Tuesday, December 22, 2020

Rekoleksi Akhir Tahun Tim Pelayanan Kargo Bandara El-Tari Kupang

Laporan Jeny Laamo dari Kupang


Hari Sabtu, 19 Desember 2020, Tim Pelayanan Kargo mengadakan rekoleksi akhir tahun bertempat di Aula Frateran Bunda Hati Kudus, Oesapa.  Gagasan ini muncul dari Suster Laurentina, SDP sebagai suatu bentuk ungkapan hati selama beberapa tahun bekerja di bidang kemanusiaan namun belum memiliki waktu yang tepat untuk berkumpul bersama Tim Relawan Pelayanan Kargo. Ide ini pun muncul secara tiba-tiba, lalu melakukan pembicaraan dengan jaringan yang melayani di Kargo Bandara El Tari Kupang dan disambut dengan baik.

Untuk kegiatan rekoleksi ini banyak hal yang dipersiapkan seperti tempat rekoleksi diselenggarakan, lalu acara yang akan dibuat, peserta kegiatan rekoleksi sampai persiapan kado Natal untuk peserta rekoleksi. Pada akhirnya, setelah melewati semua proses itu akhirnya rekoleksi relawan Tim Pelayanan Kargo bisa terjadi dan hari ini adalah hari pertama. Rekoleksi ini akan berlangsung selama dua hari satu malam di Fratreran Bunda Hati Kudus. Peserta rekoleksi ini terdiri dari perwakilan JRUK (Pak Herman Seran dan Ibu Natalia Bisik), Rumah Harapan (Kakak Decky, Mama Pendeta Ina, Mama Pendeta Emmy, Michelle dan Yenny), IRGSC (Kakak Ardy), lalu dari JPIC (suster Laurentina SDP, suster Anna SDP, suster Matilda SDP, suster Elisa SDP), dan dari JPIT (Juandini, Lya Kailo, Sri Dakamoli). 

Friday, December 18, 2020

PERTEMUAN IRGSC: Model dan SOP Untuk Pemulangan dan Reintegrasi Sosial Korban TPPO

 Laporan Jeny Laamo dari Kupang


Hari Kamis, 10 DESEMBER 2020, aku mengikuti pertemuan di IRGSC (Institute of Resource Governane and Social Change). Pertemuan ini sudah diselenggarakan selama tiga hari. Suster Laurentina SDP mengikuti pada hari pertama dan kedua sedangkan aku mengikuti hari ketiga dan bertugas sebagai operator, membantu suster saat melakukan presentasi. Dalam rapat ini hadir berbagai pihak, baik LSM maupun instasi pemerintah seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, PIAR NTT, dan pihak gereja. Pertemuan yang dilakukan selama tiga hari ini memperbincangkan tentang Model dan Prosedur Standar Operasional untuk Pemulangan dan dan Reintegrasi Sosial Pemulangan Korban TPPO. Untuk hari ini, yang membawakan materi adalah Mama Pendeta Pao Ina Bara Pa-Ngefak dari JPIT, Suster Laurentina SDP, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Mama Pendeta Ina membawakan materi tentang JPIT dalam penangangan masalah perdagangan manusia. Sejak 2014, JPIT bersama dengan jaringan mulai fokus pada isu perdagangan orang. Dimulai dari kasus penyekapan 26 perempuan asal NTT di Sarang Burung Walet Kota Medan yang menyebabkan meninggalnya dua orang dan luka fisik bagi beberapa korban lain, sejak itu isu perdagangan manusia mulai diperhatikan oleh berbagai pihak di NTT. Dalam beberapa penelitian bersama dengan jaringan, JPIT menemukan bahwa modus paling utama dalam kasus perdagangan manusia adalah migrasi kerja. Migrasi kerja sendiri tidak selamanya berarti perdagangan manusia, tetapi proses pengiriman tenaga kerja keluar daerah dan keluar negeri sangat rentan terhadap perdagangan manusia. Itulah mengapa korban terbesar perdagangan orang di NTT adalah para tenaga kerja migran. Faktor pendorong orang pergi bekerja adalah budaya mencari kerja dan budaya merantau orang NTT yang entah sudah dimulai dari kapan, kemiskinan (orang miskin menjadi rentan dan tidak berdaya) dan pemiskinan (korupsi yang dilakukan menyebabkan masyarakat menderita karena tidak ada akses terhadap jalan, air bersih, yang akhirnya mendorong orang untuk keluar dan bekerja), pendidikan yang rendah sehingga muda ditipu dan dimanfaatkan oleh pelaku, lapangan kerja terbatas, ada diskriminasi/persoalan gender, kebutuhan akan uang tunai, KDRT (anak dari keluarga broken home), budaya patriarki (tanggungjawab seorang kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan juga keberadaan perempuan yang tidak memiliki akses atas tanah dan sebagainya dalam lingkaran keluarga). Sedangkan faktor penariknya yaitu gaya hidup/orientasi sosial (banyak cerita sukses yang jadi daya tarik, mereka yang pulang dengan memakai emas menjadikan itu sebagai bukti bahwa mereka sudah sukses di tanah rantau), penipuan yang dilakukan oleh calo dengan berbagai cara seperti oko mama (masuk melalui budaya oko mama terhadap orangtua), doa (pendekatan melalui oknum tim doa), pacaran (bujuk rayu melalui media sosial), janji palsu (calon PMI diming-imingi oleh pelaku bahwa disana mereka hanya mengerjakan pekerjaan rumah dengan upah yang tinggi), penculikan anak.

