Saturday, November 2, 2019

Michael Cardinal Czerny, SJ, Pemerhati Migran-Pengungsi dan Orang Terbuang

Kita bersyukur karena salah satu putra bangsa, Mgr Ignatius Suharyo, pada tanggal 5 Oktober 2019 yang lalu telah ditahbiskan menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus bersama 12 Kardinal lainnya. Salah satu Kardinal yang ditahbiskan tersebut adalah Michael Czerny, SJ.


Taukah Anda, Michael Czerny, SJ adalah penyusun buku "The Pastoral Orientation On Human Trafficking" yang telah diterjemahkan oleh Sahabat Insan dalam buku "Arah Pastoral Mengenai Perdagangan Manusia" yang telah diterbitkan oleh Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran-Perantau KWI? Buku ini telah dibahas bersama-sama dalam Bedah Buku yang diadakan oleh Sahabat Insan bulan Juni lalu bersama Romo A. Suyadi, SJ dan moderator Romo I. Ismartono, SJ.   


   
Michael Czerny,SJ merupakan Kepala Bagian Migran dan Perantau - Dewan Kepausan Vatikan. Jabatan ini disandangnya sejak tahun 2017. Penunjukannya menjadi Kardinal cukup mengejutkan, karena selama ini track-recordnya jauh dari jalur untuk menjadi Kardinal. Bahkan, saat ditunjuk pun ia masih menjadi seorang Pastor, sehingga sehari sebelum ditahbiskan menjadi Kardinal, ia ditahbiskan terlebih dahulu sebagai Uskup. Selama ini Pastor Michael Czerny, SJ banyak bergelut dengan para migran dan perantau juga orang-orang yang terpinggirkan. Selain itu ia juga memberikan perhatian besar kepada ekologi dan alam ciptaan, sesuai dengan pesan Paus Fransiskus yang tertuang dalam ensiklik Laudato Si'
tweet @jesuitczerny
Dengan semua latar belakang karya pelayanan yang telah ia lakukan, Kardinal Michael Czerny, SJ pun memilih untuk mengenakan salib dari kayu yang berasal dari potongan perahu yang digunakan oleh para migran untuk menyeberangi Mediterania untuk mendarat di Lampedusa, Italia Selatan. Lampedusa merupakan tempat pertama yang dikunjungi oleh Paus Fransiskus di luar Roma, untuk menunjukkan kepedulian Paus akan kaum migran.

tweet @jesuitczerny
Lambang Kardinal yang ia pilih pun sarat dengan simbol-simbol yang menunjukkan keberpihakannya kepada mereka yang terpinggirkan. Warna hijau dari perisai itu mewakili komitmennya untuk memelihara ciptaan, rumah kita bersama, yang dinyatakan dalam ensiklik Paus Laudato Si'. Di bagian atas ada lambang Serikat Yesus, ordo tempat ia bernaung sejak tahun 1964. Di bawahnya, ada kapal kuning yang membawa keluarga yang terdiri dari 4 orang yang sedang berlayar. Kapal merupakan sarana yang biasa dipakai oleh pengungsi untuk mencari kehidupan yag lebih baik di lokasi lain. Ini juga merupakan gambaran tradisional Gereja, Perahu Petrus, yang menerima mandat dari Tuhan untuk menerima orang asing (Mat 23:35), dimanapun Gereja menemukannya. Lebih jauh, seperti logo komunitas L'Arche, kapalnya adalah pengingat akan belas kasih terhadap semua orang yang tersisih, terlupakan dan terbuang. Sedangkan air di bawah kapal mewakili Samudera Atlantik, yang dilintasi oleh Kardinal Czerny bersama keluarganya ketika mereka berimigrasi dari Cekoslowakia ke Kanada pada tahun 1948. Untuk moto, Kardinal Czerny memilih satu kata: SUSCIPE, yang merupakan kata pertama dari doa dalam Latihan Rohani Santo Ignatius Loyola dalam bahasa Latin: Suscipe, Domine, universam meam libertatem ("Ambillah dan terimalah ya Tuhan, semua kebebasanku")
Pengangkatan Michael Czerny, SJ sebagai Kardinal menunjukkan kepedulian Paus Fransiskus yang sangat tinggi terhadap masalah migran dan pengungsi serta orang terbuang lainnya, dan tentunya berharap Gereja dapat bersuara dan bertindak lebih banyak untuk mereka yang telah kehilangan hak-hak dasarnya sebagai manusia dan hidup tanpa masa depan ini.

tweet @jesuitczerny