Wednesday, October 31, 2018

Pertemuan AICHR dan IOM

Hari Minggu, 14 Oktober 2018 di kantor DPD NTT dilaksanakan pertemuan yang diadakan oleh AICHR (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights) bekerja sama dengan IOM, Kedutaan Swiss di Indonesia, DPD Kupang dan Kementerian Luar Negeri RI. Pertemuan diadakan dengan tema "Dialog Publik dan Pelatihan Pendekatan Berbasis HAM Untuk Implementasi Kovensi ASEAN Melawan Tindak Pidana Perdagangan Orang Khususnya Perempuan dan Anak". Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan penanganan perdagangan orang di ASEAN, khususnya di wilayah NTT, dengan pendekatan berbasis HAM. 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi didampingi oleh DPD NTT, Kementerian Sosial, Dinas Sosial Provinsi, Narkertrans, Bareskrim Kupang, Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak. Tak hanya itu, perwakilan dari IOM, pegiat isu pemberantasan perdagangan orang NTT dan beberapa LSM lainnya serta insan pers juga memenuhi undangan.


Dinna Wisnu, Ph.D selaku wakil Indonesia untuk AICHR, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang HAM dan mencegah kerentanan oleh para pelaku perdagangan manusia. Untuk pertama kalinya, AICHR mendorong secara konkrit pemberantasan TPPO hingga ke level daerah. Dalam tiga tahun terakhir, AICHR secara terus menerus melihat situasi dan membangun jaringan secara lokal, nasional maupun regional, dan akhirnya memutuskan untuk memberikan perhatian secara khusus kepada NTT sebagai daerah percontohan pemberantasan TPPO. 

Walaupun di daerah lain juga banyak terjadi kasus TPPO, namun memberikan perhatian kepada NTT akan mengungkapkan banyak hal dan membangun pemahaman yang lebih baik. Di NTT, hampir selalu ada korban yang meninggal dunia atau disiksa, padahal sejumlah program pelayanan satu-atap sudah ada di sana demi memotong jalur non-prosedural untuk berangkat bekerja ke luar negeri. Demikian juga masyarakat sipil dan para tokoh agama kabarnya sudah sangat aktif bergerak melawan tindakan kejahatan ini. Artinya pasti ada yang luput dari perhatian di situ, yaitu: ada sistem yang tidak jalan, ada yang tetap bisa menjual orang meskipun Pemda sudah sangat tegas. Melalui NTT, AICHR mengupayakan jalur komunikasi penyelesaian masalah TPPO yang lebih efektif dengan Malaysia dan negara-negara ASEAN lainnya. Negara-negara ASEAN sendiri telah meratifikasi Konvensi ASEAN Anti Perdagangan Orang Khususnya Perempuan dan Anak (ACTIP) yang diresmikan sejak bulan Maret 2017 yang lalu. Berkat perjuangan AICHR, sampai hari ini sudah 9 negara ASEAN yang meratifikasi konvensi tersebut, kecuali Brunei Darussalam.  

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi yang membuka acara secara langsung, menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang bersama-sama bergandengan tangan dalam memberantas pelaku perdagangan orang. Ia juga mengungkapkan keseriusannya dalam memberantas perdagangan orang yang terjadi di daerah NTT. Hal itu sudah terbukti dengan kembalinya beberapa korban perdagangan manusia dari Medan (3 orang) dan dari Maumere (11 orang) ke Kupang. Ia juga mengatakan secara tegas untuk meluruskan realisasi dari pasal 1 dan 2 UU no. 21 tahun 2007 yang menegaskan bahwa hukuman bagi pelaku perdagangan orang adalah minimal 3 tahun dan maksimal 12 tahun masa kurungan dan membayar denda. Ia menegaskan bahwa pasal tersebut menggunakan kata penghubung DAN bukan ATAU, sehingga meskipun sudah mendapatkan hukuman tahanan, pelaku perdagangan manusia wajib membayar denda. Menurutnya, dari segi perundang-undangan, penegakan untuk memberantas perdagangan orang sudah sangat lengkap, namun sangat diperlukan implementasinya dalam masyarakat. Ia juga membukakan rencana perjalanannya yang akan berangkat ke Malaysia bersama dengan Gubernur NTT guna melakukan pendataan bagi saudara-saudari yang berada di Malaysia. "Jika memang kondisi mereka di sana sejahtera dengan pekerjaannya namun tidak punya dokumen, maka kita fasilitasi dengan baik segala pengurusan dokumennya. namun kalau pekerjaannya kurang bagus, maka akan kita segera pulangkan ke NTT' ujar Wakil Gubernur NTT.