Wednesday, December 2, 2020

Partisipasi Suster-Suster ADM dalam Caritas Christmas Cross Challenge (4C)

 



Partisipasi Suster-Suster Hati Kudus dalam Caritas Christmas Cross Challenge (4C)

 


Pesan Suster Francesco Marianti, OSU untuk Caritas Christmas Cross Challenge (4C)

Selama sebulan penuh, Bapa Kardinal Ignatius Suharyo bersama-sama dengan 17 Uskup, 900 lebih rohaniwan-rohaniwati Katolik, dan 2100 kaum awam akan melakukan aktifitas bersepeda, berlari dan berjalan kaki untuk menggalang dana bantuan Natal bagi para guru honorer di berbagai wilayah tanah air. 

Melalui akun instagram sanurunners, Suster Franscesco Marianti, OSU pun tidak ketinggalan memberikan dukungannya kepada anak-anak didiknya yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan penuh semangat, Suster mendorong para Sanurians untuk menyukseskan penggalangan dana ini. 

https://www.instagram.com/p/CIE6WV3BeZP/?igshid=ouxtf8zs4516


Yuk teman-teman sanurians, mari kita bergembira ria, membantu, beramal bagi KARINA

Jalan sejengkal, jalan setapak, semua berharga, bagi Tuhan dan sesama

Ayo kawan-kawan Sanurians, perlihatkan semangat juangmu

tetap tegap, teguh, dan tetap tekadmu,

jalan terus, sesuai dengan rencanamu, pasti menang karena kebersamaanmu

Jalan-jalan ke pasar baru, di sana beli perkutut

Mari sanurians kita maju, pasti menang karena kebersamaanmu


Artikel di Tribunwow.com: Penggalangan Dana Untuk Guru Honorer (Caritas Christmas Cross Challenge - 4C)

Lewat Olahraga Virtual, Kardinal dan 17 Uskup Gelar Penggalangan Dana demi Guru Honorer


Ignatius Kardinal Suharyo, Pelindung Caritas Christmas Cross Challenge 2020 dan peserta olahraga lari. 




 


















TRIBUNWOW.COM - Sebuah rekor unik dipecahkan di dunia olahraga lari, sepeda, dan jalan cepat pada Selasa (1/12/2020).


Seorang kardinal, 17 uskup, 900 lebih rohaniwan-rohaniwati Katolik bergabung bersama 2100 pelari, pesepeda, pejalan cepat di seluruh Indonesia serta sedikitnya 17 negara Eropa, Amerika Utara, Asia, Timur Tengah.

Mereka akan beraktivitas selama sebulan penuh untuk menggalang dana bantuan Natal bagi para guru honorer di berbagai wilayah tanah air.


“Keterlibatan kardinal, belasan uskup, serta hampir seribu pastor dan suster, belum pernah terjadi dalam sejarah penggalangan dana melalui olahraga secara virtual di Indonesia mau pun di dunia,” ujar Dr. Antonius Widyarsono SJ. Pater Widy seperti rilis yang diterima TribunWow.com, Selasa (1/12/2020).

 

Artikel selanjutnya dapat dibaca di  https://wow.tribunnews.com/2020/12/01/lewat-olahraga-virtual-kardinal-dan-17-uskup-gelar-penggalangan-dana-demi-guru-honorer

 

 

Friday, November 27, 2020

MOBIL JENAZAH JPIC DIVINA PROVIDENTIA

Semua berawal dari rasa kemanusiaan, berawal dari pengalaman-pengalaman menyakitkan, berawal dari penolakan yang diterima dan berawal dari setiap kisah pilu keluarga yang hadir menyambut kedatangan jenazah PMI di Kargo Bandara El Tari Kupang. Seperti yang diketahui bersama bahwa Nusa Tenggara Timur terkenal dengan sebutan Provinsi Peti Mati. Hampir setiap minggu NTT menerima jenazah PMI, baik prosedural maupun non-prosedural yang dikirim pulang dari negara penempatan, seperti Malaysia, Singapura, dan Afrika.

