Monday, April 6, 2020

Kabar Terbaru Dari Palu

Apa kabar Palu?

Setelah setahun lebih gempa dan tsunami mengguncang wilayah tersebut, dan setahun lebih pula Suster2 PBHK di bawah koordinasi Sr. Eugenia, PBHK yang tergabung dalam jaringan JPIC Fdnsc (Justice and Peace Suster-suster PBHK) tetap melakukan pelayanannya sampai saat ini. Tahun 2020 ini dengan segala keterbatasan yang ada karena adanya wabah corona yang sekarang sudah ditetapkan WHO menjadi pandemi, mereka tetap melakukan kunjungan-kunjungan dan berbagai aksi sosial untuk membantu para korban tsunami dan gempa bumi yang ada di daerah Palu dan sekitarnya. Berikut rangkuman beberapa kegiatan yang telah mereka lakukan selama tahun 2020 ini, sesuai dengan yang dilaporkan oleh Sr. Eugenia, PBHK di facebook JPIC Fdnsc.

1. Pada awal bulan Maret 2020, tim ini membantu renovasi rumah keluarga salah satu penerima beasiswa khusus Ponpes. Rumah mereka yang terbuat dari papan pada bulan Februari yang lalu telah roboh karena angin kencang dan kondisinya memang sudah rusak serta agak miring. Dengan segala upaya mereka memperbaiki rumah bantuan yang terletak di samping rumah lama yang berukuran sekitar 3 x 6 meter. Rumah tersebut dihuni oleh tujuh orang; empat dewasa.dan tiga anak-anak. Melihat keadaan tersebut, tim kemudian berinisiatif membantu membelikan 50 lembar seng untuk menambah ruang tidur dan dapur di bagian belakang bekas bangunan lama. Tambahan ruang belakang dan dapur sudah jadi dengan memanfaatkan papan-papan yang masih bisa dipakai. Diharapkan bantuan ini dapat memberikan sedikit rasa aman pada keluarga di Sidera ini.


 

2. Pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2020, dua orang team Beasiswa Merah Putih menyampaikan / menghantarkan bantuan 132 pak buku tulis, 24 lusin pulpen, dan 12 lusin pensil untuk anak-anak korban banjir di desa Lengkeka Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso. Peralatan sekolah lengkap diberikan untuk anak Uto Todongi, putra dari Alm. Ibu Masran Lambagu yang meninggal dunia akibat banjir yang terjadi pada tanggal 3 Maret 2020 yang lalu. Semoga tanda cinta dan perhatian ini memberi semangat anak-anak untuk melanjutkan proses belajarnya.



3. Pada hari yang sama, tim Beasiswa Merah Putih melanjutkan pembagian 189 pasang sepatu dan 189 botol minum untuk anak-anak di SMPN 5 Banawa, Donggala. Perjalanan dari SDN 5 menuju ke SMPN 5 melewati pemukiman baru yang terjadi setelah gempa bumi pada September 2018 lalu. Rumah-rumah yang ada tampak masih sangat sederhana berdinding bambu dan beratap daun kelapa. Tampak beberapa anak SDN 5 dan SMPN 5 juga berasal dari perkampungan ini. Semoga dengan bantuan ini, anak-anak dapat semakin rajin belajar dan kelak dapat membangun kampung mereka sendiri agak semakin maju.





4. Selanjutnya, masih pada hari yang sama, tim Beasiswa Merah Putih menyampaikan bantuan perlengkapan sekolah kepada anak-anak di SDN 5 Banawa Donggala untuk 203 anak kelas 1 sampai kelas V. Masing-masing anak mendapatkan seragam sekolah merah putih dan 5 buku tulis, Sementara anak kelas VI yang berjumlah 46 anak mendapat sepasang sepatu dan 5 buku tulis. Bantuan ini diserahkan langsung kepada anak-anak yang bersangkutan, Seragam yang diberikan disesuaikan dengan ukuran masing-masing anak, dengan demikian seragam itu bisa langsung dikenakan.





5. Pada hari Jumat, 27 Maret 2020, dengan segala perjuangan dan tantangan di tengah situasi yang kurang bersahabat, akhirnya team Jpic Fdnsc dapat menyelesaikan pertolongan untuk renovasi kios salah satu keluarga penerima Besiswa Merah Putih di desa Jono Oge. Sekarang telah tampak bentuk kios itu dengan membongkar dua jendela yang berada di depan rumah. Pada bagian pintu depan kios juga ditambahkan seng supaya keamanan lebih dapat ditingkatkan. Tim JPIC Fdnsc memberi perhatian lebih pada keluarga ini karena mereka sudah tidak mempunyai ayah dan suami.



Selain kegiatan pemberian bantuan kepada para korban bencana di Palu, tim Beasiswa Merah Putih juga terlibat dalam pembangunan 10 unit kamar mandi dan toilet untuk anak-anak Panti Asuhan Bunda Hati Kudus. Kamar mandi baru ini terletak di sebelah kiri gedung utama yang ditempati oleh 19 anak remaja putri dengan 2 orang pendamping. Pembangunan dimulai sejak awal bulan Februari 2020, dikerjakan oleh seorang tukang bangunan terpercaya. Sampai hari ini sudah pada tahap pemasangan pintu dan dinding sekat antar ruang. Pekerjaan awal yang dilakukan adalah membuat/memasang pagar seng agar kamar mandi tidak terlihat langsung oleh orang yang keluar masuk lokasi panti dan posko beasiswa Merah Putih. Pada tanggal 20 Maret 2020, sarana MCK yang sederhana ini sudah siap digunakan. Semoga adik-adik tidak lagi menunggu antrean panjang untuk kebutuhan MCK.