Pasca tsunami tepatnya tanggal 01 February 2005 SEFA menyewa sebuah rumah yang cukup besar, sehingga sekaligus dapat dipergunakan sebagai gudang untuk menampung bantuan yang diterima. Karena kebutuhan akan kantor semakin bertambah dan di situ terdapat pekarangan yang cukup luas, maka dibangunlah sebuah sekretariat. Itulah rumah bongkar-pasang buatan ATMI Solo.
Setelah masa sewa selama dua tahun itu berakhir pada bulan Februari 2007, sewa rumah dan pekarangan tersebut tidak diperpanjang, sehingga rumah bongkar pasang yang berada di lahan tersebut dibongkar. Sekretariat tersebut selama ini juga berfungsi sebagai tempat peng-inapan tamu-tamu yang menjadi relawan SEFA yang sedang berkun-jung, atau sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan SEFA.
Mengingat pentingnya fungsi rumah bongkar pasang tersebut, maka disepakati untuk membangun kembali rumah yang telah dibongkar di lahan yang baru. Oleh sebab itu, SEFA menyewa lagi tanah untuk membangun kembali rumah yang telah dibongkar tersebut .Bangunan baru tersebut dinamai RUMAH SEFA.
Tujuan dibangunnya kembali RUMAH SEFA adalah terbangunnya tempat penginapan bagi tamu SEFA baik tamu dari lembaga-lembaga lain mau-pun tamu yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program-program SEFA serta sebagai fasilitas penunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan SEFA.Pembangunan Rumah SEFA dimulai pada bulan Maret 2007 dan sekarang sudah dapat dipergunakan. Sedangkan jenis rumah yang dibangun adalah Rumah Bongkar Pasang model ATMI dari type 36 digabung dengan type 18.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut adalah Rp.35.000.000