Jenazah Putra dan Putri NTT itu diterima di kargo dan dibawa ke kampung halamannya atau disemayamkan di RSUD W.Z. Johanes Kupang dengan menggunakan mobil ambulans. Namun, tidak setiap saat mobil jenazah tersedia. Jika jenazah yang dipulangkan lebih dari satu, maka harus menyewa mobil jenazah. Itu masih baik karena pemerintah membiayainya namun itu hanya berlaku bagi jenazah PMI, tapi tidak setiap saat pemerintah memiliki dana karena dana akan menipis di penghujung tahun. Selain itu pula banyak keluarga dari jenazah AKAD yang harus menanggung biaya yang tidak sedikit untuk bisa membawa jenazah ke rumah duka dari kargo.

Sebuah harapan muncul, seandainya kami memiliki satu mobil jenazah maka kami bisa meringankan beban keluarga itu. Suster Laurentina, SDP yang tergugah hatinya dan menyadari akan hal ini memulai untuk mencari dana dan dengan bantuan kitabisa.com semuanya boleh terjadi. 

Tuesday, November 24, 2020

The Economy of Francesco (EoF)

 
 

Pesan Yang Mulia Paus Fransiskus kepada Para Peserta dalam Pertemuan 'Ekonomi Francesco'


Direncanakan untuk Assisi tetapi diselenggarakan secara virtual

21 NOVEMBER 2020 23: 59JIM FAIRPOPE FRANCIS

 


Paus Fransiskus memanggil dan menyampaikan kepada peserta muda dalam "The Economy of Francesco" bahwa sudah waktunya untuk berubah dan mendesak mereka untuk menjadi bagian dari perubahan itu.

 

Komentarnya datang dalam pesan video kepada peserta virtual dalam konferensi ekonomi yang dijadwalkan pada 19-21 November di Assisi tetapi dibantu  secara online sehubungan dengan pandemi .

Kita  membutuhkan perubahan; kita menginginkan perubahan dan kita  mencari perubahan. [3] Tetapi masalah muncul ketika kita menyadari bahwa kita kekurangan jawaban yang memadai dan mencangkup  banyak masalah kita saat ini, ”kata Paus dalam videonya. “Memang, kita  mengalami pecahan-pecahan  tertentu dalam analisis dan diagnosis kita  yang akhirnya menghalangi setiap solusi yang mungkin. Jauh di lubuk hati, kita kekurangan budaya yang dibutuhkan untuk menginspirasi dan mendorong berbagai visi yang ditandai dengan pendekatan teoretis, politik, program pendidikan, dan bahkan spiritualitas, yang tidak dapat dimasukkan ke dalam pola pikir dominan tunggal. [4]

 

“Mengingat kebutuhan mendesak untuk memberikan jawaban, sangat diperlukan untuk mempromosikan dan mendukung kelompok kepemimpinan yang mampu membentuk budaya, memicu proses - ingat kata itu: proses - jalan setapak yang menyala-nyala, memperluas cakrawala dan membangun ikatan bersama… Setiap upaya untuk mengatur, peduli untuk dan meningkatkan rumah bersama kita, jika ingin bermakna, juga akan menuntut perubahan dalam "gaya hidup, model produksi dan konsumsi, dan struktur kekuasaan yang mapan yang saat ini mengatur masyarakat". [5] Tanpa ini, Anda tidak akan mencapai apa-apa. ”

 

Monday, November 16, 2020

BINCANG SORE: POTENSI KETERLIBATAN LEMBAGA KEUANGAN DALAM ALIRAN DANA TERKAIT PERDAGANGAN MANUSIA DAN EKSPLOITASI PEKERJA MIGRAN

Hari Kamis, 12 November 2020, Migrant Care mengadakan Bincang Sore dengan tema: Potensi Keterlibatan Lembaga Keuangan dalam Aliran Dana terkait Perdagangan Manusia dan Eksploitasi Pekerja Migran. Narasumber yang diundang dalam bincang sore ini adalah Ririn Kusuma (Purna Migran Indonesia di Taiwan), Megel Jekson (Jurnalis actual.com), dan Wahyu Susilo (Direktur Eksekutif Migrant CARE).

Pembicara pertama adalah Wahyu Susilo. Dalam bincang sore ini Pak Wahyu Susilo membagikan presentasinya tentang Dimensi-Dimensi Kejahatan Keuangan dalam Praktek Perdagangan Orang dan Eksploitasi Pekerja Migran. Pak Wahyu Susilo memulai presentasinya dengan menyampaikan satu tahun capaian diplomasi perlindungan WNI, yaitu:

  • Melakukan dua kali evakuasi, dari Wuhan dan Kapal Diamond Princess di Yokohama dengan jumlah WNI yang dievakuasi 306 orang.
  • Memfasilitasi repatriasi dari 62 negara, dengan total 157.758 orang, termasuk ABK dan JT dari berbagai belahan dunia.
  • Memberikan bantuan logistik kepada WNI paling rentan sebanyak 532.525 paket.
  • Pendampingan dan bantuan bagi 1.651 WNI yang positif terinfeksi Covid-19 yang tersebar di 60 negara/wilayah dan 29 kapal.
  • Membebaskan 29 WNI dari ancaman hukuman mati.
  • Membebaskan 6 WNI dari penyenderaan di Filipan Selatan dan Gabon.
  • Menyelamatkan lebih dari 106 miliar rupiah hak-hak finansial PMI.