Sehubungan dengan hal itu, sebagai pemandu diskusi, Dinna Wisnu juga memaparkan secara keseluruhan permasalahan terkait perdagangan orang yang terjadi dalam lingkup internasional (ASEAN), nasional bahkan hingga ke lingkup regional.

Dalam diskusi ini, diketahui dengan jelas berbagai kasus perdagangan manusia yang tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di lautan luas. Mirisnya, praktik kejahatan ini terorganisir dengan baik bahkan melewati lintas batas negara. untuk memerangi hal tersebut, perlu dilakukan langkah konkrit oleh seluruh lapisan masyarakat dalam sebuah jaringan yang terkoneksi dengan baik.  

Di akhir diskusi, peserta dapat memetakan hal konkret tentang berbagai cara pencegahan, perlindungan korban, penegakan hukum dan penuntutan, serta jenis-jenis kerja sama anatar negara. Seluruh masukan dan saran yang membangun telah dirangkum oleh AICHR untuk kemudian diramu menjadi suatu kebijakan yang bisa diimplementasikan secara efektif. 


Wednesday, October 10, 2018

Kami Satukan Hati Untuk Korban Tsunami di Palu, Donggala dan Sigi

Doa Paus untuk korban gempa di Sulawesi


Australian Prime Minister leads prayer for Indonesian tsunami victims


Rudi Raka dari Caritas Makassar melaporkan perkembangan situasi dari Palu, Indonesia


Aliran lumpur yang deras mengalir di desa Kapiroe, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi 
(kiriman Dokter Iskandar)

Sahabat Insan mendukung usaha Karina KWI (web: www.karina.co.id , facebook Caritas Indonesia - KARINA) dalam menangani korban tsunami dan gempa bumi di Palu dan sekitarnya. 


LAPORAN SITUASI
GEMPA BUMI M 7,4 DAN TSUNAMI
DI KOTA PALU DAN DONGGALA, SULAWESI TENGAH

Tempat Kejadian        : Pulau Sulawesi
Tanggal Bencana        : 28 -29 September 2018
Tanggal Pelaporan     : 29 September 2018 pk. 21.30
Disusun oleh                : Th. Kushardini
Sumber                         : BNPB, Caritas Makassar, dan Caritas Manado



SITREP GEMPA 7,4M DAN TSUNAMI PALU #1 

LATAR BELAKANG

Telah terjadi rangkaian gempa berkekuatan besar dan secara terus menerus di wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018.

   Gempa Pertama 5,9 SR

Gempa pertama berkekuatan 5,9 skala richter (SR) mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9) sekitar pukul 14.00 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa terjadi di 0.35 LS dan 119.82 BT. Tepatnya di 8
Km Barat Laut Donggala dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 Km. Beruntung,
gempa cukup besar itu tidak berpotensi memicu tsunami. Namun, menyebabkan satu orang tewas dan 10 orang luka-luka.

