Tuesday, September 28, 2021

Konferensi Asia Pasifik Peringati Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-107

 

Dalam rangka memperingati hari migran dan pengungsi sedunia yang ke-107, Jesuit Conference of Asia Pacific (JCAP) mengadakan konferensi Jesuit Asia Pasifik secara daring pada Senin (27/9/2021) pukul 14.00 - 16.00 WIB.

Konferensi dihadiri oleh 40 peserta internasional yang berasal dari berbagai negara di Asia seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Jepang dan Kamboja. Sahabat Insan sendiri dalam acara ini mengirimkan dua orang wakilnya, yaitu Ibu Astuti Sitanggang dan Arta Elisabeth Purba. 

Adapun tema yang diangkat adalah "Towards an Ever Wider We" yang mengajak semua orang untuk bersama-sama memperhatikan sesama yang rentan secara lebih luas.

Konferensi dimoderatori oleh romo Girish, SJ (Delegasi Sosial dari Myanmar).

Sunday, September 26, 2021

PERINGATAN HARI MIGRAN DAN PENGUNGSI SEDUNIA KE - 107


 

Di Kapel Kolese Kanisius/Sahabat Insan

Source by YouTube Channel Kapel Kolese Kanisius : https://www.youtube.com/channel/UCZwoqCBrGtNRSNQvdEwUXng

Saturday, September 25, 2021

Video Sub-topik WDMR 2021 Dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Menyambut Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-107 (World Day of Migrant and Refugees/WDMR) yang akan diperingati besok, 26 September 2021, Bagian Migran dan Pengungsi Vatican mengeluarkan 6 buah video untuk lebih mendalami Pesan Paus Fransiskus yang dipilih untuk peringatan tahun ini: "TOWARDS AN EVER WIDER WE".



Sahabat Insan sudah menerjemahkan video-video tersebut ke dalam bahasa Indonesia, dan dapat dilihat secara berurutan melalui: WDMR 2021 - playlist youtube

Berikut video dengan subtitle Bahasa Indonesia, dengan sub-judul:

2. One Church, one home, one family

3. Learning to live together

4. A church that reaches out

5. Building a we that cares for our common home

6. Dreaming as one human family









Tuesday, September 21, 2021

PESAN BAPA SUCI PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI MIGRAN DAN PENGUNGSI SEDUNIA ke-107, 26 SEPTEMBER 2021



Para sahabat pemerhati para migran dan pengungsi, 
para rekan "Sahabat Insan" yang terkasih dan terhormat,  

Besok untuk Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-107, yang jatuh pada tanggal 26 September, Bapa Suci Paus Fransiskus menyampaikan sebuah pesan. Saya haturkan di sini naskah dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Saya percaya bahwa banyak dari Anda yang tidak memerlukan terjemahan ini. Paus memang mulai dengan keprihatinannya tentang masa setelah pandemi. Beliau khawatir bahwa kita akan kembali ke hidup yang diwarnai oleh nafsu konsumerisme. Dia berharap bahwa itu seharusnya tidak terjadi. Paus menganjurkan agar diciptakan dunia yang lebih banyak diwarnai oleh semangat "kita". "Saya-kami-kita": tiga kata ini sangat kerap terdengar digunakan di dalam bahasa Indonesia. Tetapi bagi yang berlatar belakang bahasa Barat, mereka nampaknya hanya berhenti pada kata "kami".-"we". Kalau mau menunjukkan sikap inklusif, kata "we" itu harus ditambah dengan keterangan "all of us" - "kami semua". "Kita" adalah sebuah perluasan cakrawala: "Kami yang lebih luas, yang memperhitungkan orang yang kita ajak bicara ke dalam lingkup "kami". Semoga kita yang sudah mengenal istilah itu memperoleh tambahan semangat untuk melaksanakan pesan Paus ini. Tiga kali Paus mempergunakan istilah "existential periphery". Untuk melawan agar kita tidak jatuh ke dalam pola dan kehidupan sebelum Covid-19 yang konsumeristis, kita diajak untuk memperhitungkan mereka yang senantiasa ada di pinggiran. Semoga mereka tidak hanya dianggap liyan, yang di pinggir atau bahkan di luar lingkaran kita. Mereka adalah manusia yang secitra dengan Allah yang merupakan rekan kita untuk membangun dunia ini: rumah kita bersama. Semoga pesan ini memberi kita kekuatan dan tambahan semangat dalam menjalankan pekerjaan kita yang selama ini memperhatian mereka yang ada di dalam pinggiran. 

Salam Sahabat Insan, 
I. Ismartono, SJ


(teks dalam bentuk pdf dapat diunduh melalui link berikut: Pesan Paus Fransiskus Untuk WDMR 2021 )











Saturday, September 18, 2021

ASIA/INDONESIA - The commitment of the Jesuits of Sahabat Insan in favor of victims of human trafficking

http://www.fides.org/en/news/69332-ASIA_INDONESIA_The_commitment_of_the_Jesuits_of_Sahabat_Insan_in_favor_of_victims_of_human_trafficking




Jakarta (Agenzia Fides) - Internal migrants, looking for work, but also immigrants from other neighboring countries are the privileged victims of human trafficking in Indonesia. Often they fall into the webs of organized crime, unscrupulous mediators and even corrupt officials. Without protection, far from their families, their villages or their country, they become victims of poverty and of those who exploit them. In addition, in the situation of poverty worsened by the pandemic, the recruitment of traffickers becomes even easier.

Wednesday, September 15, 2021

Donasi Untuk Formasi Jesuit Indonesia


 

Para donatur Yth,

Dana yang biasanya Anda kirim ke Sahabat Insan bulan ini, sebaiknya disatukan dengan usaha SJ Indonesia untuk formasi.

Mari dukung SJ Indonesia dengan berdonasi ke rekening BCA norek 8035 9999 70 atas nama Perkumpulan Aloysius.

Info lengkap: www.jesuits.id dan https://jesuits.id/donation/



Friday, September 3, 2021

Pindah Ke Kantor Baru

Awal Bulan September ini Bapa Paus Fransiskus mengajak semua orang untuk mengubah gaya hidup lewat Intensi Bapa Suci untuk Gereja Universal: "kita berdoa agar kita semua bisa membuat keputusan yang berani untuk gaya hidup yang sederhana dan ramah lingkungan, bersukacita bersama orang muda kita yang dengan tegas berkomitmen dengan hal ini".   

Sebagai usaha untuk mewujudkannya, Sahabat Insan mulai awal bulan ini pindah kantor dari Sanggar Prathivi Building ke Kolese Kanisius. Pemberkatan kantor baru dilakukan oleh Romo T.B Ghandi Hartono, SJ, Minister Kolese Kanisius. Semoga Tuhan selalu memberikan berkat-Nya agar Sahabat Insan selalu dalam tuntunan Tuhan sendiri dan pelayanan yang dilakukan dapat bermafaat bagi mereka yang membutuhkan.