Capaian yang paling akhir adalah suatu progress karena pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada penghitungan kerugian dari PMI. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk mengidentifikasi kejahatan-kejahatan keuangan di luar negeri bahkan pada kasus-kasus eksploitasi buruh migran Indonesia.

Monday, November 9, 2020

Sosialisasi Di Gereja St. Columba Putain, Timor Tengan Selatan

Laporan Jeny Laamo dari Kupang


Pagi hari ini, Minggu 1 November 2020 di Paroki Putain, aku dan Suster Laurentina, SDP bersama Kakak Decky dan Romo Patris, Pr menikmati sarapan sambil berbincang-bincang. Kami lalu bersiap-siap untuk mengikuti misa pagi di gereja St. Columba. Umat Allah yang ada di Paroki Putain sudah memenuhi gereja dan siap untuk merayakan ekaristi. Perayaan ekaristi berjalan dengan khusyuk, dan di akhir misa, Romo Patris, Pr mengijinkan kami untuk memperkenalkan diri kepada umat Allah dan menyampaikan maksud tujuan kedatangan kami. Syukur kepada Allah karena umat Allah menerima kami dan menyambut kami dengan hangat. Usai misa, kami bersiap untuk memberikan sosialisasi. Kakak Decky bersama beberapa OMK menyiapkan layar dan sound system sementara itu aku bersama Suster Laurentina SDP bermain bersama anak-anak SEKAMI. Kami bernyanyi dan bermain dengan riang, aku mengajarkan kepada mereka beberapa buah lagu dengan gerakannya. Mereka sangat aktif dan senang dengan lagu serta gerakan yang baru mereka pelajari.


Friday, October 23, 2020

PEKAN REFLEKSI KEUTUHAN CIPTAAN 2020
Oleh : Romo Ignatius Ismartono, SJ

Acara Pekan Refleksi Keutuhan Ciptaan 2020 pernah ditayangkan di Youtube HIDUP TV dengan narasumber Pastor Martin Harun, OFM, Pastor Alsis Goa, OFM, Pastor Adrianus Suyadi, SJ, Pastor St. Ferry Sutisna Widjaja, Pr, Suster Katarina, FSGM dan Pastor Ignatius Ismartono, SJ. Pada kesempatan ini, Pastor Ignatius Ismartono, SJ membawakan tema: "MENJALANKAN AJARAN LAUDATO SI' DARI HATI".

 


Monday, October 5, 2020

Rentetan Cerita Duka Di Bulan September 2020

Pada pertengahan sampai akhir bulan September 2020, kabar duka seolah tak pernah berhenti menyapa tanah NTT. Jenazah demi jenazah tetap berdatangan di Terminal Kargo Bandara El-Tari. Tercatat sebanyak delapan jenazah diterima dengan cerita yang berbeda-beda. Dua dari delapan jenazah tersebut  merupakan jenazah pekerja yang mencari nafkah di dalam negeri, yang lebih dikenal dengan AKAD (antar kota antar daerah).

Berbagai kisah mengiringi kepergian para pekerja migran ini. Seperti seorang pria yang tiba pada tanggal 14 September 2020 ini. Ia bekerja secara non-prosedural di kapal penangkapan ikan di pelabuhan kecil Sibu, Sarawak Malaysia. Mirisnya, pria berusia 30 tahun ini diduga meninggal karena dibunuh. Penyebab kematian reminya tertulis Ligature Strangulation (suatu strangulasi berupa tekanan pada leher korban akibat suatu jeratan dan menjadi erat karena kekuatan lain bukan karena berat badan korban). Jenazahnya ditemukan oleh pekerja kapal beberapa hari setelah kematiannya dalam kondisi rusak dan wajahnya sulit dikenali karena sudah berhari-hari dalam air. Hal ini menyebabkan pemulangannya memakan waktu cukup lama, kurang lebih setahun, karena adanya pengecekan DNA dan juga adanya pandemi. Jenazah kemudian dimasukkan ke dalam mobil jenazah JPIC. Ini menjadi pertama kalinya mobil jenazah JPIC mengangkut jenazah migran. Hari ini dia menunaikan tugas pertamanya untuk mengantarkan korban menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan. 