   Gempa Kedua 5,0 SR

Tak berselang lama, gempa susulan pun dilaporkan terjadi dengan kekuatan 5,0 SR. Kedalaman gempa 10 Km di titik koordinat 0.34 LS - 119.87 BT dan berpusat di 10 Km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 14.28 WIB. Gempa inipun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

   Gempa Ketiga, terjadi tsunami 7,4 SR

Gempa ketiga kembali melanda Donggala dengan kekuatan lebih besar yaitu 7,4 SR yang terjadi pukul 17.02 WIB dan berpotensi tsunami. Gempa berkedalaman 10 kilometer, berlokasi di 0.18 LS dan 119.85 BT (27 Km Timur Laut Donggala-Sulawesi Tengah). Informasi dari Humas BMKG, peringatan dini dinyatakan berakhir pada pukul 17.36 WIB atau sekitar setengah jam setelah terjadi gempa.

Gempa ketiga mengakibatkan terjadinya tsunami di pesisir Kota Palu. Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono membenarkan adanya Tsunami di kawasan Palu, Donggala dan Mamuju usai gempa 7,4 SR mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah. Gelombang tsunami berkisar 1,5 meter sampai 3 meter.


        •   GempKeempat 5,4 SR

Gempa dengan kekuatan 5.4 SR terjadi di Kabupaten Donggala pada pukul 21.26 WIB dengan kedalaman 10 Km. Lokasi gempa berada pada 0.03 LU – 119.54 BT, 60 Km Barat Laut Donggala dan tidak berpotensi tsunami.

BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 28 September 2018 pukul 17.36 WIB. Gempa susulan masih terjadi pada tanggal 29 September 2018, hingga pukul 15.00 WIB tercatat sebanya131 kegempaan yang dirasakan pada 5 MMI.


ESTIMASI PENDUDUK TERPAPAR

    2,4 juta penduduk terpapar gempa di atas 5 MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang pecah belah terpelanting, tiang- tiang dan barang besar tampak bergoyang). 


DAMPAK GEMPA DAN TSUNAMI

Data Sementara BNPB per 29 September 2018 pada pukul 13.00 WIB.
-     Total meninggal dunia 384 orang korban jiwa.
-     Jumlah orang hilang 29 jiwa di Kelurahan Pantoloan Induk, Kota Maluku.
-     Luka berat 540 orang.
-     Diperkiran  jumlah  korban  akan  terus  bertambah  karena  proses  pencarian  masih  terus dilakukan.
-     Jumah pengungsi di Kota Palu diperkirakan 16.732 jiwa, tersebar di 24 titik (data sebaran pengungsi per 29 September 2018 pada pukul 16.00 WIB).


KEBUTUHAN MENDESAK
-     Bahan bakar minyak, solar, premium
-     Genset
-     Alat penerangan
-     Tenda pengungsi
-     Tenda, terpal, selimut, velbed
-     Kantong mayat
-     Kain kafan
-     Air minum
-     Bahan Makanan
         -     Makanan bayi dan anak
         -     Dapur umum
         -     Air bersih
         -     Tangki air
         -     Obat-obatan
         -     Tenaga medis
         -     Rumah sakit lapangan
         -     Hunian sementara

RESPON KARINA & JARINGAN CARITAS

-    Segera  setelah  informasi  bencana  gempa  dan  tsunami  diterima,  KARINA  berkoordinasi dengan Komisi PSE Keuskupan Manado dan Caritas PSE Keuskupan Agung Makassar.

-    Komisi  PSE  Keuskupan  Manado  telah  ditunjuk  oleh  Uskup  Manado  untuk  menggalang solidaritas dan mengkoordinir bantuan kemanusiaan dari Keuskupan Manado untuk masyarakat terdampak di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

-    Komisi  PSE  Keuskupan  Manado  berkoordinasi  dengan  Caritas  PSE  Keuskupan  Agung Makassar dalam menggali informasi di lapangan. Mereka akan mengirim tim untuk melakukan kajian di Palu dan Donggala. Selain itu, Komisi PSE Keuskupan Manado akan melakukan survei pasar untuk mencari kebutuhan logistik dan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Katolik Keuskupan Manado untuk dapat mengirimkan bantuan medis dan obat- obatan.

