Tuesday, January 3, 2023

Kasus Perdagangan Manusia Jadi Sorotan Khotbah Misa Natal di Katedral

 sumber: https://www.idntimes.com/news/indonesia/vadhia-lidyana-1/kasus-perdagangan-manusia-jadi-sorotan-khotbah-misa-natal-di-katedral



Jakarta, IDN Times - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menyoroti kasus perdagangan manusia dalam khotbah Misa Pontifikal Perayaan Natal hari ini, Minggu (25/12/2022) di Gereja Katedral, Jakarta.

Kardinal Ignatius Suharyo menuturkan, kasus perdagangan manusia cukup tinggi di Tanah Air. Kasus-kasus tersebut dikatakan sebagai tanda-tanda akhir zaman.

“Beberapa waktu yang lalu diberitakan di dalam koran, bahwa perdagangan manusia di Indonesia ini cenderung tinggi. Sementara kita tahu bahwa perdagangan manusia adalah salah satu dari kejahatan perdagangan yang paling besar, bersama dengan perdagangan narkoba dan perdagangan senjata,” kata Suharyo.

Tak hanya itu, Kardinal Ignatius Suharyo juga menyoroti volume sampah makanan yang sangat tinggi di Indonesia, bahkan nilainya dihitung mencapai Rp330 triliun. Dia sangat menyayangkan hal tersebut, mengingat masih banyak masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan makannya.

“Artinya makanan yang dibuang setiap tahunnya kalau dihitung dengan rupiah, jumlahnya Rp330 triliun. Sementara sekian banyak saudara-saudara kita sebangsa yang belum mampu mencukupi kebutuhan makannya. Pedulikah kita akan hal ini?” ucap Suharyo.

Kardinal Ignatius Suharyo juga menyoroti ujaran-ujaran kebencian di media sosial yang didominasi oleh isu terkait SARA, dan juga meluasnya penyeberan berita bohong.

“Yang pasti mencederai cita-cita kita untuk membangun persatuan Indonesia,” kata Suharyo.

Melihat banyaknya kasus kejahatanan tersebut, dia mengajak para jemaat yang hadir di Misa pagi ini untuk memanfaatkan Natal 2022 sebagai momen untuk menjadikan diri sendiri sebagai pribadi yang lebih baik ke depannya.

“Tanda-tanda zaman ini dapat membantu kita untuk menjawab pertanyaan tadi, manakah jalan-jalan baru yang mesti kita tempuh yang dapat menunjukkan bahwa kita sungguh diperbaharui oleh iman kita,” tutur Suharyo.