Wednesday, September 30, 2020

VIDEO PESAN PAUS FRANSISKUS UNTUK HARI MIGRAN DAN PENGUNGSI SEDUNIA ke-106 TAHUN 2020

Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menyambut Hari Migran dan Pengungsi Sedunia ke-106 (World Day of Migrants and Refugees 2020 - WDMR 2020) yang pada tahun ini diperingati hari Minggu tanggal 27 September 2020, Paus Fransiskus telah mengeluarkan Pesannya dengan tema yang dipilih:  

"SEPERTI YESUS KRISTUS, DIPAKSA UNTUK MENGUNGSI"  


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan telah meluncurkan serangkaian video untuk menjabarkan Pesan Paus tersebut yang meliputi 6 sub topik: 1. To know in order to understand; 2. To be close in order to serve; 3. To listen in order to be reconciled; 4. To share in order to grow; 5. To involve in order to promote; 6. To collaborate in order to build.  Berikut rangkaian pesan tersebut yang sudah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan.


Pesan Paus Fransiskus untuk WDMR 2020

 








 

Saturday, September 26, 2020

TERJEMAHAN SUB TOPIK 6 WDMR 2020: TO COLLABORATE IN ORDER TO BUILD

Tahun ini Paus Fransiskus telah menetapkan tema untuk menyambut World Day of Migrants and Refugees 2020 (WDMR 2020): 

"FORCED LIKE JESUS CHRIST TO FLEE" 

dengan 6 sub topik:

1. To know in order to understand 

2. To be close in order to serve

3. To listen in order to be reconciled

4. To share in order to grow

5. To involve in order to promote

6. To collaborate in order to build


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan sudah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk menjabarkan Pesan Paus Fransiskus tersebut dan membantu kita lebih memahami tema WDMR 2020 ini. Dokumen-dokumen ini dijabarkan berdasarkan masing-masing topik yang tertuang dalam Pesan Paus yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan di sini

Berikut dokumen-dokumen berkaitan dengan sub topik ke-enam: TO COLLABORATE IN ORDER TO BUILD yang sudah diterjemahkan oleh Sahabat Insan





1. Video dengan subtittle dalam Bahasa Indonesia silakan klik link berikut:

 https://drive.google.com/file/d/1eRLNHUnAwhp19doYkUI7xv1yve1pAUG-/view?usp=sharing


2. Gospel




Tetapi aku menasehatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Kor 1:10)

3. Pesan Paus Fransiskus




"Mengintegrasikan", akhirnya, berarti memungkinkan pengungsi dan migran untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan masyarakat yang menerima mereka, sebagai bagian dari proses saling memperkaya dan kerja sama yang bermanfaat dalam melayani pembangunan manusia seutuhnya dari masyarakat lokal.

4. Doa 





"Semoga Tuhan membantu kita untuk membangun dunia bersama yang memungkinkan untuk hidup dalam kedamaian dan persaudaraan."

(Paus Fransiskus)


5. Kutipan buku Pastoral Orientation on Internally Displaced People (IDP)


Menyambut, melindungi, mempromosikan dan mengintegrasikan orang-orang rentan yang berpindah, termasuk mereka yang berada dalam pengungsian internal, berkontribusi dan membantu kita semua untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan lebih inklusif, di mana pengembangan manusia seutuhnya dari semua anggotanya dipromosikan.


6. Good Practice - Penerapan Yang Baik 



Proyek yang dilakukan oleh Catholic Relief Service dan Pusat Balkan untuk Migrasi dan Kegiatan Kemanusiaan, bekerja sama, antara lain, dengan lembaga amal Latter-Day Saint, mendirikan toko pizza, untuk mendukung pengungsi dan pencari suaka, termasuk pengungsi dalam negeri dari bekas Yugoslavia, untuk berintegrasi di Serbia melalui tambahan pelatihan dan pekerjaan.




 

Friday, September 18, 2020

Tujuh Jenazah Dalam Tiga Hari Berturut-turut


Di awal-awal bulan September, kegiatan di Kantor Yayasan Sosial Penyelenggaraan Illahi (YSPI) Kupang dilalui tanpa pergi ke Terminal Kargo Bandara El-Tari. D tanggal-tanggal awal itu lebih banyak dilakukan berbagai macam kunjungan ke jaringan, berkebun, panen ikan, serta mengantarkan tamu. 

Namun ternyata hal itu tidak berlangsung lama. Mulai tanggal 9 September 2020, tugas pelayanan penjemputan jenazah PMI yang dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia kembali dilaksanakan. Dua jenazah laki-laki dan wanita yang tiba pada hari itu dijemput oleh keluarga dan Tim Jaringan Solidaritas Anti Perdagangan Manusia. Mewakili tim ini, ada pihak pemerintah (BP2PMI), Mama Pendeta Emmy Sahertian dari Sinode GMIT, dan Kakak Decky dari Rumah Harapan, sedangkan dari Unit Anti Human Trafficking YSPI, aku hadir bersama Suster Laurentina, PI.