-    Caritas PSE Keuskupan Makasssar telah memberangkatkan Tim Kajian Cepat menuju ke Mamuju, Sulawesi Barat dan tiba pada pukul 21.00 (29/9) untuk berkoordinasi dengan para relawan. Mereka juga melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Komisi PSE Keuskupan Manado.


SITREP GEMPA 7,4M DAN TSUNAMI PALU #2

Siang ini (1/10) Tim Caritas Keuskupan Agung Makassar sebanyak 3 orang, yang dipimpin oleh Rudy Raka bertemu dengan staf CRS Indonesia sebanyak 2 orang di Mamuju. Dari sana mereka akan menempuh perjalanan darat kurang lebih 500 Km ke Donggala & Palu. Mereka akan bergabung dengan Komisi PSE Keuskupan Manado untuk melakukan Joint Need Assessment (JNA) dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan Jaringan HFI dalam waktu 2-3 hari ke depan. Hasil dari JNA akan dipakai untuk mengembangkan skema respon ke depan. Jarak yang jauh, akses transportasi udara yang sangat terbatas dan adanya isu keamanan, menjadi tantangan tersendiri tim dari Caritas Keuskupan untuk bisa sampai ke wilayah terdampak.
KARINA akan mengirimkan dua orang staf dan beberapa relawan ke Makassar dalam waktu 2-3 hari ke depan untuk membantu Caritas Keuskupan Agung Makassar mempersiapkan respons yang terpadu. KARINA juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Jaringan Caritas Keuskupan di Indonesia & Caritas International Member Organizations (CIMOs) untuk memetakan bantuan dan dukungan dalam respons tanggap darurat ini.
Dalam upaya respons tanggap darurat ini, KARINA akan memposisikan diri untuk membantu dan memfasilitasi Caritas Keuskupan Agung Makassar dan Komisi PSE Keuskupan Manado sebagai response leader di keuskupan terdampak. Palu dan Donggala berada dalam sebagian wilayah Grejani Keuskupan Manado dan Keuskupan Agung Makassar. Untuk itu, peran KARINA adalah memperkuat tim Caritas Keuskupan Agung Makassar dan Komisi PSE Keuskupan Manado dalam respons tanggap darurat ini.
KARINA juga akan menggkoordinir inisiatif, bantuan dan niat baik dari Jaringan Caritas Keuskupan, individu dan lembaga lain. Bantuan berupa dana bisa diarahkan ke Rekening dua keuskupan terdampak dan rekening Yayasan KARINA, yaitu:
1.   KEUSKUPAN MANADO (CP. Andi 081340050882)
      Bank                : BNI
      Nama               : Keuskupan Manado
      Nomor             : 3837777778

2.   KEUSKUPAN AGUNG MAKASSAR (CP. Tina 08124228605, Robin 082187925410)
      Bank                 : DANAMON LEBIH
      Nama                : Yulius Malli dan Fredy Rantetaruk
      Nomor              : 00357 465 7536

3.   Yayasan KARINA (CP. Maya 081222808096, Baskoro 081328713052)
      Bank                : BCA KCU Puri Indah
      Nama               : YAY. KARINA
      Nomor             : 288.308.0599
      Swift code       : CENAIDJA 



