Friday, December 17, 2021

Berkenalan Dengan ECPAT Indonesia

Hari Jumat, 10 Desember 2021, relawan Sahabat Insan yang diwakili oleh Jeni Laamo dan Saras berkunjung ke Kantor ECPAT Indonesia yang terletak di daerah Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Di sana, para relawan bertemu dengan Ketua ECPAT Indonesia yaitu Mas Andy. Kantor ECPAT tidak tampak seperti kantor pada umumnya, namun lebih mirip seperti sebuah rumah tinggal yang dimodifikasi menjadi kantor. Di dalam ruangan kerja tampak ada beberapa peralatan yang dipergunakan untuk siaran podcast. Mas Andy adalah narasumber yang menjelaskan secara detail tentang ECPAT Indonesia.

ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking of Children for Sexual Purposes) Indonesia adalah sebuah organisasi jaringan nasional untuk menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA), meliputi perdagangan seks anak, pelacuran anak, pornografi anak, pariwisata seks anak serta dalam beberapa hal perkawinan anak. ECPAT Indonesia merupakan bagian dari ECPAT Internasional, yaitu sebuah jaringan global yang bekerja untuk menentang Eksploitasi Seksual Anak dengan lebih dari 84 grup di lebih dari 75 negara di seluruh dunia. ECPAT Indonesia adalah jaringan nasional dari dua puluh dua organisasi anggota dan dua individu di 11 provinsi dan bekerjasama untuk menghapuskan prostitusi, pornografi, dan perdagangan anak untuk tujuan seksual di Indonesia. Jaringan ini dimulai pada tahun 2000 oleh sejumlah professional dan organisasi yang berkomitmen untuk bekerjasama melawan eksploitasi seksual anak. Pada 2005 jaringan memulai kolaborasi dengan ECPAT Internasional yang bekerja di 98 negara di dunia. Pada 2012 jaringan terdaftar sebagai ECPAT Indonesia dan menjadi anggota resmi ECPAT Internasional dan secara aktif terlibat dalam implementasi berbagai insiatif yang menangani isu-isu utama di tingkat nasional dan regional.

Visi dari ECPAT Indonesia adalah untuk memberikan kebebasan dan perlindungan bagi setiap anak di Indonesia dari segara bentuk eksploitasi seksual, untuk memberikan hak-hak dasar dan anak-anak dijamin oleh pemerintah dan masyarakat. Misi kepada anggota yaitu berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dalam jaringan, memberikan kapasitas yang memadai kepada anggota dan memperluas jaringan dalam setiap upaya untuk memerangi eksploitasi seksual anak-anak. Misi kepada masyarakat adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian umum dan perspektif kritis tentang eksploitasi seksual anak, dengan berinvestasi dalam partisipasi oleh masyarakat luas dan generasi muda sebagai fokus. Misi kepada pemerintah sebagai pendorong agar pemerintah mengambil tindakan administrative dan hukum dalam memerangi eksploitasi komersial anak-anak Indonesia.

Hal-hal yang dilakukan oleh ECPAT Indonesia antara lain adalah advokasi dengan mendorong pemerintah Indonesia dan sector swasta untuk membuat peraturan kebijakan yang lebih baik untuk menghapuskan eksploitasi seksual anak, pencegahan dengan menciptakan dan meningkatkan kesadaran public tentang eksploitasi seksual anak di Indonesia, penelitian yang mana menginisiasi berbagai penelitian tentang eksploitasi seksual anak.

Selain ECPAT Indonesia, mitra lainnya yang bekerjasama dengan Sahabat Insan dan merupakan organisasi yang lahir dari ECPAT Indonesia adalah Komunitas Orang Muda Anti Perdagangan Anak dan Eksploitasi Sosial Anak atau KOMPAK Jakarta. Ini adalah sebuah wadah partisipasi bagi anak dan orang muda untuk berperan aktif dalam menyuarakan dan menetang isu perdagangan anak. Isu perdagangan orang khususnya anak dan eksploitasi seksual komersial anak menjadi sangat penting untuk disuarakan karena anak-anak kerap kali menjadi objek seksual orang dewasa yang seharusnya melindungi anak-anak dari segala bentuka kekerasan dan eksploitasi. KOMPAK Jakarta juga memiliki komitmen untuk terus melakukan aksi-aksi agar anak dan orang muda dapat menyuarakan bahaya dan eksploitasi seksual komersial anak, aktif dalam upaya pencegahan dan dapat meproteksi dirinya dari eksploitasi seksual komersial.

Visi dari KOMPAK Jakarta adalah berdaya peduli, dan aktif dalam perlindungan anak terhadap eksploitasi seksual komersial. Misanya adalah menjadi wadah bagi anak dan orang muda untuk aktif berpartisipasi membangun kesadaran masyarakat terhadap eksploitasi seksual komersial anak dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan (seperti pemerintah, organisasi, masyarakat sipil, dan komunitas orang muda). Program-program yang dijalankan oleh KOMPAK Jakarta ada beberapa 3 yaitu Society Outreach (sosialisasi, pembangunan kapasitas, kampanye kreatif ke institusi pendidikan, RPTRA, institusi pemerintah, organisasi nonpemerintah, car free day dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran public tentang ESKA dan mengajak mereka menyuarakan, mencegah, dan menyebarkan kampanye ESKA), Kakak Curhat (wadah online untuk anak dan orang muda untuk membagikan cerita mereka secara personal tentang tindakan kekerasan dari orang lain dan jika mereka membutuhkan bantuan yang lebih serius, maka KOMPAK Jakarta akan melaporkan hal tersebut ke partnernya yaitu ECPAT Indonesia), dan Youth Studies (wadah bagi anak, orang muda, dan public untuk mengetahui lebih banyak mengenai ESKA melalui artikel, jurnal atau berita yang dapat diakses di website KOMPAK Jakarta. Beberapa aktivitas yang dilakukan KOMPAK Jakarta adalah berkunjung dan berdiskusi dengan remaja di Desa Neglawangi, Bandung mengenai tiga isu yaitu pernikahan anak, kehamilan anak, dan partisipasi anak muda juga mengikuti Safer Internet Day 2016-We Care to Make a Better Internet for Children.

Pada saat kunjungan, ECPAT Indonesia dan KOMPAK Jakarta sedang mempersiapkan untuk kegiatan Pelatihan AMAN Project 2021 “Aku Muda Aku Nyaman”. Anggotanya sibuk menghubungi tempat dan orang-orang. Meskipun demikian Mas Andy masih terus berbincang dengan para relawan Sahabat Insan.

Mas Andy mengisahkan pengalamannya bertemu dengan seorang korban Perdagangan Manusia yang adalah seorang mantan anggota KEMPO. Orang tersebut dipaksa untuk bekerja, menjual barang-barang rumah tangga plastik dengan menggunakan mobil tapi orang itu tidak mendapatkan gaji sama sekali bahkan untuk uang makan saat berjualan itu pun tidak diperolehnya. Ia mendapatkan hasil dengan menjual barang-barang itu dengan cara melebihkan harga dari harga yang ditentukan oleh pemiliknya. Setiap hari ia menjajakan itu. Oleh karena itu Mas Andy berpikir untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada perkumpulan-perkumpulan KEMPO dan Mas Andy tertarik untuk melakukannya di NTT karena cukup banyak perkumpulan bela diri di NTT, apalagi baru-baru ini peraih penghargaan PON cabang bela diri paling banyak dari NTT.

Itu masih hanya dalam bayangan Mas Andy, namun gagasan ini sungguh luar biasa karena sosialisasi dan edukasi itu bisa masuk lewat mana saja. Jika biasanya di NTT Suster Laurentina SDP bersama Tim Unit Anti Human Trafficking memberikan sosialisasi kepada masyarakat kelas bawah melalui gereja dan juga kepada para calon imam, terkadang melakukan sosialisasi di kantor-kantor desa adalah sebuah hal yang baik dan patut saat sosialisasi dan edukasi tentang TPPO itu bisa masuk di komunitas-komunitas masyarakat yang ada di NTT karena mereka pun sebenarnya rentan menjadi korban.

Pada saat kunjungan, terlihat kekompakan antara ketua dan anggotanya di ECPAT Indonesia ini. Pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien, mereka tahu akan tugas dan tanggungjawab masing-masing dan jika ada kendala mereka saling membantu satu sama lain. Selain itu juga mereka cepat tanggap, apa yang dibutuhkan sebisa mungkin mereka penuhi, tidak melempar tanggungjawab namun berusaha untuk memenuhinya. Kerja sama yang tercipta begitu harmonis dan komunikasi adalah hal paling utama.