari kedua sungai tersebut meluap ke kawasan itu. Kea-daan ini diperparah dengan adanya tumpukan sampah setinggi 1,5 meter, se-hingga pada saat air masuk dengan kekuatan arus yang kuat, sampah tersebut roboh menimpa rumah penduduk yang ada disitu. Daftar kerusakan yang ada di wilayah RW 007 adalah sebagai berikut:

1.   Rumah warga, sebanyak 977 rumah dipenuhi lumpur dengan volume mencapai 34.000 m3.

2.   Jalan yang dipenuhi dengan timbunan sampah dan lumpur serta puing-puing rumah. Volume lumpur yang memenuhi jalan mencapai 17.820.000 m3.

3.   Got atau saluran sepanjang 40 m tertutup sampah sehingga air tidak dapat mengalir

4.   Daerah pinggir sungai tertimbun sampah, sehingga air sungai tidak dapat mengalir

5.   Puskesmas, Posyandu dan Poslansia tidak dapat difungsikan karena ge-dung dan peralatan rusak, sementara banyak warga yang butuh per-tolongan

6.   Lapangan parkir tertimbun sampah, yang menyebabkan beberapa orang warga kehilangan mata pencahariannya.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, dilakukan kegiatan pembersihan lingkungan, perbaikan got, dan pengadaan sarana kegiatan. Untuk mendukung  kegiatan-kegiatan diatas, maka PKR KWI memberikan bantuan dana untuk meningkatkan kualitas hidup warga RW 007 Bidaracina pasca bencana banjir, agar dapat hidup lebih layak, memulihkan sarana dan prasarana umum yang telah rusak dan hilang akibat banjir, agar kawasan dapat dimukimi kembali secara pantas, memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan memulihkan kembali aktifitas warga dalam kehidupan bermasyarakat

 

B.        PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah warga RW 007 Bidaracina, yang berada di daerah pinggir sungai, di sekitar saluran got, dan yang rumahnya terkena lumpur. Jumlah total penerima manfaat ini adalah sekitar 1000 KK atau 4000 jiwa.

 

C.        JANGKA WAKTU

Proyek ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu mulai tanggal 23 Februari – 25 Mei 2007. Ketiga kegiatan dilaksanakan secara pararel dibawah koordinasi Bapak Jacob Kedang.

 

D.        PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan untuk:

a)          Mempercepat surutnya genangan air banjir

b)          Membersihkan lingkungan dari sampah dan lumpur secara cepat, efektif dan efisien

c)          Memperlancar aliran air di got agar dapat membawa air dari rumah warga ke Sungai Ciliwung

d)          Mengaktifkan kembali kegiatan pelayanan kesehatan, baik di Puskesmas, Posyandu mau pun Poslansia, sehingga dapat dilaksanakan seperti terjadwal sebelumnya.

Program dilaksanakan secara terus menerus pada bulan Februari – Juni 2007 dengan mengerahkan tim dari Bidaracina dan dibantu oleh aparat setempat (ketua RT/RW dan Kepala Puskesmas). Selama kurang lebih tiga bulan, tim tersebut membersihkan lumpur dan sampah yang ada di rumah penduduk dan di jalan, memperbaiki got dan melakukan pengadaan barang-barang kesehatan. Selain dibentuk tim, juga dibentuk mekanisme kerja, sehingga secara tidak langsung kegiatan ini merupakan Capacity Building bagi warga setempat se-hingga mereka cukup terlatih untuk menangani akibat banjir di masa mendatang. 

 

E.         JUMLAH DANA

Jumlah dana yang diberikan PKR KWI untuk program ini adalah Rp.75.587.700. Dana tersebut dipergunakan untuk membeli perlengkapan pem-bersihan lingkungan, material-material untuk perbaikan saluran, dan pengadaan alat-alat kesehatan. Khusus untuk alat-alat kesehatan, diterima juga bantuan dari Perdhaki Pusat.

 

F.         RENCANA KE DEPAN

Setelah program ini selesai, maka warga setempat sekarang memiliki seperang-kat alat pembersihan lingkungan, dan telah terbentuk sebuah kelompok kerja yang diberi nama Kelompok Bersih Lingkungan (KBL). Ke depan, direncana-kan untuk membuat sistem yang lebih terstruktur dan terorganisasi, sehingga jika bencana datang, warga dapat secara mandiri bergerak dengan cepat. Secara ringkas, rencana kedepan KBL ialah melakukan Program Kerja Budaya Ling-kungan (PKBL) dengan kegiatan :

1.      Pos Siaga Bencana

2.      Tempat Pengelolaan Sampah di dua  titik

3.      Memampukan warga membuat pedoman/kontrak sosial lingkungan

4.      Penghijauan daerah pinggiran sungai

Untuk menunjang Program Kerja Budaya Lingkungan dibutuhkan pendukung antara lain Biaya Program dan Biaya pendukung seperti management/ capacity building KBL, biaya operasional dan sarana pendukung.