SITREP GEMPA 7,4M DAN TSUNAMI PALU #3 

On October 2nd 2018, Caritas Team from Makassar (3 people) and CRS Indonesia staff (2 people) depart from Pasangkayu, Donggala. In Donggala, they took data from Indra PKPU Makassar. PKPU and BPBD on 1st October 2018 found 27 bodies in Banawa Induk Subdistrict.
Caritas of Manado and Caritas of Makassar have met and coordinated at the St. Pastorate. Maria Mother of the Sacred Heart, Palu. They have done the Joint Need Assessment (JNA) on 2 October afternoon and 3 October with CRS Indonesia.
Parish Priest at St. Maria & St. Paulus stated that the response activities for the 2 parishes would be made together under the coordination of the Caritas Diocese of Manado. In this case Caritas Makassar Archdiocese will support the humanitarian service efforts of the Caritas Diocese of Manado. The logistics warehouse will use the church hall.
On October 3, Caritas Archdiocese of Makassar also mapped the market and transportation routes from Mamuju to Palu. There needs to be cooperation with the apparatuses manual will use a pickup truck.
On October 3rd 2018, KARINA had arrived in Makassar and coordinated with the Caritas Archdiocese of Makassar. According to the plan, there will be a Volunteer team in Makassar formed to support the Service Post at St.Maria, Palu.
Caritas of Manado has submitted APP funds to KARINA KWI in the amount of Rp. 100,000,000 (spelled out: One Hundred Million Rupiah) for the purchase of rice, drinking water and distribution / transportation costs.
On October 3rd 2018, some of the JNA results were legible. We will conduct the study until October 8th. Meanwhile, logistical assistance is 1 truck and 1 pickup arrived at St. Maria yesterday afternoon. Pastor Viktor from Makassar delivered the food aid to be distributed to the affected area.
On 3rd and 4th October 2018, the Caritas of Makassar team assisted by KARINA conducted a market survey and secured the items needed to be brought to Palu.
KARINA also continues to establish communication and coordination with the Diocesan Caritas Network in Indonesia & Caritas International Member Organizations (CIMOs) to map aid and support in this emergency response. KARINA will also coordinate the initiatives, assistance and goodwill of the Diocesan Caritas Network, individuals and other institutions.
Support in the form of funds can be directed to the accounts of two affected dioceses and YAYASAN KARINA's account, which are:
DIOCESE MANADO (CP. Andi 081340050882)
Bank       : BNI
Name      : Keuskupan Manado
Number  : 3837777778
DIOCESE MAKASSAR (CP. Tina 08124228605, Robin 082187925410)
Bank       : DANAMON LEBIH
Name      : Yulius Malli dan Fredy Rantetaruk
Number  : 00357 465 7536
YAYASAN KARINA (CP. Maya 081222808096, Baskoro 081328713052)
Bank       : BCA KCP Puri Indah
Name      : YAY. KARINA
Number  : 288.308.0599
Swift Code : CENAIDJA


Tim Caritas Keuskupan Agung Makassar melakukan kajian kebutuhan 
di tenda-tenda pengungsian (Foto: Rudy Raka/CAMAR).





SITREP GEMPA 7,4 M DAN TSUNAMI PALU #4 

LAPORAN SITUASI #4
GEMPABUMI M 7,4 DAN TSUNAMI
DI KOTA PALU DAN DONGGALA, SULAWESI TENGAH

Tempat Kejadian        : Pulau Sulawesi
Tanggal Bencana        : 28 September 2018
Tanggal Pelaporan     : 6 Oktober 2018 pk. 14.00 WITA
Disusun oleh                : Th. Kushardini
Sumber                         : BNPB, Caritas Makassar, dan Caritas Manado


LATAR BELAKANG

Proses  pencarian  korban  meninggal, pemberian  bantuan  darurat  dan  kajian  kebutuhan  pasca gempabumi yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018, terus dilakukan. Gempa susulan masih terjadi hingga tanggal 5 Oktober 2018 dan tercatat sebanyak
449 kali.

KONDISI TERKINI:

SPBU sudah mulai beroperasi, yaitu :
  • Kota Palu: 6 SPBU beroperasi dari total 17 SPBU. SPBU yang sudah beroperasi yaitu SPBU di Jl. Diponegoro, Jl. Maluku, Jl. RE Martadinata, Jl. Imama Bonjol, Jl Bayoge, dan Jl. Ki Hajar Dewantara. Listrik masih belum pulih namun tersedia genset.
  • Kabupaten Donggala: 3 SPBU yang sudah beroperasi ada di Desa Sioyong, di Jalan Raya Palu Donggala, dan di Desa Ganti (Jalan Trans Sulawesi).
  • Kabupaten Sigi: 1 SPBU di Sidondo beroperasi. 

