Wednesday, September 30, 2020

VIDEO PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI MIGRAN DAN PENGUNGSI SEDUNIA ke-106 TAHUN 2020

Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyambut Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-106 (World Day of Migrants and Refugees 2020 - WDMR 2020) yang pada tahun ini diperingati hari Minggu tanggal 27 September 2020, Paus Fransiskus telah mengeluarkan Pesannya dengan tema yang dipilih:  

"SEPERTI YESUS KRISTUS, DIPAKSA UNTUK MENGUNGSI"  


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan telah meluncurkan serangkaian video untuk menjabarkan Pesan Paus tersebut yang meliputi 6 sub topik: 1. To know in order to understand; 2. To be close in order to serve; 3. To listen in order to be reconciled; 4. To share in order to grow; 5. To involve in order to promote; 6. To collaborate in order to build.  Berikut rangkaian pesan tersebut yang sudah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan.


Pesan Paus Fransiskus untuk WDMR 2020

 








 

Saturday, September 26, 2020

TERJEMAHAN SUB TOPIK 6 WDMR 2020: TO COLLABORATE IN ORDER TO BUILD

Tahun ini Paus Fransiskus telah menetapkan tema untuk menyambut World Day of Migrants and Refugees 2020 (WDMR 2020): 

"FORCED LIKE JESUS CHRIST TO FLEE" 

dengan 6 sub topik:

1. To know in order to understand 

2. To be close in order to serve

3. To listen in order to be reconciled

4. To share in order to grow

5. To involve in order to promote

6. To collaborate in order to build


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan sudah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk menjabarkan Pesan Paus Fransiskus tersebut dan membantu kita lebih memahami tema WDMR 2020 ini. Dokumen-dokumen ini dijabarkan berdasarkan masing-masing topik yang tertuang dalam Pesan Paus yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan di sini

Berikut dokumen-dokumen berkaitan dengan sub topik ke-enam: TO COLLABORATE IN ORDER TO BUILD yang sudah diterjemahkan oleh Sahabat Insan





1. Video dengan subtittle dalam Bahasa Indonesia silakan klik link berikut:

 https://drive.google.com/file/d/1eRLNHUnAwhp19doYkUI7xv1yve1pAUG-/view?usp=sharing


2. Gospel




Tetapi aku menasehatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Kor 1:10)

3. Pesan Paus Fransiskus




"Mengintegrasikan", akhirnya, berarti memungkinkan pengungsi dan migran untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat yang menerima mereka, sebagai bagian dari proses saling memperkaya dan kerja sama yang bermanfaat dalam melayani pembangunan manusia seutuhnya dari masyarakat lokal.

4. Doa 





"Semoga Tuhan membantu kita untuk membangun dunia bersama yang memungkinkan untuk hidup dalam kedamaian dan persaudaraan."

(Paus Fransiskus)


5. Kutipan buku Pastoral Orientation on Internally Displaced People (IDP)


Menyambut, melindungi, mempromosikan dan mengintegrasikan orang-orang rentan yang berpindah, termasuk mereka yang berada dalam pengungsian internal, berkontribusi dan membantu kita semua untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan lebih inklusif, di mana pengembangan manusia seutuhnya dari semua anggotanya dipromosikan.


6. Good Practice - Penerapan Yang Baik 



Proyek yang dilakukan oleh Catholic Relief Service dan Pusat Balkan untuk Migrasi dan Kegiatan Kemanusiaan, bekerja sama, antara lain, dengan lembaga amal Latter-Day Saint, mendirikan toko pizza, untuk mendukung pengungsi dan pencari suaka, termasuk pengungsi dalam negeri dari bekas Yugoslavia, untuk berintegrasi di Serbia melalui tambahan pelatihan dan pekerjaan.




 

Friday, September 18, 2020

Tujuh Jenazah Dalam Tiga Hari Berturut-turut


Di awal-awal bulan September, kegiatan di Kantor Yayasan Sosial Penyelenggaraan Illahi (YSPI) Kupang dilalui tanpa pergi ke Terminal Kargo Bandara El-Tari. D tanggal-tanggal awal itu lebih banyak dilakukan berbagai macam kunjungan ke jaringan, berkebun, panen ikan, serta mengantarkan tamu. 