Jenazah wanita adalah seorang ibu berusia 53 tahun yang merantau ke Malaysia sejak suaminya meninggal pada 2011 lalu. Keluarga mengaku bahwa saat ia memutuskan untuk merantau tidak ada yang mengetahui keberangkatannya. Tiba-tiba saja keluarga sudah mendapat informasi bahwa ia sudah di Malaysia. Padahal bisa dibilang, ia tidak berkekurangan karena memiliki anak yang sudah mapan yang mampu untuk menghidupinya, bahkan beberapa anak angkatnya ada yang menjadi pejabat. Tapi ia lebih memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya di tanah orang daripada di pelukan keluarga. Wanita tersebut meninggal dunia karena Coronary Artery Thrombosis atau sakit jantung coroner pada 28 Agustus 2020, pukul 21.10 waktu Malaysia. Keluarga tidak mengetahui dengan pasti pekerjaan yang digelutinya. 



Jenazah yang tiba bersama pada hari itu adalah seorang pria berumur 42 tahun yang bekerja secara non-prosedural. Ia meninggal dunia pada tanggal 31 Agustus 2020, pukul 11.20 waktu Malaysia dengan sebab kematian 
Severe Head Injury Due To Fall From Height. Pria tersebut berasal dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Tidak ada keluarga di Kupang yang datang menjemput di kargo. Pada saat seperti inilah Tim Jaringan Solidaritas Anti Perdagangan Manusia berdiri sebagai keluarga. 

Kedua jenazah yang datang pada tanggal 9 September ini langsung dimasukkan di mobil jenazah yang terpisah. Jenazah pria dibawa oleh mobil jenazah RSUD W.Z. Johannes karena akan disemayamkan satu malam di rumah sakit, sedangkan jenazah wanita dimasukkan ke dalam mobil jenazah BP2PMI Kupang karena langsung dibawa ke rumah duka di Kabupaten Malaka. Suster Laurentina PI  memimpin untuk menaikkan doa bagi kedua jenazah sebelum diberangkatkan ke tempat persemayaman masing-masing.


Keesokan harinya, kembali satu jenazah tiba di kargo bandara El Tari Kupang, yaitu seorang laki-laki berusia 21 tahun asal  Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Jenazah yang tiba pada pagi hari ini dijemput oleh keluarga.  Ia meninggal di Perairan Internasional antara Jepang dan Peru, di atas kapal Pancing Ikan Liau Yu Er Hao, Tiangkok pada tanggal 07 Agustus 2020, pukul 10.30 waktu setempat dengan penyebab kematian Sepsis pada Perut dan Komplikasi Usus Buntu. Ia bekerja sebagai ABK secara prosedural selama kurang lebih satu tahun dan secara prosedural. Oleh karena itu  ia mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja resmi meskipun keluarga belum mengurus asuransi kematiannya. Satu bulan empat hari adalah waktu yang diperlukan untuk proses pemulangan jenazah hingga tiba hari ini di Kupang.

“Selalu kontak kami, tiga bulan pertama dia masih telpon. Setelah itu, tiga bulan lagi dia telpon kasi tahu kabar di kami semua. Setelah itu tidak ada kabar lagi, langsung dapat telpon dari PT kalau dia sudah meninggal” tutur adik kandung dari jenazah tersebut pilu. Sejak kedatangan kami ia duduk disamping peti sambil memeluk erat peti jenazah kakaknya. “Kasitau kami kalau dia batuk-batuk sampai sesak nafas. Kira-kira dua minggu dia batuk, dokter su periksa su kasi obat tapi dia tidak sembuh dan akhirnya meninggal di atas kapal. Itu kapal ada di perairan lepas antara Jepang dan Peru, dan Peru yang paling dekat jadi mayatnya di bawa ke Peru dan diurus disana.” Beliau menjelaskan panjang lebar, sinar matanya nampak redup mengenang keponakannya yang sudah tiada. 

Pater Berto CMF memimpin untuk mendoakan arwah jenazah yang masih muda usia ini. Setelah didoakan, peti jenazah di-wrapping dengan rapi dan pada pukul 10.48 WITA dibawa dengan mobil jenazah BP2PMI menuju Pelabuhan Bolok untuk diberangkat ke Tenau menggunakan kapal laut bersama dengan jenazah hari sebelumnya.