DAMPAK GEMPA DAN TSUNAMI
  • Jumlah korban jiwa per 3 Oktober 2018 pukul 20.00 WITA 1.581 jiwa meninggal dunia. Terdiri dari wilayah Kota Palu, Donggala, sebagian Sigi, Parigi Moutong, Moutong dan Pasangkayu.
  • Korban hilang sebanyak 113 jiwa, korban luka berat 2.549 jiwa dirawat di rumah sakit.
  • Pengungsi sebanyak 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik.
  • Rumah Rusak sebanyak 66.238, yaitu 65.733 unit di Sulawesi Tengah (belum diklasifikasikan RB/RS/RR) dan 505 unit di Sulawesi Barat (170 RB, 87 RS, 248 RR).
  • Jumlah korban yang tertimbun di Petobo (Kab. Sigi) dan Balaroa (Kota Palu) belum diketahui. 

KEBUTUHAN MENDESAK
  • Pangan: Air mineral, obat, sembako makanan bayi dan anak, mie cup, sarden, beras, kornet, abon, dan dendeng
  • Non Pangan/Peralatan: BBM  Solar,  premium,  tenda pengungsi,  water tank,  alat penerangan, genset, kantong mayat, rumah sakit lapangan, veltbed, selimut, tenda, kain kafan., terpal, tandu, kursi roda, kreuk, perlengkapan sekolah. Hygiene kit, Family kit,
  • Personel: Tenaga Medis
Hasil dari kajian dari Tim Caritas Makassar, dan Caritas Manado ditemukan kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak yakni hunian darurat, air bersih, dan kebutuhan pangan khusus bagi balita dan lansia. Dari hasil kajian ditemukan pula warga kesulitan untuk berpindah tempat karena masalah keterbatasan BBM, jalan yang rusak, dan isu keamanan. Akibat keterbatasan itu, warga kekurangan akses untuk mendapat bantuan darurat.

RESPON PEMERINTAH:
  1. (4/10) Sebanyak 100 operator SPBU tiba hari ini.
  2. Kantor  pemerintah  daerah  sudah  beroperasi.  Toko  dan  pasar  segera  dibuka  dan  akan dikawal oleh TNI dan Polri.
  3. Prioritas pencarian korban gempabumi terurs dilakukan. Sebanyak 25 alat berat telah dikerahkan, sebanyak: 7 unit di Petobo, 6 unit di Balaroa, 3 unit di Bulurui dan Mall, 1 unit di TPU pemakaman massal, 1 unit di Jalan Juanda, 2 unit di Sigi, 2 unit di Roa Roa Talasea + 5 truck dan 3 unit di Ramayana.
  4. Koordinasi Bantuan Luar Negeri per 3 Oktober 2018:
  5. Terdapat 29 negara dan 4 organisasi internasional yang menawarkan bantuan. Semua tawaran bantuan internasional dan jawaban resmi hasil assessment disampaikan secara tertulis melalui Kemenlu.
Kebutuhan field hospital, tenaga medis, obat-obatan, dan foging tidak lagi menjadi prioritas kebutuhan internasional. Fokusnya saat ini air transportation, water treatment, generator, dan tenda. Bantuan alutsista yang diterima adalah pesawat angkut (C-130) dan heli, sedangkan untuk kapal tidak diterima.

Beberapa negara yang menawarkan tim SAR dan tenaga medis telah diputuskan untuk tidak difasilitasi.

RESPON KARINA & JARINGAN CARITAS
  1. 3-4 Oktober 2018 Caritas Makassar, Caritas-PSE Manado, PMKRI Cabang Palu melakukan Joint Need Assessment (JNA) bersama dengan lembaga kemanusiaan lain. Kajian bersama tersebut telah memetakan 18 Kelurahan, di 11 kecamatan di Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
  2. 4 Oktober 2018 telah datang sejumlah bantuan dari Caritas-PSE Manado ke Pos Layanan St. Maria Palu yang berupa beras 7 ton dan air mineral 500 dos. Sedangkan dari Caritas Makassar telah mengirimkan selimut, hygiene kit, ember, terpal, tikar, sarung dan sarden sebanyak 250 paket.
  3. KARINA juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Jaringan Caritas Keuskupan di Indonesia & Caritas International Member Organizations (CIMOs) untuk memetakan bantuan dan dukungan dalam respons tanggap darurat ini.
  4. Rencana ke depan, Caritas-PSE Manado dan Caritas Makassar akan memverifikasi hasil JNA bersama dengan lembaga yang lain. Sampai dengan hari ini (6/10) Caritas Makassar dan KARINA masih melengkapi beberapa barang untuk paket-paket bantuan.
  5. Barang-barang yang sudah ada digudang akan mulai didistribusikan. Pos pelayanan di Paroki St. Maria Bunda Hati Kudus, Palu akan memprioritaskan bantuan logistik ke lima wilayah Petobo, Balarao, Lere, Talise dan Todo.
  6. Pada  hari  Kamis  (4/10), sekitar  jam 9  pagi, tim  Caritas  Keuskupan  Agung  Makassar melakukan observasi dan JNA di Desa Jono Oge dan Sidera, Kabupaten Sigi. Hasil interview dengan sekretaris Desa Jono Oge, ada satu dusun yang tenggelam lumpur yang sampai saat ini belum dievakuasi.
"Belum ada jumlah pasti korban yang masih tertimbun, namun diperkirakan mencapai ratusan orang. Kebutuhan mendesak di posko pengungsian Desa Jono Oge berupa air bersih untuk minum dan masak, beras dan lauk, terpal, alas tidur, selimut dan sarung. Belum banyak bantuan yang masuk dikarenakan posko pengungsian mereka tersebar dan berada di daerah dataran yang agak tinggi."

"Listrik di Kota Palu siang ini mulai beroperasi. Karena pasokan listrik mulai normal, SPBU di beberapa titik juga mulai beroperasi, walaupun nampak antrian yang sangat panjang. ATM mulai beroperasi dan bisa dipergunskan oleh masyarakat mulai. Namun, belum nampak toko-toko dan pasar mulai beroperasi," demikian yang disampaikan oleh Rudy Raka, staf Caritas Keuskupan Agung Makassar dari Kota Palu.

REKENING DONASI

1.   KEUSKUPAN MANADO (CP. Andi 081340050882)
      Bank                 : BNI
      Nama               : Keuskupan Manado
      Nomor             : 3837777778

2.   KEUSKUPAN AGUNG MAKASSAR (CP. Tina 08124228605, Robin 082187925410)
      Bank                  : DANAMON LEBIH
      Nama                : Yulius Malli dan Fredy Rantetaruk
      Nomor              :  00357 465 7536

3.   Yayasan KARINA (CP. Maya 081222808096, Baskoro 081328713052)
      Bank                 : BCA KCU Puri Indah
      Nama               :  YAY. KARINA
      Nomor             :  288.308.0599
      Swift code       :  CENAIDJA 

Situasi dan kondisi wilayah Kota Palu yang luluh lantak karena gempabumi (Foto: Rudy Raka/CAMAR)





Tim Caritas Keuskupan Agung Makassar melakukan kajian kebutuhan 
di tenda-tenda pengungsian (Foto: Rudy Raka/CAMAR).




Sitrep Gempa 7.4M & Tsunami Palu #5
(7/10) Selain melakukan kajian cepat, Tim Caritas Makassar dan Caritas-PSE Manado, juga melakukan pembagian bantuan sebanyak 50 paket yang berisi beras 50 kg, minyak goreng, air mineral, 1 dus sarden dan pampers untuk balita di 11 titik di Kota Lolu. Total jumlah penerima manfaat 299 KK. Menurut informasi dari tim di lapangan, paket sembako dan family kits diterima oleh 1.036 jiwa.
(8/10) Ada 2 truk akan tiba pada siang hari di Palu yang membawa beras sebanyak 4 ton, 435 dos air dan premium 1 drum dan 13 jergen.
(9/10) Berdasarkan hasil briefing malam sebelumnya, Tim Caritas Makassar dan CaritasPSE Manado memperkuat tim kajian untuk memverifikasi data penerima manfaat. Selain verifikasi tim juga mendistribusikan barang sesuai dengan kajian yang dilakukan sebelumnya. Keduanya kegiatan ini dilakukan bersamaan karena sampai saat ini masih terkendala dengan ketersediaan personil yang dapat melakukan kajian.
Data valid yang berhasil kami verifikasi pertanggal 9 Oktober sebanyak 1.917 KK yang hendak kami intervensi secara langsung. (9/10) melakukan distribusi sembako & faimily Kits untuk 1.036 orang.
(9/10) Caritas Makassar mengirimkan paket food and non food items dari gudang di Paroki Mamuju ke Pos Pelayanan St. Maria Bunda Hati Kudus di Palu yang berupa tikar, kasur, hygiene kits, air mineral, ember, makanan ringan, beras dan lain-lain yang rencananya akan dibagikan perpaket untuk membatu 300 KK yang terdampak bencana.



Kisah pengiriman barang bantuan dapat dibaca di link berikut:

Kami sampaikan catatan dari Pastor Echa Mantow yang memimpin Tim Caritas-PSE Keuskupan Manado dan para relawan menjangkau lokasi sulit di Kecamatan Sulawi, Sigi setelah terisolir beberapa lama karena gempabumi pada 28 September kemarin. 

(16/10) Hari ini, Tim Caritas PSE-Manado yang dipimpin oleh Pastor Echa Mantow memberikan bantuan paket logistik berupa hygiene kits, tikar, ember dan kebutuhan pangan di Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Tim ini telah menginap selama 3 malam di Kulawi untuk melakukan kajian kebutuhan, menghibur anak-anak dan bersama para dokter memberikan pelayanan kesehatan. Ada kurang lebih 129 warga yang menerima layanan kesehatan di Desa Boladangku dan Desa Sungku.
Tercatat kurang lebih 350an anak dari Desa Oti, Tompe, Salva, Watuwali, Mataue, Sapo dan Laowe yang mengikuti kegiatan bermain bersama para relawan. Selain di Boladangko, tim juga menyasar Desa Tangkulowi untuk memberikan pelayanan yang sama. Wilayah Kulawi ini sempat terisolir selama beberapa lama setelah gempa besar yang terjadi. Banyak jalan yang rusak dan tertutup oleh tebing-tebing yang longsor. Tim Caritas-PSE Manado masuk ke wilayah ini karena melihat banyak masyarakat masih belum menerima bantuan.  

Berikut kami sampaikan tautan film pendek tentang kegiatan Pos Pelayanan Caritas PSE Keuskupan Manado di Gereja St. Maria BHK, Palu dalam respon kemanusiaan akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala pada tanggal 28 September 2018. Respon bersama jaringan Caritas Indonesia dan tim medis dari berbagai lembaga memberikan penguatan dalam menghadapi para warga terdampak dilakukan sejak setelah bencana terjadi hingga penutupan masa tanggap darurat kemarin. Sampai saat inipun Pos Pelayanan St. Maria BHK masih memberikan bantuan dan mempersiapkan untuk masuk ke dalam tahap early recovery. Silakan klik: Bela Rasa Pos Pelayanan Caritas-PSE Kesukupan Manado