Wednesday, April 20, 2022

Penyambutan Jenazah Di Bulan April 2022

Satu lagi jenazah PMI asal NTT yang dipulangkan dari Malaysia pada hari ini tanggal 16 April 2022 adalah atas nama Melky. Berdasarkan informasi dari keluarga yang hadir di Kargo Bandara El Tari Kupang, Melky adalah nama palsu yang ia gunakan supaya bisa berangkat ke Malaysia, .

Jenazah adalah seorang pria berusia 47 tahun yang meninggal dunia di Malaysia pada 19 Februari 2022 dengan sebab kematian yang tidak diketahui karena mendiang meninggal dunia secara tiba-tiba di rumah kosnya di Kampung Munggu Sabun, Simunjan, Sarawak dan didapati sudah tidak bernyawa oleh teman di kos. Berdasarkan keterangan dari teman-temannya, mendiang dua hari mengeluhkan keadaannya yang tidak sehat. Ia bekerja secara tidak resmi sebagai seorang pekerja ladang kelapa sawit.

Dalam penyambutan jenazah ini, selain keluarga, hadir pula Mama Pendeta Frederika Ndun yang melayani di jemaat Klasis Fatuleu Tengah.

Dari cerita yang disampaikan oleh beliau dan juga Kakak Decky Faah yang mengurus pemulangan, jenazah hampir saja tidak dipulangkan ke tanah air karena pihak yang mengurus jenazah di Malaysia meminta uang kepada keluarga sebesar Rp. 300.000 juta rupiah untuk bisa memulangkan jenazah sampai ke tangan keluarga. Mama Pendeta juga menyebutkan bahwa selama ini jika ada jemaat yang bekerja di luar negeri dan meninggal dunia selalu dikuburkan di negera tempatnya bekerja karena keluarga tidak sanggup membiayai pemulangan jenazah yang sangat besar. Berita tentang kematian ini juga didengar Mama Pendeta saat seorang coster di gereja yang menceritakan bahwa ada keluarganya yang meninggal dunia di Malaysia dan Senin akan dikuburkan. Hari itu adalah hari Minggu. Mendengar hal itu, Mama Pendeta langsung berkunjung ke rumah keluarga dan mengontak Kakak Decky Faah, karena beliau ingat bahwa Kakak Decky pernah membantu pemulangan jenazah. Kakak Decky yang mendapatkan informasi dari Mama Pendeta segera menghubungi pihak KJRI dan pukul 08.08 waktu Malaysia pada Senin, saat jenazah hendak dikuburkan ambulans tiba di wilayah tempat jenazah akan dkuburkan.

Mujizat itu nyata dan masing-masing jenazah memiliki berkatnya. Dalam waktu yang sangat singkat dan seolah tidak ada harapan untuk memulangkan jenazah ke tanah air, Allah bekerja dan menunjukkan jalannya sehingga jenazah bisa tiba hari ini di Kargo Bandara El Tari Kupang. Selanjutnya, dari keluarga didapatkan keterangan bahwa keberangkatan awal mendiang bekerja di Malaysia adalah pada tahun 2004 dan sejak itu ia tidak pernah kembali ke Indonesia. Keluarga mengungkapkan bahwa jenazah pernah mengeluhkan kaki kirinya yang bengkak, dan keluarga menyimpulkan bahwa kemungkinan ia terkena infeksi tetanus.



Jenazah mendiang Melky lalu dikeluarkan dari kargo dan didoakan oleh Mama Pendeta Frederika Ndun dan segera diantar ke rumah keluarga di Kecamatan Fatuleu Tengah.

Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan ketabahan dari Allah sehingga mereka mampu untuk terus menapaki hidup mereka selanjutnya. Amin.