Namun ternyata hal itu tidak berlangsung lama. Mulai tanggal 9 September 2020, tugas pelayanan penjemputan jenazah PMI yang dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia kembali dilaksanakan. Dua jenazah laki-laki dan wanita yang tiba pada hari itu dijemput oleh keluarga dan Tim Jaringan Solidaritas Anti Perdagangan Manusia. Mewakili tim ini, ada pihak pemerintah (BP2PMI), Mama Pendeta Emmy Sahertian dari Sinode GMIT, dan Kakak Decky dari Rumah Harapan, sedangkan dari Unit Anti Human Trafficking YSPI, aku hadir bersama Suster Laurentina, PI.

Jenazah wanita adalah seorang ibu berusia 53 tahun yang merantau ke Malaysia sejak suaminya meninggal pada 2011 lalu. Keluarga mengaku bahwa saat ia memutuskan untuk merantau tidak ada yang mengetahui keberangkatannya. Tiba-tiba saja keluarga sudah mendapat informasi bahwa ia sudah di Malaysia. Padahal bisa dibilang, ia tidak berkekurangan karena memiliki anak yang sudah mapan yang mampu untuk menghidupinya, bahkan beberapa anak angkatnya ada yang menjadi pejabat. Tapi ia lebih memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya di tanah orang daripada di pelukan keluarga. Wanita tersebut meninggal dunia karena Coronary Artery Thrombosis atau sakit jantung coroner pada 28 Agustus 2020, pukul 21.10 waktu Malaysia. Keluarga tidak mengetahui dengan pasti pekerjaan yang digelutinya. 



Jenazah yang tiba bersama pada hari itu adalah seorang pria berumur 42 tahun yang bekerja secara non-prosedural. Ia meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus 2020, pukul 11.20 waktu Malaysia dengan sebab kematian 
Severe Head Injury Due To Fall From Height. Pria tersebut berasal dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Tidak ada keluarga di Kupang yang datang menjemput di kargo. Pada saat seperti inilah Tim Jaringan Solidaritas Anti Perdagangan Manusia berdiri sebagai keluarga. 

Kedua jenazah yang datang pada tanggal 9 September ini langsung dimasukkan di mobil jenazah yang terpisah. Jenazah pria dibawa oleh mobil jenazah RSUD W.Z. Johannes karena akan disemayamkan satu malam di rumah sakit, sedangkan jenazah wanita dimasukkan ke dalam mobil jenazah BP2PMI Kupang karena langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Malaka. Suster Laurentina PI  memimpin untuk menaikkan doa bagi kedua jenazah sebelum diberangkatkan ke tempat persemayaman masing-masing.


Keesokan harinya, kembali satu jenazah tiba di kargo bandara El Tari Kupang, yaitu seorang laki-laki berusia 21 tahun asal  Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Jenazah yang tiba pada pagi hari ini dijemput oleh keluarga.  Ia meninggal di Perairan Internasional antara Jepang dan Peru, di atas kapal Pancing Ikan Liau Yu Er Hao, Tiangkok pada tanggal 07 Agustus 2020, pukul 10.30 waktu setempat dengan penyebab kematian Sepsis pada Perut dan Komplikasi Usus Buntu. Ia bekerja sebagai ABK secara prosedural selama kurang lebih satu tahun dan secara prosedural. Oleh karena itu  ia mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja resmi meskipun keluarga belum mengurus asuransi kematiannya. Satu bulan empat hari adalah waktu yang diperlukan untuk proses pemulangan jenazah hingga tiba hari ini di Kupang.

“Selalu kontak kami, tiga bulan pertama dia masih telpon. Setelah itu, tiga bulan lagi dia telpon kasi tahu kabar di kami semua. Setelah itu tidak ada kabar lagi, langsung dapat telpon dari PT kalau dia sudah meninggal” tutur adik kandung dari jenazah tersebut pilu. Sejak kedatangan kami ia duduk disamping peti sambil memeluk erat peti jenazah kakaknya. “Kasitau kami kalau dia batuk-batuk sampai sesak nafas. Kira-kira dua minggu dia batuk, dokter su periksa su kasi obat tapi dia tidak sembuh dan akhirnya meninggal di atas kapal. Itu kapal ada di perairan lepas antara Jepang dan Peru, dan Peru yang paling dekat jadi mayatnya di bawa ke Peru dan diurus disana.” Beliau menjelaskan panjang lebar, sinar matanya nampak redup mengenang keponakannya yang sudah tiada. 

Pater Berto CMF memimpin untuk mendoakan arwah jenazah yang masih muda usia ini. Setelah didoakan, peti jenazah di-wrapping dengan rapi dan pada pukul 10.48 WITA dibawa dengan mobil jenazah BP2PMI menuju Pelabuhan Bolok untuk diberangkat ke Tenau menggunakan kapal laut bersama dengan jenazah hari sebelumnya.




Pada hari Jumat 11 September 2020, tim Kargo kembali menerima 4 orang jenazah, yang terdiri dari dua jenazah PMI yang dikirimkan dari Malaysia dan dua jenazah pekerja AKAD (antarkerja antardaerah).  Dalam penyambutan siang hari itu, aku datang bersama Suster Matilda PI. Selain kami, ada keluarga seorang jenazah PMI dan keluarga seorang pekerja AKAD. Mama pendeta Emmy Sehartian dari Sinode GMIT dan Kakak Decky dari Rumah Harapan turut hadir bersama dalam penjemputan jenazah siang hari itu. Petugas BP2PMI yang selalu siap sedia mengulurkan tangan untuk membantu keluarga dalam proses penerimaan jenazah tidak pernah absen sekalipun di Kargo bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu keluarga yang menjemput adalah Romo Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui, Romo Ande, Pr.  Beliau adalah saudara dari YKT, seorang pria berusia 31 tahun asal Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka yang meninggal pada 18 Agustus 2020, pukul 04.30 pagi waktu Malaysia karena Infeksi Saluran Pernapasan.  “Dia berangkat dari November 2019, belum ada satu tahun juga dia disana.” ujar kakak kandungnya.  “Pertamanya dia kasitahu kami kalau sakit di dadanya, ada biji-biji yang tumbuh di dada. Lalu sebelum meninggal itu dia sempat mencret kurang lebih dua minggu.” Istrinya menjelaskan. “Dia pergi berobat di klinik tapi saat periksa dokter bilang tidak ada penyakit. Setelah itu kami dengar sudah meninggal dari teman kerjanya.” Lanjutnya. YKT  meninggalkan dua orang anaknya yang masih kecil bersama istrinya di kampung halaman. Istrinya menjelaskan bahwa sekalipun ia tidak memaksa suaminya untuk bekerja di Malaysia dan kepergiannya ke Negeri Jiran murni atas keinginan suaminya. Keluarga yang datang terus meneteskan air mata yang keluar dengan isakan pelan. Tangisan mereka semakin kencang kala peti jenazah ditarik keluar dari kargo dan dipindahkan ke mobil jenazah. Suster Matilda PI dan Mama Pendeta Ina berusaha menopang istri dari YKT saat mendekati mobil jenazah BP2PMI yang akan mengantar jenazah ke rumah duka.

Sedangkan jenazah lain atas nama DDN langsung diantar ke RSUD W. Z. Johannes Kupang untuk disemayamkan selama satu malam sebelum diberangkatkan dengan jalur laut dengan Kapal Umsini ke rumah duka di Adonara Timur Kabupaten Flores Timur. DDN adalah seorang pria berusia 43 tahun yang meninggal di Malaysia karena Poly Trauma Due To Motor Vehicle Accident (kecelakaan lalu lintas) pada 25 Agustus 2020 lalu pukul 18.30 waktu Malaysia. Keluarga DDN sudah menantikan kedatangan jenazah di Adonara dan tidak ada keluarga yang hadir menyambut kedatangan jenazah di bandara. Kedua jenazah didoakan oleh Romo Ande, Pr. Setelah jenazah didoakan, mobil jenazah langsung menuju ke tempat tujuan masing-masing.

Kami beralih ke jenazah pekerja AKAD yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria. Jenazah wanita diketahui meninggal di Jakarta karena sakit dan didoakan juga oleh Romo Ande, Pr sebelum keluarga membawa jenazah ke rumah duka di Noemuti, Kefa. Sedangkan jenazah pria masih tertahan di kargo karena belum ada keluarga yang datang dan tidak ada satu pihak pun yang bisa dimintai keterangan. Entah sampai kapan peti itu akan bertahan di dalam kargo, kami hanya bisa mendoakan agar keluarga bisa cepat hadir dan mengurus kepulangan jenazah yang berasal dari Malaka ini.

Aku tidak menyangka bahwa akan ada tujuh jenazah yang tiba dalam tiga hari terakhir ini di Kupang. Mereka merupakan jenazah ke 26 - 32 yang kami terima selama tahun 2020 ini. Suara sirine terdengar melengking di telinga, menandakan ada yang sedang berduka dalam perjalanan menuju keluarga, kembali pada tanah tempat hidup dibesarkan. Semoga Allah Bapa memberikan ketabahan bagi keluarga yang tinggalkan. Semoga kita semua tetap setia menyambut setiap saudara/saudari yang dipulangkan tidak bernyawa. Semoga Allah selalu melimpahi kita dengan kekuatan.*

Laporan Jeny Laamo dari Kupang

Saturday, September 12, 2020

TERJEMAHAN SUB TOPIK 5 WDMR 2020: TO INVOLVE IN ORDER TO PROMOTE

Tahun ini Paus Fransiskus telah menetapkan tema untuk menyambut World Day of Migrants and Refugees 2020 (WDMR 2020): 

"FORCED LIKE JESUS CHRIST TO FLEE" 

dengan 6 sub topik:

1. To know in order to understand 

2. To be close in order to serve

3. To listen in order to be reconciled

4. To share in order to grow

5. To involve in order to promote

6. To collaborate in order to build


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan sudah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk menjabarkan Pesan Paus Fransiskus tersebut dan membantu kita lebih memahami tema WDMR 2020 ini. Dokumen-dokumen ini dijabarkan berdasarkan masing-masing topik yang tertuang dalam Pesan Paus yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan di sini

Berikut dokumen-dokumen berkaitan dengan sub topik ke-lima: TO INVOLVE IN ORDER TO PROMOTE yang sudah diterjemahkan oleh Sahabat Insan



1. Video dengan subtittle dalam Bahasa Indonesia silakan diklik link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1hazYaRY8pDHa0Y6uvFdDQAb467REHjdk/view?usp=sharing


2. Gospel



Mari, lihatlah orang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia itu Kristus?” (Yoh 4:29)

3. Pesan Paus Fransiskus



"Yesus perlu bertemu dengan perempuan Samaria itu untuk membuka hatinya; Dia minta minum untuk menunjukkan rasa dahaga perempuan itu sendiri. Perempuan itu tergerak oleh pertemuan ini; Dia menanyakan kepada Yesus beberapa pertanyaan mendalam yang kita semua membawanya tetapi sering kali diabaikan

4. Doa 




Tuhan, ajari kami untuk melihat dengan mata-Mu, dengan tatapan ramah dan penuh belas kasih yang dengannya Engkau melihat keterbatasan dan ketakutan kami. Bantu kami untuk mencontoh-Mu dalam cara kami memandang berbagai ide, perilaku, dan sudut pandang. Bantu kami untuk menyadari bahwa kami adalah bagian dari keluarga manusia yang sama, dan untuk menemukan cara-cara baru yang berani untuk menerima keragaman dan bekerja sama untuk membangun komunitas, keluarga, paroki, dan masyarakat sipil

(Paus Fransiskus)


5. Kutipan buku Pastoral Orientation on Internally Displaced People (IDP)


Gereja Katolik dipanggil untuk melibatkan IDP dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka, dan mendorong institusi dan LSM untuk mempromosikan inklusivitas.


6. Good Practice - Penerapan Yang Baik 



Pusat Pelatihan JRS di Bambari bekerja untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak yang berkonflik, kaum  muda, anak terlantar dan remaja yang tidak terintegrasi ke dalam sistem pendidikan formal melalui berbagai intervensi, termasuk pelatihan guru, penyediaan materi sekolah, pembangunan sekolah, manajemen sekolah menengah, dan pembuatan perpustakaan.
 

Monday, September 7, 2020

Ucapan Terima Kasih Atas Donasi Dalam Penggalangan Dana Lari Virtual Berbagi Kebaikan - LDD

Seperti tertulis dalam https://aktivin.co.id/lvbk/, penggalangan dana ini bermula dari diskusi dan ajakan ringan untuk berolah raga di waktu pandemi secara virtual. Kegiatan ini kemudian berkembang menjadi gerakan berbagi untuk sesama yang menggandeng Lembaga Daya Dharma, Keuskupan Agung Jakarta melalui program Meretas Asa. Penggiat lari alumni 4 (empat) sekolah homogen di Jakarta (Canirunners, Tarki Runners, Sanurunners dan PL Runners) sepakat untuk bersama-sama membantu adik-adik usia sekolah dari keluarga pra-sejahtera dengan cara mengumpulkan donasi sambil berlari virtual sepanjang Agustus 2020. Donasi seperti apa? Setiap 1 kilometer jarak yang dilarikan, akan menyumbang 1 paket alat tulis semilai Rp. 50.000. Dalam gerakan ini, mereka berharap dapat mengumpulan 50.000 paket alat tulis untuk dibagikan pada adik-adik yang membutuhkan.

Hasil final dari donasi tersebut, seperti juga termuat dalam web resmi https://aktivin.co.id/lvbk/ adalah sebagai berikut:





Direktur Sahabat Insan, Romo Ismartono, SJ juga ikut berpartisipasi aktif dalam penggalangan dana ini. Beliau tergabung dalam tim Petrus Faber, yang dalam tabel tersebut di atas berhasil mengumpulkan donasi sebesar 4.578 paket atau setara dengan Rp. 228.900.000 (dua ratus dua puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah). . Untuk itu, melalui video ini, secara khusus Romo Ismartono hendak berterima kasih atas kemurahan hati para penderma yang dengan sukarela telah membantu kelangsungan belajar para korban terdampak pandemi ini. Ketika ditanya, mengapa sebagai direktur Sahabat Insan yang selama ini lebih memberi perhatian pada korban perdagangan manusia, Romo Ismartono ikut aktif dalam penggalangan dana ini, jawabnya adalah bahwa bilamana anak-anak pra-sejahtera itu dapat belajar dengan baik, maka kemungkinan untuk diperdagangkan semakin kecil. Ini usaha preventif di luar lembaga Sahabat Insan sendiri, tetapi masih berada dalam bingkai Jesuit Indonesia dalam mengamalkan UAP (Universal Apostolic Preferences = Pilihan Kerasulan Universal), berjalan bersama mereka yang tersingkir. 



 

Ketika ditanya, jadinya lari berapa kilometer?




Dan ketika ditanya , berapa sumbangan yang diterima lewat Romo? Jawabnya:




Tuesday, September 1, 2020

Terjemahan Sub-topik 4 WDMR 2020: To Share In Order To Grow

 Tahun ini Paus Fransiskus telah menetapkan tema untuk menyambut World Day of Migrants and Refugees 2020 (WDMR 2020): 

"FORCED LIKE JESUS CHRIST TO FLEE" 

dengan 6 sub topik:

1. To know in order to understand 

2. To be close in order to serve

3. To listen in order to be reconciled

4. To share in order to grow

5. To involve in order to promote

6. To collaborate in order to build


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan sudah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk menjabarkan Pesan Paus Fransiskus tersebut dan membantu kita lebih memahami tema WDMR 2020 ini. Dokumen-dokumen ini dijabarkan berdasarkan masing-masing topik yang tertuang dalam Pesan Paus yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan di sini

Berikut dokumen-dokumen berkaitan dengan sub topik keempat: TO SHARE IN ORDER TO GROW yang sudah diterjemahkan oleh Sahabat Insan


1. Video dengan subtittle dalam Bahasa Indonesia silakan diklik link berikut

https://drive.google.com/file/d/1tkapsgl0yHJQtYQYCbypifeml38cu_9Z/view?usp=sharing


2. Gospel


"Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. (Kisah Para Rasul 4:32)


3. Pesan Paus Fransiskus


Harapan adalah kekuatan yang mendorong kita "untuk berbagi perjalanan" karena perjalanan itu dilakukan bersama, oleh mereka yang datang ke tanah kita, dan oleh kita yang pergi ke hati mereka, untuk memahami mereka, untuk memahami budaya mereka, bahasa mereka. Itu adalah perjalanan bersama oleh dua pihak, tetapi tanpa harapan, perjalanan itu tidak dapat dilakukan


4. Doa 


"Marilah kita juga mengingat dalam doa, mereka yang telah kehilangan nyawa di laut atau dalam perjalanan yang melelahkan di darat. Kisah-kisah kepedihan dan harapan mereka dapat menjadi peluang untuk pertemuan persaudaraan dan pertukaran timbal balik sejati. Memang, pertemuan pribadi dengan pengungsi menghilangkan ketakutan dan ideologi yang terdistorsi, dan menjadi faktor pertumbuhan dalam kemanusiaan, yang mampu memberi ruang bagi perasaan akan keterbukaan dan membangun jembatan.

(Paus Fransiskus)


5. Kutipan buku Pastoral Orientation on Internally Displaced People (IDP)

'Meningkatkan pembentukan Jaringan Katolik lokal, nasional, dan internasional dengan tujuan untuk berbagi praktik, informasi dan sumber daya terbaik, memperkuat kerjasama dan mengkoordinasikan pekerjaan advokasi yang berpihak pada IDP."


6. Good Practice - Penerapan Yang Baik 


Di Juba, dikarenakan pandemi corona dan penutupan sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya, anak-anak yang paling terdampak adalah anak-anak di IDP camp di Sudan Selatan. Komunitas Salesian di Gumbo telah memutuskan untuk memberikan makan sehari sekali di kampus untuk semua anak tersebut.