Pada hari Jumat 11 September 2020, tim Kargo kembali menerima 4 orang jenazah, yang terdiri dari dua jenazah PMI yang dikirimkan dari Malaysia dan dua jenazah pekerja AKAD (antarkerja antardaerah).  Dalam penyambutan siang hari itu, aku datang bersama Suster Matilda PI. Selain kami, ada keluarga seorang jenazah PMI dan keluarga seorang pekerja AKAD. Mama pendeta Emmy Sehartian dari Sinode GMIT dan Kakak Decky dari Rumah Harapan turut hadir bersama dalam penjemputan jenazah siang hari itu. Petugas BP2PMI yang selalu siap sedia mengulurkan tangan untuk membantu keluarga dalam proses penerimaan jenazah tidak pernah absen sekalipun di Kargo bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu keluarga yang menjemput adalah Romo Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui, Romo Ande, Pr.  Beliau adalah saudara dari YKT, seorang pria berusia 31 tahun asal Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka yang meninggal pada 18 Agustus 2020, pukul 04.30 pagi waktu Malaysia karena Infeksi Saluran Pernapasan.  “Dia berangkat dari November 2019, belum ada satu tahun juga dia disana.” ujar kakak kandungnya.  “Pertamanya dia kasitahu kami kalau sakit di dadanya, ada biji-biji yang tumbuh di dada. Lalu sebelum meninggal itu dia sempat mencret kurang lebih dua minggu.” Istrinya menjelaskan. “Dia pergi berobat di klinik tapi saat periksa dokter bilang tidak ada penyakit. Setelah itu kami dengar sudah meninggal dari teman kerjanya.” Lanjutnya. YKT  meninggalkan dua orang anaknya yang masih kecil bersama istrinya di kampung halaman. Istrinya menjelaskan bahwa sekalipun ia tidak memaksa suaminya untuk bekerja di Malaysia dan kepergiannya ke Negeri Jiran murni atas keinginan suaminya. Keluarga yang datang terus meneteskan air mata yang keluar dengan isakan pelan. Tangisan mereka semakin kencang kala peti jenazah ditarik keluar dari kargo dan dipindahkan ke mobil jenazah. Suster Matilda PI dan Mama Pendeta Ina berusaha menopang istri dari YKT saat mendekati mobil jenazah BP2PMI yang akan mengantar jenazah ke rumah duka.

Sedangkan jenazah lain atas nama DDN langsung diantar ke RSUD W. Z. Johannes Kupang untuk disemayamkan selama satu malam sebelum diberangkatkan dengan jalur laut dengan Kapal Umsini ke rumah duka di Adonara Timur Kabupaten Flores Timur. DDN adalah seorang pria berusia 43 tahun yang meninggal di Malaysia karena Poly Trauma Due To Motor Vehicle Accident (kecelakaan lalu lintas) pada 25 Agustus 2020 lalu pukul 18.30 waktu Malaysia. Keluarga DDN sudah menantikan kedatangan jenazah di Adonara dan tidak ada keluarga yang hadir menyambut kedatangan jenazah di bandara. Kedua jenazah didoakan oleh Romo Ande, Pr. Setelah jenazah didoakan, mobil jenazah langsung menuju ke tempat tujuan masing-masing.

Kami beralih ke jenazah pekerja AKAD yang terdiri dari seorang wanita dan seorang pria. Jenazah wanita diketahui meninggal di Jakarta karena sakit dan didoakan juga oleh Romo Ande, Pr sebelum keluarga membawa jenazah ke rumah duka di Noemuti, Kefa. Sedangkan jenazah pria masih tertahan di kargo karena belum ada keluarga yang datang dan tidak ada satu pihak pun yang bisa dimintai keterangan. Entah sampai kapan peti itu akan bertahan di dalam kargo, kami hanya bisa mendoakan agar keluarga bisa cepat hadir dan mengurus kepulangan jenazah yang berasal dari Malaka ini.

Aku tidak menyangka bahwa akan ada tujuh jenazah yang tiba dalam tiga hari terakhir ini di Kupang. Mereka merupakan jenazah ke 26 - 32 yang kami terima selama tahun 2020 ini. Suara sirine terdengar melengking di telinga, menandakan ada yang sedang berduka dalam perjalanan menuju keluarga, kembali pada tanah tempat hidup dibesarkan. Semoga Allah Bapa memberikan ketabahan bagi keluarga yang tinggalkan. Semoga kita semua tetap setia menyambut setiap saudara/saudari yang dipulangkan tidak bernyawa. Semoga Allah selalu melimpahi kita dengan kekuatan.*

Laporan Jeny Laamo dari Kupang

Saturday, September 12, 2020

TERJEMAHAN SUB TOPIK 5 WDMR 2020: TO INVOLVE IN ORDER TO PROMOTE

Tahun ini Paus Fransiskus telah menetapkan tema untuk menyambut World Day of Migrants and Refugees 2020 (WDMR 2020): 

"FORCED LIKE JESUS CHRIST TO FLEE" 

dengan 6 sub topik:

1. To know in order to understand 

2. To be close in order to serve

3. To listen in order to be reconciled

4. To share in order to grow

5. To involve in order to promote

6. To collaborate in order to build


Bagian Migran dan Pengungsi untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya (The Migrants and Refugees Section of the Dicastery for Promoting Integral Human Development) - Vatikan sudah mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung untuk menjabarkan Pesan Paus Fransiskus tersebut dan membantu kita lebih memahami tema WDMR 2020 ini. Dokumen-dokumen ini dijabarkan berdasarkan masing-masing topik yang tertuang dalam Pesan Paus yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sahabat Insan di sini

