Monday, April 12, 2021

KISAH TUJUH PURNA PEKERJA MIGRAN INDONESIA

Kamis sore, tanggal 25 Maret 2021, Suster Laurentina, SDP mengikuti pertemuan di Mindari (Rumah Produksi Ibu Yustin Sadji) yang ada di Naibonat. Pertemuan ini menghadirkan ibu-ibu purna pekerja migran yang dulunya pernah merantau dan bekerja di luar negeri. Tujuan dari mengumpulkan purna  PMI ini adalah untuk menjadikan mereka dampingan Komunitas Sepe Kita-Pohon Kita (sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh CMF sebagai perpanjangan tangan untuk tanggap situasi). Saat Suster Laurentina, SDP tiba di sana, pertemuan sudah dimulai. Ibu Yustin mempersilakan kami untuk memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan perkenalan dari peserta yang hadir dalam pertemuan.

Ibu Yustin meminta agar ibu-ibu yang hadir ini menceritakan pengalaman-pengalaman yang mereka alami dan rasakan selama menjadi PMI di luar negeri. Cerita-cerita ini ada yang baik dan ada pula yang buruk. Ada yang diperlakukan dengan baik oleh majikannya namun ada pula yang mendapatkan siksaan. Berikut adalah kisah-kisah yang dibagikan. 

Friday, April 9, 2021

Penjemputan Jenazah PMI Sepanjang Bulan Maret 2021

Sepanjang bulan Maret 2021 ini, tercatat ada empat belas jenazah Pekerja Migran Indonesia yang dipulangkan lewat Terminal Kargo Bandara El-Tari Kupang. Berbagai kisah pun mengiringi perjalanan mereka untuk pulang kembali ke Ibu Pertiwi dalam keadaan tanpa nyawa. 

Jenazah pertama, Selasa 2 Maret 2021: jatuh dari pohon kelapa.

Di awal Maret, tepatnya tanggal 2 Maret 2021, tim Kargo telah menerima jenazah seorang pria berusia 51 tahun, seorang PMI non-prosedural yang bekerja di Brunei Darussalam. 

Jenazah dipulangkan pada tanggal 26 Februari 2021 dari Brunei Darussalam menuju Malaysia, kemudian pada tanggal 28 Februari 2021 dari Malaysia ke Jakarta, dan tanggal 2 Maret ini dari Jakarta ke Kupang. Selanjutnya, jenazah akan dibawa menggunakan kapal laut dan dilanjutkan dengan mobil jenazah menuju rumah duka di Kabupaten Lembata.  

 
Pekerja migran ini sudah tujuh tahun bekerja di Brunei sebagai tukang kebun. Istri dan anak-anaknya juga tinggal bersama dengannya di sana, namun mereka tidak bisa menghantar jenazah ke Indonesia karena bermasalah dengan dokumen.  Pria ini meninggal dunia pada 23 Februari 2021, pukul 05.30 waktu setempat dengan sebab kematian terjatuh dari pohon kelapa dan mengalami cedera serius di kepalanya. Hasil penyelidikan dari pihak kepolisian tidak ditemukan adanya luka atau penyebab lain yang mengarah pada tindak pembunuhan, penganiayaan, kekerasan maupun rekayasa yang menyebabkan kematian.  Setelah terjatuh, ia sempat dirawat selama sepuluh hari di rumah sakit namun pada akhirnya meninggal dunia. Untuk biaya pemulangan jenazah ini sepenuhnya ditanggung oleh asuransi.

Pada tanggal 4 Maret 2021, tim kargo Bandara El-Tari Kupang Tiga jenazah PMI yang disambut di kargo bandara El Tari Kupang adalah sebagai berikut. Yang pertama atas nama Yoris Satianus Minggu, Hermanus Nus, Lasarus Lasa. Ketiga jenazah tersebut bekerja secara nonprocedural di Malaysia, dan dikirim pulang ke Indonesia dari Kuala Lumpur pada 04 Maret 2021, pada hari ini dikirim dari Jakarta ke Kupang.

Thursday, April 8, 2021

Bantuan Untuk Korban Bencana Banjir NTT

Kepada Bapak/Ibu/Saudara/i donatur Sahabat Insan, 

Jika ingin membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana di Nusa Tenggara Timur, silakan memberikan donasinya melalui saluran berikut:  



POS NASIONAL 

JARINGAN CARITAS

BANJIR BANDANG - NTT


Donasi melalui 

REKENING MANDIRI nomor rekening 103-000-7798-917

Atas nama YAYASAN KARINA


REKENING BCA nomor rekening 2883-080-599

Atas nama YAYASAN KARINA


Konfirmasi donasi dapat dilakukan melalui WA atau telepon: 0811-999-6782 atau 0813-1177-8344