Berikut dokumen-dokumen berkaitan dengan sub topik ke-lima: TO INVOLVE IN ORDER TO PROMOTE yang sudah diterjemahkan oleh Sahabat Insan



1. Video dengan subtittle dalam Bahasa Indonesia silakan diklik link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1hazYaRY8pDHa0Y6uvFdDQAb467REHjdk/view?usp=sharing


2. Gospel



Mari, lihatlah orang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia itu Kristus?” (Yoh 4:29)

3. Pesan Paus Fransiskus



"Yesus perlu bertemu dengan perempuan Samaria itu untuk membuka hatinya; Dia minta minum untuk menunjukkan rasa dahaga perempuan itu sendiri. Perempuan itu tergerak oleh pertemuan ini; Dia menanyakan kepada Yesus beberapa pertanyaan mendalam yang kita semua membawanya tetapi sering kali diabaikan

4. Doa 




Tuhan, ajari kami untuk melihat dengan mata-Mu, dengan tatapan ramah dan penuh belas kasih yang dengannya Engkau melihat keterbatasan dan ketakutan kami. Bantu kami untuk mencontoh-Mu dalam cara kami memandang berbagai ide, perilaku, dan sudut pandang. Bantu kami untuk menyadari bahwa kami adalah bagian dari keluarga manusia yang sama, dan untuk menemukan cara-cara baru yang berani untuk menerima keragaman dan bekerja sama untuk membangun komunitas, keluarga, paroki, dan masyarakat sipil

(Paus Fransiskus)


5. Kutipan buku Pastoral Orientation on Internally Displaced People (IDP)


Gereja Katolik dipanggil untuk melibatkan IDP dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka, dan mendorong institusi dan LSM untuk mempromosikan inklusivitas.


6. Good Practice - Penerapan Yang Baik 



Pusat Pelatihan JRS di Bambari bekerja untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak yang berkonflik, kaum  muda, anak terlantar dan remaja yang tidak terintegrasi ke dalam sistem pendidikan formal melalui berbagai intervensi, termasuk pelatihan guru, penyediaan materi sekolah, pembangunan sekolah, manajemen sekolah menengah, dan pembuatan perpustakaan.
 

Monday, September 7, 2020

Ucapan Terima Kasih Atas Donasi Dalam Penggalangan Dana Lari Virtual Berbagi Kebaikan - LDD

Seperti tertulis dalam https://aktivin.co.id/lvbk/, penggalangan dana ini bermula dari diskusi dan ajakan ringan untuk berolah raga di waktu pandemi secara virtual. Kegiatan ini kemudian berkembang menjadi gerakan berbagi untuk sesama yang menggandeng Lembaga Daya Dharma, Keuskupan Agung Jakarta melalui program Meretas Asa. Penggiat lari alumni 4 (empat) sekolah homogen di Jakarta (Canirunners, Tarki Runners, Sanurunners dan PL Runners) sepakat untuk bersama-sama membantu adik-adik usia sekolah dari keluarga pra-sejahtera dengan cara mengumpulkan donasi sambil berlari virtual sepanjang Agustus 2020. Donasi seperti apa? Setiap 1 kilometer jarak yang dilarikan, akan menyumbang 1 paket alat tulis semilai Rp. 50.000. Dalam gerakan ini, mereka berharap dapat mengumpulan 50.000 paket alat tulis untuk dibagikan pada adik-adik yang membutuhkan.

Hasil final dari donasi tersebut, seperti juga termuat dalam web resmi https://aktivin.co.id/lvbk/ adalah sebagai berikut:





Direktur Sahabat Insan, Romo Ismartono, SJ juga ikut berpartisipasi aktif dalam penggalangan dana ini. Beliau tergabung dalam tim Petrus Faber, yang dalam tabel tersebut di atas berhasil mengumpulkan donasi sebesar 4.578 paket atau setara dengan Rp. 228.900.000 (dua ratus dua puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah). . Untuk itu, melalui video ini, secara khusus Romo Ismartono hendak berterima kasih atas kemurahan hati para penderma yang dengan sukarela telah membantu kelangsungan belajar para korban terdampak pandemi ini. Ketika ditanya, mengapa sebagai direktur Sahabat Insan yang selama ini lebih memberi perhatian pada korban perdagangan manusia, Romo Ismartono ikut aktif dalam penggalangan dana ini, jawabnya adalah bahwa bilamana anak-anak pra-sejahtera itu dapat belajar dengan baik, maka kemungkinan untuk diperdagangkan semakin kecil. Ini usaha preventif di luar lembaga Sahabat Insan sendiri, tetapi masih berada dalam bingkai Jesuit Indonesia dalam mengamalkan UAP (Universal Apostolic Preferences = Pilihan Kerasulan Universal), berjalan bersama mereka yang tersingkir. 



 

Ketika ditanya, jadinya lari berapa kilometer?




Dan ketika ditanya , berapa sumbangan yang diterima lewat Romo? Jawabnya: